GADGET TALK
Pemanfaatan Teknologi dalam Proses Rekrutmen Kandidat
Yatin Suleha
Rabu 14 Juli 2021 / 20:18
Jakarta: Pandemi membuka jalan bagi tatanan baru perpaduan teknologi dan sentuhan manusia dalam merekrut karyawan. Sebut saja berbagai aktivitas bisa dilakukan secara daring.
Penggunaan teknologi sebelum pandemi untuk membantu mengefektifkan proses rekrutmen sebenarnya bukanlah hal baru di ranah human resources.
Sejak 2019, menurut perusahaan pembinaan karier Jobscan, 99 persen perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune 500 telah menggunakan teknologi Applicant Tracking System (ATS), dan dalam riset yang sama juga menemukan 35 persen bisnis kecil dan menengah juga tengah mengikuti arus adopsi teknologi.
Menurut laporan Survei Gaji dari Robert Walters, individu yang bergerak di bidang teknologi, digital, dan e-commerce adalah beberapa profesional yang akan paling banyak dicari.
Dengan demikian, pelaku bisnis mesti bersiap untuk menyusun strategi guna menjadi yang terdepan dalam kompetisi mencari kandidat.
Kalibrr sebagai perusahaan teknologi yang merevolusikan proses rekrutmen perusahaan dan jasa employer branding, turut berinovasi dalam membantu perusahaan mempercepat upayanya untuk menemukan kandidat terbaik dengan memanfaatkan teknologi dalam proses rekrutmen.
Metode business as usual dalam mencari kandidat, atau cara konvensional seperti kunjungan kampus, berpartisipasi dalam job fair, atau pengaturan wawancara, akan tampak sangat berbeda saat ini dan di masa depan.
Persaingan untuk mendapatkan kandidat juga akan semakin ketat karena perusahaan akan berlomba-lomba untuk menarik dan menemukan kandidat terbaik.
Andrew Patty, Brand Activation Manager Kalibrr Indonesia mengatakan, "Pandemi benar-benar sudah mengakselerasi adopsi teknologi seperti ATS dan video interview untuk mempercepat proses rekrutmen dan memperluas database kandidat yang mendaftar."
“Namun, kami melihat bahwa pemanfaatan teknologi masih sering terbatas digunakan untuk keperluan penyaringan kandidat saat mereka sudah mendaftar ke sebuah pekerjaan. Teknologi dan aplikasi daring padahal memberikan kebebasan untuk berinteraksi, mengenal, dan melakukan proses rekrutmen secara lebih mendalam dan personal, meskipun tidak dilakukan secara tatap muka,” lanjutnya.
.jpg)
(Kalibrr adalah perusahaan teknologi yang merevolusikan proses rekrutmen perusahaan dan cara kandidat menemukan karier impiannya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Terobosan terkini yang dihadirkan oleh Kalibrr adalah penyelenggaraan kompetisi coding sekaligus seri webinar bersama Telkomsel. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbaik negara, Telkomsel juga secara aktif mendorong pemanfaatan teknologi secara positif lintas generasi.
Berangkat dari komitmen yang sama, Telkomsel menggandeng Kalibrr untuk mengumpulkan pegiat teknologi Indonesia dalam sebuah platform yang dapat digunakan Telkomsel untuk menunjukkan komitmennya sebagai tempat karier yang modern, ramah digital, dan terdepan dalam teknologi.
Acara ini pun sekaligus menjadi ajang untuk menemukan dan membangun hubungan baik dengan komunitas dan pakar-pakar teknologi muda terdepan bangsa.
Pendaftaran untuk kegiatan yang diselenggarakan selama tiga bulan berturut-turut ini didukung oleh platform Kalibrr yang memungkinkan proses pencarian, penyaringan, dan pemilihan untuk dilakukan dalam satu pintu.
Namun, di luar penggunaan ATS Kalibrr, kegiatan yang bertajuk Telkomsel Tech Titans League ini dilengkapi dengan berbagai macam penggunaan teknologi dan aplikasi kampanye publikasi media sosial seperti Facebook dan Instagram, dan sebuah website khusus terkait kegiatan yang dapat diakses oleh siapa pun.
Penyelenggaraan kompetisi coding pun juga tidak lepas dari pemanfaatan teknologi terdepan, di mana integritas para finalis dijaga dan dipertahankan melalui fitur proctoring (pengawasan) dan pengecekan plagiarisme dari sistem yang disediakan Kalibrr, terlepas dari manapun lokasi tempat para finalis berkompetisi.
Di lain sisi, webinar juga tidak dilakukan dengan hanya menggunakan layanan konferensi video saja, namun juga disertai dengan penggunaan teknologi live streaming seperti Open Broadcast Software (OBS) yang menyemarakkan acara dan berhasil meningkatkan interaksi antara Telkomsel dan lebih dari 500 peserta webinar serta membawa keunikan tersendiri terhadap kegiatan ini.
“Proses rekrutmen perusahaan adalah bagian penting dari identitas perusahaan. Kalibrr mengerti bahwa setiap perusahaan ingin menawarkan keunikan dan pengalaman yang tak ada duanya kepada kandidat-kandidatnya,” imbuh Andrew.
“Kami menawarkan kemudahan kepada mitra-mitra kami untuk memiliki kegiatan yang kaya teknologi namun tetap mengesankan dan bermanfaat bagi para pesertanya meski dilakukan sepenuhnya secara online.”
.jpg)
(Menurut laporan Survei Gaji dari Robert Walters, individu yang bergerak di bidang teknologi, digital, dan e-commerce adalah beberapa profesional yang akan paling banyak dicari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Pandemi covid-19 telah mengubah proses perekrutan karyawan perusahaan. Di satu sisi, proses rekrutmen menjadi kian cepat karena wawancara virtual telah memangkas waktu dan tenaga yang dibutuhkan, ketimbang cara konvensional yang membutuhkan logistik dan kunjungan ke job fair atau kampus yang memakan waktu.
Secara serentak, semua pihak merasakan manfaat teknologi untuk efisiensi kebutuhan rekrutmen.
Memasuki paruh tahun kedua 2021, kegunaan teknologi masih terbentang luas, dan selayaknya pelaku industri mulai melirik kegunaan teknologi untuk manajemen rekrutmen dari hulu ke hilir demi mendapatkan kandidat yang berdaya saing.
Future of work telah tiba lebih awal dari yang diantisipasi. Seiring bangkitnya perekonomian nasional, saatnya perusahaan juga mendorong rekrutmen melalui teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penggunaan teknologi sebelum pandemi untuk membantu mengefektifkan proses rekrutmen sebenarnya bukanlah hal baru di ranah human resources.
Sejak 2019, menurut perusahaan pembinaan karier Jobscan, 99 persen perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune 500 telah menggunakan teknologi Applicant Tracking System (ATS), dan dalam riset yang sama juga menemukan 35 persen bisnis kecil dan menengah juga tengah mengikuti arus adopsi teknologi.
Menurut laporan Survei Gaji dari Robert Walters, individu yang bergerak di bidang teknologi, digital, dan e-commerce adalah beberapa profesional yang akan paling banyak dicari.
Dengan demikian, pelaku bisnis mesti bersiap untuk menyusun strategi guna menjadi yang terdepan dalam kompetisi mencari kandidat.
Kalibrr sebagai perusahaan teknologi yang merevolusikan proses rekrutmen perusahaan dan jasa employer branding, turut berinovasi dalam membantu perusahaan mempercepat upayanya untuk menemukan kandidat terbaik dengan memanfaatkan teknologi dalam proses rekrutmen.
Metode business as usual dalam mencari kandidat, atau cara konvensional seperti kunjungan kampus, berpartisipasi dalam job fair, atau pengaturan wawancara, akan tampak sangat berbeda saat ini dan di masa depan.
Persaingan untuk mendapatkan kandidat juga akan semakin ketat karena perusahaan akan berlomba-lomba untuk menarik dan menemukan kandidat terbaik.
Andrew Patty, Brand Activation Manager Kalibrr Indonesia mengatakan, "Pandemi benar-benar sudah mengakselerasi adopsi teknologi seperti ATS dan video interview untuk mempercepat proses rekrutmen dan memperluas database kandidat yang mendaftar."
“Namun, kami melihat bahwa pemanfaatan teknologi masih sering terbatas digunakan untuk keperluan penyaringan kandidat saat mereka sudah mendaftar ke sebuah pekerjaan. Teknologi dan aplikasi daring padahal memberikan kebebasan untuk berinteraksi, mengenal, dan melakukan proses rekrutmen secara lebih mendalam dan personal, meskipun tidak dilakukan secara tatap muka,” lanjutnya.
.jpg)
(Kalibrr adalah perusahaan teknologi yang merevolusikan proses rekrutmen perusahaan dan cara kandidat menemukan karier impiannya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Adopsi teknologi
Terobosan terkini yang dihadirkan oleh Kalibrr adalah penyelenggaraan kompetisi coding sekaligus seri webinar bersama Telkomsel. Sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbaik negara, Telkomsel juga secara aktif mendorong pemanfaatan teknologi secara positif lintas generasi.
Berangkat dari komitmen yang sama, Telkomsel menggandeng Kalibrr untuk mengumpulkan pegiat teknologi Indonesia dalam sebuah platform yang dapat digunakan Telkomsel untuk menunjukkan komitmennya sebagai tempat karier yang modern, ramah digital, dan terdepan dalam teknologi.
Acara ini pun sekaligus menjadi ajang untuk menemukan dan membangun hubungan baik dengan komunitas dan pakar-pakar teknologi muda terdepan bangsa.
Pendaftaran untuk kegiatan yang diselenggarakan selama tiga bulan berturut-turut ini didukung oleh platform Kalibrr yang memungkinkan proses pencarian, penyaringan, dan pemilihan untuk dilakukan dalam satu pintu.
Namun, di luar penggunaan ATS Kalibrr, kegiatan yang bertajuk Telkomsel Tech Titans League ini dilengkapi dengan berbagai macam penggunaan teknologi dan aplikasi kampanye publikasi media sosial seperti Facebook dan Instagram, dan sebuah website khusus terkait kegiatan yang dapat diakses oleh siapa pun.
Penyelenggaraan kompetisi coding pun juga tidak lepas dari pemanfaatan teknologi terdepan, di mana integritas para finalis dijaga dan dipertahankan melalui fitur proctoring (pengawasan) dan pengecekan plagiarisme dari sistem yang disediakan Kalibrr, terlepas dari manapun lokasi tempat para finalis berkompetisi.
Di lain sisi, webinar juga tidak dilakukan dengan hanya menggunakan layanan konferensi video saja, namun juga disertai dengan penggunaan teknologi live streaming seperti Open Broadcast Software (OBS) yang menyemarakkan acara dan berhasil meningkatkan interaksi antara Telkomsel dan lebih dari 500 peserta webinar serta membawa keunikan tersendiri terhadap kegiatan ini.
“Proses rekrutmen perusahaan adalah bagian penting dari identitas perusahaan. Kalibrr mengerti bahwa setiap perusahaan ingin menawarkan keunikan dan pengalaman yang tak ada duanya kepada kandidat-kandidatnya,” imbuh Andrew.
“Kami menawarkan kemudahan kepada mitra-mitra kami untuk memiliki kegiatan yang kaya teknologi namun tetap mengesankan dan bermanfaat bagi para pesertanya meski dilakukan sepenuhnya secara online.”
.jpg)
(Menurut laporan Survei Gaji dari Robert Walters, individu yang bergerak di bidang teknologi, digital, dan e-commerce adalah beberapa profesional yang akan paling banyak dicari. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Tata ulang perusahaan berbasis teknologi
Pandemi covid-19 telah mengubah proses perekrutan karyawan perusahaan. Di satu sisi, proses rekrutmen menjadi kian cepat karena wawancara virtual telah memangkas waktu dan tenaga yang dibutuhkan, ketimbang cara konvensional yang membutuhkan logistik dan kunjungan ke job fair atau kampus yang memakan waktu.
Secara serentak, semua pihak merasakan manfaat teknologi untuk efisiensi kebutuhan rekrutmen.
Memasuki paruh tahun kedua 2021, kegunaan teknologi masih terbentang luas, dan selayaknya pelaku industri mulai melirik kegunaan teknologi untuk manajemen rekrutmen dari hulu ke hilir demi mendapatkan kandidat yang berdaya saing.
Future of work telah tiba lebih awal dari yang diantisipasi. Seiring bangkitnya perekonomian nasional, saatnya perusahaan juga mendorong rekrutmen melalui teknologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)