Jakarta: Pada Google I/O 2021, Director and Product Manager Google Maps, Oren Naim, mengumumkan lima pembaruan fitur Google Maps.
Sebagai salah satu aplikasi navigasi paling populer, Google berharap pembaruan ini dapat memberikan kenyamanan yang lebih maksimal kepada penggunanya.
Dalam pemaparan virtualnya, Naim menjelaskan beberapa hal yang terkait pemutakhiran, mulai dari new routing updates atau update rute hingga “area busyness”.
“Keamanan adalah prioritas utama kami sebagai perancang navigasi. Jadi kami menggunakan machine learning untuk menghindari terjadinya ‘hard breaking moment’ yang merupakan insiden mendadak sehingga perjalanan menjadi terhambat," kata Naim seperti dilansir Antara.
"Dengan adanya itu (machine learning) kami bisa menyediakan beberapa alternatif rute yang terus diperbaharui secara global,” lanjut Naim.
Menurutnya, dengan pembaharuan New Routing Updates setidaknya ada 100 juta potensi “hard breaking moment” di seluruh dunia yang dapat terhindar oleh pengguna layanan Google Maps.
Diketahui, layanan ini dapat mulai dinikmati secara global pada bulan depan baik di perangkat Android maupun di iOS.
Kemudian, pemutakhiran kedua adalah dari sistem “Live View Enhancements”. Layanan ini merupakan bagian dari peningkatan penggunaan Augmented Reality (AR). Sama seperti pembaruan pertama, fitur ini juga akan mulai tersedia bulan depan secara global baik di Android maupun iOS.

(Product Manager Google Maps, Oren Naim mengatakan pembaruan Google Maps adalah machine learning untuk menghindari terjadinya ‘hard breaking moment’ yang merupakan insiden mendadak sehingga perjalanan menjadi terhambat. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
Sebelumnya, layanan ini telah diujicoba sejak tiga minggu yang lalu, pengguna dapat menggunakan Google Maps untuk melihat secara langsung bentuk jalan, restoran, atau tempat yang kita akan kunjungi sesuai dengan penampilan asli tempat itu di dunia nyata.
Sebagai contoh ketika kamu sedang berjalan-jalan di lingkungan baru sambil menggunakan Gmaps, kamu dapat memastikan kondisi lokasi yang akan kamu kunjungi. Menariknya, tidak hanya dari bentuk fisik tapi juga sampai kondisi kesibukan hingga keramaian yang ada di lokasi yang kamu tuju.
Pengembangan lainnya dari “Live View Enhancement” adalah fitur Indoor Live View. Layanan ini membantu pengguna melihat kondisi suatu fasilitas atau gedung besar yang terbilang tricky seperti di bandara atau pun stasiun kereta.
Sayangnya fitur Indoor Live View ini belum ada di Indonesia, diperkirakan layanan ini baru akan tersedia di wilayah Asia khusus di Tokyo, Jepang pada bulan depan.
Selanjutnya, pemutakhiran yang ketiga dalam Google Maps adalah fitur “Detailed Street Maps”. Fitur itu memungkinkan pengguna Gmaps melakukan riset kecil sebelum berkunjung ke suatu destinasi.
Nantinya pengguna dapat melihat informasi lebih rinci seperti fasilitas pejalan kaki, fasilitas penyebrangan, hingga kondisi lalu lintas secara langsung dengan fitur “Detailed Street Maps”.
Meski demikian fitur ini baru terbatas akan dirilis di 50 kota saja hingga 2021 termasuk di Berlin, Seattle, Singapura, dan Santo Paulo.
Fitur keempat yang diperbaharui di Gmaps adalah “Highlighting Access”. Ini merupakan fitur yang membantu pengguna mendapatkan rekomendasi pencarian yang sesuai dengan tempat dan waktu saat aplikasi diakses.
Sebagai contoh, jika pada pagi hari kamu membuka Gmaps rekomendasi yang akan muncul adalah lokasi coffee shop dan bukan restoran untuk makan malam, karena di pagi hari kamu tentu ingin memulai hari dengan segelas kopi.
Contoh lainnya kamu mengakses Gmaps pada akhir pekan, rekomendasi dari aplikasi akan menunjukkan tempat atraksi atau hiburan di sekitar untuk menghabiskan akhir pekan.
Terakhir hal baru yang dikembangkan oleh Gmaps adalah “Area Busyness”. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui seberapa sibuk atau ramainya sebuah lokasi yang akan ditujunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Sebagai salah satu aplikasi navigasi paling populer, Google berharap pembaruan ini dapat memberikan kenyamanan yang lebih maksimal kepada penggunanya.
Dalam pemaparan virtualnya, Naim menjelaskan beberapa hal yang terkait pemutakhiran, mulai dari new routing updates atau update rute hingga “area busyness”.
“Keamanan adalah prioritas utama kami sebagai perancang navigasi. Jadi kami menggunakan machine learning untuk menghindari terjadinya ‘hard breaking moment’ yang merupakan insiden mendadak sehingga perjalanan menjadi terhambat," kata Naim seperti dilansir Antara.
"Dengan adanya itu (machine learning) kami bisa menyediakan beberapa alternatif rute yang terus diperbaharui secara global,” lanjut Naim.
Menurutnya, dengan pembaharuan New Routing Updates setidaknya ada 100 juta potensi “hard breaking moment” di seluruh dunia yang dapat terhindar oleh pengguna layanan Google Maps.
Diketahui, layanan ini dapat mulai dinikmati secara global pada bulan depan baik di perangkat Android maupun di iOS.
Kemudian, pemutakhiran kedua adalah dari sistem “Live View Enhancements”. Layanan ini merupakan bagian dari peningkatan penggunaan Augmented Reality (AR). Sama seperti pembaruan pertama, fitur ini juga akan mulai tersedia bulan depan secara global baik di Android maupun iOS.

(Product Manager Google Maps, Oren Naim mengatakan pembaruan Google Maps adalah machine learning untuk menghindari terjadinya ‘hard breaking moment’ yang merupakan insiden mendadak sehingga perjalanan menjadi terhambat. Foto: Ilustrasi/Unsplash.com)
Sebelumnya, layanan ini telah diujicoba sejak tiga minggu yang lalu, pengguna dapat menggunakan Google Maps untuk melihat secara langsung bentuk jalan, restoran, atau tempat yang kita akan kunjungi sesuai dengan penampilan asli tempat itu di dunia nyata.
Sebagai contoh ketika kamu sedang berjalan-jalan di lingkungan baru sambil menggunakan Gmaps, kamu dapat memastikan kondisi lokasi yang akan kamu kunjungi. Menariknya, tidak hanya dari bentuk fisik tapi juga sampai kondisi kesibukan hingga keramaian yang ada di lokasi yang kamu tuju.
Pengembangan lainnya dari “Live View Enhancement” adalah fitur Indoor Live View. Layanan ini membantu pengguna melihat kondisi suatu fasilitas atau gedung besar yang terbilang tricky seperti di bandara atau pun stasiun kereta.
Sayangnya fitur Indoor Live View ini belum ada di Indonesia, diperkirakan layanan ini baru akan tersedia di wilayah Asia khusus di Tokyo, Jepang pada bulan depan.
Selanjutnya, pemutakhiran yang ketiga dalam Google Maps adalah fitur “Detailed Street Maps”. Fitur itu memungkinkan pengguna Gmaps melakukan riset kecil sebelum berkunjung ke suatu destinasi.
Nantinya pengguna dapat melihat informasi lebih rinci seperti fasilitas pejalan kaki, fasilitas penyebrangan, hingga kondisi lalu lintas secara langsung dengan fitur “Detailed Street Maps”.
Meski demikian fitur ini baru terbatas akan dirilis di 50 kota saja hingga 2021 termasuk di Berlin, Seattle, Singapura, dan Santo Paulo.
Fitur keempat yang diperbaharui di Gmaps adalah “Highlighting Access”. Ini merupakan fitur yang membantu pengguna mendapatkan rekomendasi pencarian yang sesuai dengan tempat dan waktu saat aplikasi diakses.
Sebagai contoh, jika pada pagi hari kamu membuka Gmaps rekomendasi yang akan muncul adalah lokasi coffee shop dan bukan restoran untuk makan malam, karena di pagi hari kamu tentu ingin memulai hari dengan segelas kopi.
Contoh lainnya kamu mengakses Gmaps pada akhir pekan, rekomendasi dari aplikasi akan menunjukkan tempat atraksi atau hiburan di sekitar untuk menghabiskan akhir pekan.
Terakhir hal baru yang dikembangkan oleh Gmaps adalah “Area Busyness”. Fitur ini memungkinkan penggunanya untuk mengetahui seberapa sibuk atau ramainya sebuah lokasi yang akan ditujunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)