GADGET TALK

Platform Manajemen Kesehatan Berbasis Artificial Intelligence

Yatin Suleha
Rabu 20 November 2019 / 20:51

Jakarta: Platform manajemen kesehatan terpadu di Indonesia masih belum secepat industri-industri lain. Hal ini dipaparkan dalam rilis Prixa, sebuah perusahaan teknologi Indonesia. Pada Selasa, 19 November 2019 Prixa menginformasikan peluncuran sistem periksa tepat berbasis Artificial Intelligence (AI) dan rencana Prixa untuk menyediakan platform manajemen kesehatan yang terpadu bagi masyarakat Indonesia.
 
Merujuk pada analisis lanskap Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia berdasarkan publikasi oleh Oliver Wyman dan PWC, Prixa melihat saat ini banyak ditemukan tantangan di infrastruktur bidang kesehatan di Indonesia, terutama mengenai ketersediaan dokter. 

Dengan angka populasi sebesar 267 juta jiwa saat ini, sangat disayangkan bahwa Indonesia hanya memiliki rata-rata 1 dokter untuk setiap 4000 populasi, sedangkan rekomendasi dari WHO adalah 1 dokter untuk setiap 1000 populasi. 

Selanjutnya, sebagian besar biaya pelayanan kesehatan sebagian besar masih dibayarkan dengan uang tunai, namun penetrasi asuransi kesehatan swasta masih tergolong rendah. 

"Terakhir, inovasi industri asuransi Indonesia, merujuk pada publikasi survei yang dilakukan PWC, masih tertinggal jauh dibanding industri lainnya," sebut dalam rilis lagi.

(Prixa luncurkan sistem periksa tepat berbasis Artificial Intelligence (AI) dan rencana Prixa untuk menyediakan platform manajemen kesehatan yang terpadu bagi masyarakat Indonesia. Foto: Dok. Prixia)

Dalam keterangan yang sama disebutkan, bahwa ketersediaan sarana digital berbasis data tidak diberdayakan secepat industri-industri lain. Laporan PWC tersebut juga menyatakan pemaparan para eksekutif C-level di bidang asuransi bahwa banyak proses administratif masih tetap dilakukan dengan sangat manual, menyebabkan terjadinya penundaan dan kesalahan. 

Oleh karena itu, terdapat banyak peluang bagi perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia seperti Prixa untuk meringankan isu-isu tersebut, yang diharapkan dapat mengubah arahan manajemen kesehatan di Indonesia.
 
Sebagai pilar pertama platform manajemen kesehatan terpadu, sistem periksa tepat berbasis AI Prixa menata ulang berbagai keahlian dan pengalaman tim dokter dari berbagai disiplin ilmu kedokteran dan menyusun segenap keahlian yang berharga itu menjadi sebuah sistem yang terpadu dan terukur. 

Seiring peluncuran sistem periksa tepat berbasis AI ini, Prixa juga menginformasikan pengembangan dua pilar baru yang akan hadir sebentar lagi: sistem klaim online terintegrasi dan sistem manajemen risiko. 

Sistem klaim online terintegrasi ini akan mengotomatisasi proses klaim manual yang panjang dan tidak efisien dengan mendigitalisasi prosedur standar operasinya. 

Kemudian, sistem manajemen risiko akan memersonalisasi kemampuan data untuk dapat menilai risiko setiap individu dan memberdayakan mereka dengan wawasan untuk membuat keputusan yang sesuai dalam hal kesehatan. Pilar-pilar utama tersebut membentuk pondasi platform manajemen kesehatan Prixa yang terpadu.
 
CEO Prixa, James Roring, MD mengatakan, “Visi Prixa adalah memberikan jaminan ketenangan masa depan bagi Anda dan generasi penerus kita dengan menjadi perusahaan teknologi pertama yang menyediakan platform manajemen kesehatan yang terpadu.”

“Sebagai perusahaan Indonesia, kami melihat bagaimana Prixa dapat memberikan dampak secara positif dalam memperbaiki keseluruhan manajemen kesehatan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi kami, dan kami ingin melakukan hal itu dengan cara yang humanis.”

“Kami senang dapat bekerja sama dengan beberapa pemain besar di sektor asuransi, penyedia layanan kesehatan, dan juga perusahaan di bidang konsumen. Dan saat ini kami sedang dalam proses memperluas bisnis kami.”



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH