Jakarta: Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), dan Katadata Insight Center pada 2021 disebutkan bahwa, Indonesia masih berada dalam kategori 'sedang' dengan angka 3,49 dari skala 5.
Menurut Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni, beraktivitas di dunia media sosial tetap membutuhkan etika dan mematuhi aturan yang berlaku.
Adab dan etika bermedia sosial antara lain, menghormati privasi dan hak orang lain; berkomunikasi dengan sopan dan santun; menghargai toleransi dan keberagaman; tidak melakukan perundungan, menyebarkan kabar bohong, atau melecehkan; serta menjaga kekritisan dan tetap bertanggung jawab.
"Jadi, agar penggunaan media sosial dapat optimal dengan baik, perlu sekali untuk mengenali audiens, fokus, dan konsisten terhadap rambu keamanan digital. Sebarkanlah konten yang positif dan mendidik, serta jalin kolaborasi untuk menciptakan kreativitas yang membangun," kata Dian dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Selasa, 6 Maret 2024.
Diana menambahkan, dunia digital adalah dunia kita sekarang ini yang tidak dapat dihindari dan harus terus senantiasa beradaptasi. Dunia digital, khususnya media sosial, dapat digunakan untuk menggali potensi diri secara beretika tanpa harus meninggalkan budaya asli kita.
"Mari menjadikan ruang media sosial yang mencerminkan nilai-nilai ke-Indonesia-an, sebagai tempat belajar, berinteraksi, dan bertumbuh kembang sekaligus wadah untuk mengaktualisasikan diri sebagai bangsa yang bermartabat," tuturnya.
Sementara itu, menurut Ketua Satgas Pandu Digital Anshar Syukur, beraktivitas di media sosial membutuhkan apa yang ia sebut sebagai kecakapan digital. Individu yang cakap digital adalah individu yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi keuangan digital.
"Tetaplah menjaga perilaku positif dalam bermedia sosial, yaitu interaksi yang konstruktif, menghargai, dan bertanggung jawab. Ingat, ada rekam jejak digital yang amat berpengaruh terhadap reputasi dan citra diri. Selain itu, rekam jejak digital juga relevan dengan membangun jejaring atau networking, pengaruh dalam hubungan pribadi, serta masalah keamanan digital," ucap Anshar.
Terkait keamanan digital, Rismi Juliadi mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan privasi selama beraktivitas di ruang digital. Keamanan digital adalah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, yang dapat dilakukan secara aman dan nyaman. Tidak hanya mengamankan data yang kita miliki, namun mampu melindungi data pribadi yang sifatnya rahasia.
"Agar aman dari ancaman privasi di dunia digital, sebaiknya gunakan perangkat yang terpercaya dan hanya mengunduh aplikasi yang aman atau tersertifikasi. Lalu, aktifkan sistem keamanan dua langkah dan jangan mengumbar data pribadi di media sosial. Waspadai pertemanan dengan orang yang tak dikenal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut Dosen Fakultas Komunikasi Universitas Pancasila Diana Anggraeni, beraktivitas di dunia media sosial tetap membutuhkan etika dan mematuhi aturan yang berlaku.
Adab dan etika bermedia sosial antara lain, menghormati privasi dan hak orang lain; berkomunikasi dengan sopan dan santun; menghargai toleransi dan keberagaman; tidak melakukan perundungan, menyebarkan kabar bohong, atau melecehkan; serta menjaga kekritisan dan tetap bertanggung jawab.
"Jadi, agar penggunaan media sosial dapat optimal dengan baik, perlu sekali untuk mengenali audiens, fokus, dan konsisten terhadap rambu keamanan digital. Sebarkanlah konten yang positif dan mendidik, serta jalin kolaborasi untuk menciptakan kreativitas yang membangun," kata Dian dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kemenkominfo bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital, Selasa, 6 Maret 2024.
Diana menambahkan, dunia digital adalah dunia kita sekarang ini yang tidak dapat dihindari dan harus terus senantiasa beradaptasi. Dunia digital, khususnya media sosial, dapat digunakan untuk menggali potensi diri secara beretika tanpa harus meninggalkan budaya asli kita.
"Mari menjadikan ruang media sosial yang mencerminkan nilai-nilai ke-Indonesia-an, sebagai tempat belajar, berinteraksi, dan bertumbuh kembang sekaligus wadah untuk mengaktualisasikan diri sebagai bangsa yang bermartabat," tuturnya.
Sementara itu, menurut Ketua Satgas Pandu Digital Anshar Syukur, beraktivitas di media sosial membutuhkan apa yang ia sebut sebagai kecakapan digital. Individu yang cakap digital adalah individu yang mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan dan media sosial, serta aplikasi keuangan digital.
"Tetaplah menjaga perilaku positif dalam bermedia sosial, yaitu interaksi yang konstruktif, menghargai, dan bertanggung jawab. Ingat, ada rekam jejak digital yang amat berpengaruh terhadap reputasi dan citra diri. Selain itu, rekam jejak digital juga relevan dengan membangun jejaring atau networking, pengaruh dalam hubungan pribadi, serta masalah keamanan digital," ucap Anshar.
Terkait keamanan digital, Rismi Juliadi mengingatkan pentingnya menjaga keamanan dan privasi selama beraktivitas di ruang digital. Keamanan digital adalah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital, baik secara daring maupun luring, yang dapat dilakukan secara aman dan nyaman. Tidak hanya mengamankan data yang kita miliki, namun mampu melindungi data pribadi yang sifatnya rahasia.
"Agar aman dari ancaman privasi di dunia digital, sebaiknya gunakan perangkat yang terpercaya dan hanya mengunduh aplikasi yang aman atau tersertifikasi. Lalu, aktifkan sistem keamanan dua langkah dan jangan mengumbar data pribadi di media sosial. Waspadai pertemanan dengan orang yang tak dikenal," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)