FITNESS & HEALTH
Apakah Aman Melakukan Diet Detoks bagi Ibu Menyusui?
Raka Lestari
Selasa 29 Juni 2021 / 17:09
Jakarta: Detoks adalah cara alami untuk membersihkan tubuhmu dari semua racun dan limbah. Berbagai praktisi pengobatan alternatif juga mempromosikan diet detoksifikasi. Lalu, bagaimana dengan diet detoks yang dilakukan oleh wanita menyusui? Apakah hal tersebut aman dilakukan?
"Diet detoks tidak benar-benar melakukan banyak hal untuk 'mendetoksifikasi' tubuh. Hati dan ginjal sudah melakukan fungsinya tersebut untuk memastikan bahwa tubuh kita tetap seimbang," kata Kian Ameli, CEO Momentum Fitness.
Menurut Ameli, satu-satunya waktu di mana tubuh benar-benar perlu didetoks adalah dalam kasus-kasus ekstrem keracunan atau keracunan logam berat. Dan tentunya detoksifikasi tersebut harus selalu dilakukan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter.
Amanda A. Kostro Miller, RD, LDN, anggota dewan penasehat untuk Smart Healthy Living, menjelaskan bahwa dalam kasus orang sehat, hati, kulit, ginjal, dan paru-paru sudah bekerja untuk membuang racun berbahaya di tubuh (yaitu racun, alkohol, kelebihan karbon dioksida). Bahkan usus juga memiliki banyak cara untuk membantu tubuh melawan zat berbahaya.
Detoks saat menyusui tidak dianjurkan sama sekali. Tapi itu bukan berarti wanita yang sedang menyusui tidak bisa melakukannya sama sekali. Tentu tidak aman melakukan detoksifikasi saat menyusui. Bayi membutuhkan semua nutrisi dan bergantung pada ibu untuk makanannya.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Berikut ini adalah beberapa tips yang dilakukan:
Tubuh kehilangan cairan sepanjang waktu, terlebih lagi saat sedang menyusui. Minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Sebagai ibu baru, ini harus menjadi hal yang dilakukan. Air membantu ginjal untuk mengeluarkan semua racun dari tubuh.
Tidur selama delapan jam mungkin sulit dilakukan. Oleh karena itu, cobalah tidur siang sebentar dan kapan pun kamu bisa karena itu akan membantu mendetoksifikasi racun.
Serat membantu sistem pencernaan menghilangkan racun karena mengatur pergerakan usus. Buang air besar yang lancar dan teratur adalah sinyal bahwa tubuh sedang mencoba untuk kembali normal setelah makan berlebihan. Sertakan banyak makanan kaya serat dalam diet harian untuk mencegah sembelit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
"Diet detoks tidak benar-benar melakukan banyak hal untuk 'mendetoksifikasi' tubuh. Hati dan ginjal sudah melakukan fungsinya tersebut untuk memastikan bahwa tubuh kita tetap seimbang," kata Kian Ameli, CEO Momentum Fitness.
Menurut Ameli, satu-satunya waktu di mana tubuh benar-benar perlu didetoks adalah dalam kasus-kasus ekstrem keracunan atau keracunan logam berat. Dan tentunya detoksifikasi tersebut harus selalu dilakukan di rumah sakit di bawah pengawasan dokter.
Amanda A. Kostro Miller, RD, LDN, anggota dewan penasehat untuk Smart Healthy Living, menjelaskan bahwa dalam kasus orang sehat, hati, kulit, ginjal, dan paru-paru sudah bekerja untuk membuang racun berbahaya di tubuh (yaitu racun, alkohol, kelebihan karbon dioksida). Bahkan usus juga memiliki banyak cara untuk membantu tubuh melawan zat berbahaya.
Detoks saat menyusui tidak dianjurkan sama sekali. Tapi itu bukan berarti wanita yang sedang menyusui tidak bisa melakukannya sama sekali. Tentu tidak aman melakukan detoksifikasi saat menyusui. Bayi membutuhkan semua nutrisi dan bergantung pada ibu untuk makanannya.
Lalu apa yang bisa dilakukan? Berikut ini adalah beberapa tips yang dilakukan:
1. Minum banyak air putih
Tubuh kehilangan cairan sepanjang waktu, terlebih lagi saat sedang menyusui. Minum air putih untuk mencegah dehidrasi. Sebagai ibu baru, ini harus menjadi hal yang dilakukan. Air membantu ginjal untuk mengeluarkan semua racun dari tubuh.
2. Cukup tidur
Tidur selama delapan jam mungkin sulit dilakukan. Oleh karena itu, cobalah tidur siang sebentar dan kapan pun kamu bisa karena itu akan membantu mendetoksifikasi racun.
3. Tambahkan serat dalam makanan
Serat membantu sistem pencernaan menghilangkan racun karena mengatur pergerakan usus. Buang air besar yang lancar dan teratur adalah sinyal bahwa tubuh sedang mencoba untuk kembali normal setelah makan berlebihan. Sertakan banyak makanan kaya serat dalam diet harian untuk mencegah sembelit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)