Jakarta: Semua orang bisa mengalami stres. Namun, untuk beberapa orang stres ini terjadi begitu intens sampai merugikan diri sendiri.
Dikutip dari Healthline, ada beberapa tanda stres yang kamu alami itu sudah parah. Kondisi ini terkait dengan gejala fisik maupun mental. Berikut beberapa tandanya:
Jerawat adalah salah satu tanda bahwa kamu sedang mengalam stres. Saat merasa stres, kamu cenderung lebih sering menyentuh wajah. Kebiasaan ini dapat menyebarkan bakteri dan berkontribusi pada perkembangan jerawat.
Selain itu, satu studi juga pernah mengukur tingkat keparahan jerawat pada 22 orang sebelum dan selama ujian. Mereka menemukan bahwa peningkatan tingkat stres akibat ujian dikaitkan dengan keparahan jerawat yang lebih besar.
Banyak penelitian menemukan bahwa stres dapat menyebabkan sakit kepala, suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri di daerah kepala atau leher. Satu studi terhadap 267 orang dengan sakit kepala kronis menemukan bahwa peristiwa stres mendahului perkembangan sakit kepala kronis di sekitar 45% kasus.
Sebuah penelitian yang lebih besar menunjukkan bahwa peningkatan intensitas stres dikaitkan dengan peningkatan jumlah hari sakit kepala yang dialami per bulan. Perlu diingat pula bahwa pemicu sakit kepala umum lainnya termasuk kurang tidur, konsumsi alkohol, dan dehidrasi.
Jika kamu merasa terus berjuang menghadapi kasus pilek, stres mungkin penyebabnya. Stres dapat memengaruhi sistem kekebalanmu dan dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Dalam penelitian, sebanyak 235 orang dewasa dikategorikan ke dalam kelompok stres tinggi atau rendah. Selama periode enam bulan, mereka yang berada dalam kelompok stres tinggi mengalami 70% lebih banyak infeksi pernapasan dan memiliki gejala hampir 61% hari lebih banyak daripada kelompok stres rendah.
Masalah pencernaan seperti diare dan sembelit juga bisa disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi. Satu penelitian mengamati 2.699 anak-anak dan menemukan bahwa paparan peristiwa stres dikaitkan dengan peningkatan risiko sembelit.
Perubahan nafsu makan biasa terjadi selama masa stres. Ketika kamu merasa stres, kamu mungkin mendapati diri kamu tidak memiliki nafsu makan sama sekali atau bahkan jadi rakus.
Satu studi terhadap mahasiswa menemukan bahwa 81% melaporkan bahwa mereka mengalami perubahan nafsu makan saat mereka stres. Dari jumlah tersebut, 62% mengalami peningkatan nafsu makan, sedangkan 38% mengalami penurunan.
Mengingat stres ini berdampak ke berbagai hal. Penting bagi kamu untuk mengelola stres dengan baik. Konsultasikan pada profesional bila sudah begitu mengganggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dikutip dari Healthline, ada beberapa tanda stres yang kamu alami itu sudah parah. Kondisi ini terkait dengan gejala fisik maupun mental. Berikut beberapa tandanya:
1. Jerawatan
Jerawat adalah salah satu tanda bahwa kamu sedang mengalam stres. Saat merasa stres, kamu cenderung lebih sering menyentuh wajah. Kebiasaan ini dapat menyebarkan bakteri dan berkontribusi pada perkembangan jerawat.
Selain itu, satu studi juga pernah mengukur tingkat keparahan jerawat pada 22 orang sebelum dan selama ujian. Mereka menemukan bahwa peningkatan tingkat stres akibat ujian dikaitkan dengan keparahan jerawat yang lebih besar.
2. Sakit kepala
Banyak penelitian menemukan bahwa stres dapat menyebabkan sakit kepala, suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri di daerah kepala atau leher. Satu studi terhadap 267 orang dengan sakit kepala kronis menemukan bahwa peristiwa stres mendahului perkembangan sakit kepala kronis di sekitar 45% kasus.
Sebuah penelitian yang lebih besar menunjukkan bahwa peningkatan intensitas stres dikaitkan dengan peningkatan jumlah hari sakit kepala yang dialami per bulan. Perlu diingat pula bahwa pemicu sakit kepala umum lainnya termasuk kurang tidur, konsumsi alkohol, dan dehidrasi.
3. Sering sakit
Jika kamu merasa terus berjuang menghadapi kasus pilek, stres mungkin penyebabnya. Stres dapat memengaruhi sistem kekebalanmu dan dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi.
Dalam penelitian, sebanyak 235 orang dewasa dikategorikan ke dalam kelompok stres tinggi atau rendah. Selama periode enam bulan, mereka yang berada dalam kelompok stres tinggi mengalami 70% lebih banyak infeksi pernapasan dan memiliki gejala hampir 61% hari lebih banyak daripada kelompok stres rendah.
4. Masalah pencernaan
Masalah pencernaan seperti diare dan sembelit juga bisa disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi. Satu penelitian mengamati 2.699 anak-anak dan menemukan bahwa paparan peristiwa stres dikaitkan dengan peningkatan risiko sembelit.
5. Perubahan nafsu makan
Perubahan nafsu makan biasa terjadi selama masa stres. Ketika kamu merasa stres, kamu mungkin mendapati diri kamu tidak memiliki nafsu makan sama sekali atau bahkan jadi rakus.
Satu studi terhadap mahasiswa menemukan bahwa 81% melaporkan bahwa mereka mengalami perubahan nafsu makan saat mereka stres. Dari jumlah tersebut, 62% mengalami peningkatan nafsu makan, sedangkan 38% mengalami penurunan.
Mengingat stres ini berdampak ke berbagai hal. Penting bagi kamu untuk mengelola stres dengan baik. Konsultasikan pada profesional bila sudah begitu mengganggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)