FITNESS & HEALTH
Takut Jarum Suntik Saat Vaksinasi? Begini Cara Mengatasinya!
Mia Vale
Rabu 19 Januari 2022 / 23:38
Jakarta: Mungkin banyak dari kita yang sering melihat unggahan video yang merekam betapa takutnya seseorang - tak peduli itu anak-anak atau orang dewasa - akan jarum suntik. Dan tertawa terbahak-bahak kerap menjadi reaksi yang kita berikan.
Tapi, pernahkah kita berpikir bagaimana keadaan mereka yang benar-benar takut akan jarum suntik? Bagaimana pula mereka harus menghadapi ketakutannya saat harus divaksin sesuai anjuran pemerintah?
Gambaran di atas telah terjadi saat Polres Sorong menggelar vaksinasi covid-19 pelajar dan masyarakat umum di alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu, 19 Januari 2022.
Dari sekian banyak peserta yang akan disuntik, seorang pelajar kelas 1 SMP Diaspora Kabupaten Sorong tampak ketakutan. Ya, Andrian Kodei (13), memegang erat-erat tangan orang tuanya. Keringat dingin pun bercucuran membasahi tubuhnya.
Benar saja, usai vaksin, Andrian tiba-tiba lemas sehingga tim kesehatan dari Polres Sorong melakukan tindakan cepat dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Nah, berangkat dari kasus Andrian ini, sebenarnya bagaimana kita menyikapi kalau ada Andrian Andrian lain yang mengalami ini. Apa pula yang harus kita ketahui mengenai fobia jarum suntik ini?
.jpg)
(Dampak dari mengganggu penderita fobia bisa berbahaya bahkan sampai menjadi sebuah trauma. Mengutip Webmd, orang yang mengalami fobia harus menjalani terapi untuk meredam rasa takut. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Melansir dari Healthline, trypanophobia adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang berlebihan akan tindakan medis yang melibatkan suntikan atau tindakan yang berhubungan dengan jarum suntik. Fobia ini tidak hanya dialami anak-anak tapi juga sebagian orang dewasa.
Penderita fobia jarum suntik ini umumnya bisa merasakan tanda-tandanya, beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum waktu penyuntikan. Seperti:
- Jantung berdebar
- Tensi menjadi naik
- Tangan gemetar
- Napas terengah
- Keringat dingin
- Pusing
- Lemas
- Gelisah dan cemas
- Pingsan
Dan sampai saat ini, belum ada penyebab pasti mengapa orang bisa mengalami takut akan jarum suntik. Namun, seperti yang dinukil dari Covid-19.go.id, ada beberapa kondisi yang bisa jadi pemicunya, misal:
- Punya pengalaman buruk atau traumatis terkait jarum suntik atau disuntik
- Memiliki kerabat atau orang tua yang menderita fobia
- Ada perubahan kimia di otak
- Kerap mendapatkan informasi negatif tentang jarum suntik atau disuntik, misalkan ditakut-takuti - Jarum suntik sewaktu kecil
Untuk mengatasi fobia trypanophobia, salah satu metode yang bisa dilakukan adalah terapi desensitisasi atau pemaparan. Pada terapi ini, penderita secara sengaja dipaparkan alias dipertemukan dengan jarum suntik.
Dimulai dengan menunjukkan gambar, lalu video, kemudian dipaparkan dengan jarum, memegang jarum, hingga proses penyuntikan secara langsung.
Selain itu, penderita disarankan melakukan meditasi sambil memberikan sugesti pada diri sendiri. Caranya:
- Duduk nyaman dan tenang
- Posisi duduk tegak, letakkan tangan di paha, atur napas kurang lebih 1 menit agar napas teratur
- Tarik napas dari hidung 4 hitungan, tahan 4 hitungan, hembuskan lewat mulut 4 hitungan
- Lakukan meditasi selama 10-15 menit sambil tanamkan dalam pikiran saya bisa mengatasinya, saya akan baik-baik saja
Dengan begitu, diharapkan lama-lama tubuh dan otak akan merespons ketakutan tersebut dan akan berusaha mengatasi dan membiasakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Tapi, pernahkah kita berpikir bagaimana keadaan mereka yang benar-benar takut akan jarum suntik? Bagaimana pula mereka harus menghadapi ketakutannya saat harus divaksin sesuai anjuran pemerintah?
Gambaran di atas telah terjadi saat Polres Sorong menggelar vaksinasi covid-19 pelajar dan masyarakat umum di alun-alun Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Rabu, 19 Januari 2022.
Dari sekian banyak peserta yang akan disuntik, seorang pelajar kelas 1 SMP Diaspora Kabupaten Sorong tampak ketakutan. Ya, Andrian Kodei (13), memegang erat-erat tangan orang tuanya. Keringat dingin pun bercucuran membasahi tubuhnya.
Benar saja, usai vaksin, Andrian tiba-tiba lemas sehingga tim kesehatan dari Polres Sorong melakukan tindakan cepat dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Nah, berangkat dari kasus Andrian ini, sebenarnya bagaimana kita menyikapi kalau ada Andrian Andrian lain yang mengalami ini. Apa pula yang harus kita ketahui mengenai fobia jarum suntik ini?
.jpg)
(Dampak dari mengganggu penderita fobia bisa berbahaya bahkan sampai menjadi sebuah trauma. Mengutip Webmd, orang yang mengalami fobia harus menjalani terapi untuk meredam rasa takut. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Ketakutan berlebihan
Melansir dari Healthline, trypanophobia adalah kondisi di mana seseorang mengalami ketakutan yang berlebihan akan tindakan medis yang melibatkan suntikan atau tindakan yang berhubungan dengan jarum suntik. Fobia ini tidak hanya dialami anak-anak tapi juga sebagian orang dewasa.
Penderita fobia jarum suntik ini umumnya bisa merasakan tanda-tandanya, beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum waktu penyuntikan. Seperti:
- Jantung berdebar
- Tensi menjadi naik
- Tangan gemetar
- Napas terengah
- Keringat dingin
- Pusing
- Lemas
- Gelisah dan cemas
- Pingsan
Dan sampai saat ini, belum ada penyebab pasti mengapa orang bisa mengalami takut akan jarum suntik. Namun, seperti yang dinukil dari Covid-19.go.id, ada beberapa kondisi yang bisa jadi pemicunya, misal:
- Punya pengalaman buruk atau traumatis terkait jarum suntik atau disuntik
- Memiliki kerabat atau orang tua yang menderita fobia
- Ada perubahan kimia di otak
- Kerap mendapatkan informasi negatif tentang jarum suntik atau disuntik, misalkan ditakut-takuti - Jarum suntik sewaktu kecil
Lakukan terapi
Untuk mengatasi fobia trypanophobia, salah satu metode yang bisa dilakukan adalah terapi desensitisasi atau pemaparan. Pada terapi ini, penderita secara sengaja dipaparkan alias dipertemukan dengan jarum suntik.
Dimulai dengan menunjukkan gambar, lalu video, kemudian dipaparkan dengan jarum, memegang jarum, hingga proses penyuntikan secara langsung.
Selain itu, penderita disarankan melakukan meditasi sambil memberikan sugesti pada diri sendiri. Caranya:
- Duduk nyaman dan tenang
- Posisi duduk tegak, letakkan tangan di paha, atur napas kurang lebih 1 menit agar napas teratur
- Tarik napas dari hidung 4 hitungan, tahan 4 hitungan, hembuskan lewat mulut 4 hitungan
- Lakukan meditasi selama 10-15 menit sambil tanamkan dalam pikiran saya bisa mengatasinya, saya akan baik-baik saja
Dengan begitu, diharapkan lama-lama tubuh dan otak akan merespons ketakutan tersebut dan akan berusaha mengatasi dan membiasakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)