GADGET TALK

Luminer Cetak 3D, Mengurangi Jejak Karbon lewat Pencahayaan

A. Firdaus
Rabu 03 Maret 2021 / 21:08
Jakarta: Bumi sedang menghadapi situasi darurat iklim. Berbagai pihak berada di bawah tekanan yang kian meningkat untuk menekan emisi dan menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan.

Seiring dengan itu, untungnya perkembangan teknologi terus mengalami peningkatan lebih cepat dari sebelumnya. Salah satunya dengan upaya Signify melakukan terobosan dengan memproduksi luminer cetak 3D, sebuah unit untuk lampu sebagai sumber cahaya yang memiliki segala kelebihan.

Luminer cetak 3D merupakan cara Signify mengurangi hingga 75% jejak karbon dalam pasokan bahan baku dan produksi. Cara ini diharapkan bisa berkontribusi mengurangi jejak karbon.

"Energi menyumbang 60% dari emisi gas rumah kaca dan dunia meminta perusahaan-perusahaan untuk turut mengatasi hal ini," ujar Rami Hajjar, Country Leader Signify Indonesia.

“Banyak perusahaan kini berkomitmen terhadap ekonomi sirkular, dan luminer cetak 3D adalah cara kami untuk berkontribusi mengurangi jejak karbon, tidak hanya milik kami sendiri tetapi juga bersama dengan para pelanggan kami,” sambungnya.

Luminer cetak 3D menggunakan bahan baku polikarbonat yang 100% dapat didaur ulang. Memungkinkan luminer untuk didesain khusus atau disesuaikan tepat seperti kebutuhan pelanggan dan didaur ulang di akhir masa pakainya, sehingga mendukung ekonomi sirkular.

Umumnya, produksi luminer cetak 3D (tidak termasuk elektronik dan optik) memiliki jejak karbon 47% lebih rendah dibandingkan luminer logam yang diproduksi secara konvensional. Dengan pencetakan 3D luminer, Signify dapat untuk menggunakan kembali seluruh bahan baku, sehingga menghasilkan sangat sedikit limbah dan menciptakan siklus hidup produk yang sepenuhnya ramah lingkungan.

Layanan ini menghemat waktu, energi, limbah produksi, pengemasan dan transportasi. Dengan menjaga produksi tetap dekat dengan area perkotaan, perusahaan dapat mengurangi lebih banyak lagi jejak karbon.

Bahan yang digunakan untuk luminer cetak 3D adalah dua pertiga dari berat luminer konvensional, yang berarti menghemat 35% emisi karbon saat pengiriman dan lebih sedikit bahan bakar yang digunakan selama pengangkutan.

Lantaran bobot polikarbonat yang ringan, lebih sedikit energi (pengurangan 27%) yang dikonsumsi selama akhir masa pakai untuk dirobek menjadi bagian kecil. Secara total, Signify dapat mengurangi 75% jejak karbon atas pasokan dan produksi bahan, transportasi, dan akhir masa pakai, jika digabungkan.

Luminer cetak 3D telah digunakan di toko ritel di Eropa seperti Inggris, Belanda, hingga Irlandia. Dan kini, Indonesia menjadi negara ketiga di luar Benua Biru yang menggunakan luminer cetak 3D.

"Indonesia adalah negara ketiga di luar Eropa, setelah Amerika dan India, di mana kami menawarkan layanan ini. Kami sangat senang dapat menyediakan produk baru yang berkelanjutan untuk pelanggan kami di Indonesia, serta membantu mereka mengurangi jejak karbon," tutup Rami.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH