FITNESS & HEALTH
5 Komplikasi Menyusui yang Perlu Diketahui Ibu Baru
Mia Vale
Kamis 14 Desember 2023 / 18:58
Jakarta: Menyusui penting karena ASI memberi bayi baru lahir nutrisi penting, termasuk lemak, protein, karbohidrat, dan vitamin. Momen menyusui juga membantu ikatan ibu dan bayi. Namun, meskipun kegembiraan dalam menyusui bayi baru lahir tidak ada bandingannya, sering kali kebahagiaan ini tidak bertahan lama bagi Moms yang mengalami komplikasi menyusui.
Konsultan Laktasi, Dr Anagha Madhuraj Kulkarni, memaparkan bahwa menyusui adalah yang terbaik untuk bayi baru lahir. “Menyusui secara signifikan dapat menurunkan risiko asma, obesitas, diabetes, dan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) pada bayi."
"Sementara Moms mengalami penurunan risiko kanker payudara dan ovarium, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi," tambah Dr Anagha. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merekomendasikan pemberian ASI eksklusif minimal enam bulan pertama, yang mendorong ikatan, pertumbuhan, perkembangan otak, dan perlindungan terhadap penyakit. Namun, komplikasi saat menyusui sering kali membuat 'perjalanan baru' ini sangat menyakitkan. Apa saja itu?
Menyusui biasanya tidak menimbulkan rasa sakit jika dilakukan dengan teknik yang benar, termasuk posisi duduk ibu, posisi bayi, dan pelekatan yang dalam. Rasa sakit bisa timbul jika aspek-aspek tersebut tidak dikelola dengan benar.
Mengutip laman Health Shots, pelekatan yang dalam adalah faktor kunci dalam mencegah sakit dan nyeri pada puting. Ketika bayi menempel pada payudara dengan dalam, hal ini memungkinkan aliran ASI lancar dan mengurangi gesekan pada puting susu, sehingga meminimalkan risiko retak atau lecet.
.jpg)
(Puting yang terbalik bisa terjadi akibat saluran susu yang pendek sehingga menarik jaringan puting ke dalam. Namun, puting masih bisa menonjol saat wanita mendapatkan rangsangan atau melalui proses tertentu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Hal ini umum terjadi saat menyusui. Ini mungkin merupakan reaksi alergi. Bisa saja karena menyusui, di mana kulit sensitif di sekitar puting mungkin meradang karena terus-menerus menyusui. Pun karena kelembapan ASI atau bra yang ketat.
Posisi menyusui yang tidak tepat dan pelekatan yang buruk dapat menyebabkan saluran tersumbat, sehingga menimbulkan nyeri tekan. Mastitis, infeksi payudara, menyebabkan kemerahan, bengkak, dan gejala mirip flu. Penyebabnya antara lain melewatkan waktu menyusui, kurang menyusu, dan gangguan dari luar.
Puting dirasakan nyeri mungkin timbul karena teknik pelekatan yang tidak baik. Bisa juga mengakibatkan puting pecah-pecah. Nyeri lain yang mungkin timbul, bisa terjadi pada leher, punggung, atau bahu boleh dialami saat menyusui. Ini semua bisa karena pelekatan atau posisi menyusui yang salah.
Wanita tertentu mungkin memiliki puting datar, terbalik, atau besar. Puting yang terbalik bisa terjadi akibat saluran susu yang pendek sehingga menarik jaringan puting ke dalam. Hal ini dapat menyebabkan pelekatan yang buruk. Komplikasi lain termasuk produksi ASI rendah, payudara membesar, hiperlaktasi, dan abses payudara.
“Terkadang, beberapa wanita mungkin mengalami kesulitan yang mencakup kesulitan dalam proses pelekatan, vasospasme pada puting susu, infeksi kandidiasis, dan juga tantangan emosional,” jelas Dr Kulkarni.
Namun begitu, komplikasi menyusui dapat dicegah dengan tindakan yang tepat. “Penting untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang teknik menyusui, memahami isyarat lapar bayi, menjaga pola makan yang benar, dan mencari panduan dari konsultan laktasi. Dan, dukungan dari anggota keluarga juga berkontribusi pada perjalanan menyusui yang positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Konsultan Laktasi, Dr Anagha Madhuraj Kulkarni, memaparkan bahwa menyusui adalah yang terbaik untuk bayi baru lahir. “Menyusui secara signifikan dapat menurunkan risiko asma, obesitas, diabetes, dan Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) pada bayi."
"Sementara Moms mengalami penurunan risiko kanker payudara dan ovarium, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi," tambah Dr Anagha. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri merekomendasikan pemberian ASI eksklusif minimal enam bulan pertama, yang mendorong ikatan, pertumbuhan, perkembangan otak, dan perlindungan terhadap penyakit. Namun, komplikasi saat menyusui sering kali membuat 'perjalanan baru' ini sangat menyakitkan. Apa saja itu?
Salah pelekatan
Menyusui biasanya tidak menimbulkan rasa sakit jika dilakukan dengan teknik yang benar, termasuk posisi duduk ibu, posisi bayi, dan pelekatan yang dalam. Rasa sakit bisa timbul jika aspek-aspek tersebut tidak dikelola dengan benar.
Mengutip laman Health Shots, pelekatan yang dalam adalah faktor kunci dalam mencegah sakit dan nyeri pada puting. Ketika bayi menempel pada payudara dengan dalam, hal ini memungkinkan aliran ASI lancar dan mengurangi gesekan pada puting susu, sehingga meminimalkan risiko retak atau lecet.
.jpg)
(Puting yang terbalik bisa terjadi akibat saluran susu yang pendek sehingga menarik jaringan puting ke dalam. Namun, puting masih bisa menonjol saat wanita mendapatkan rangsangan atau melalui proses tertentu. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ruam
Hal ini umum terjadi saat menyusui. Ini mungkin merupakan reaksi alergi. Bisa saja karena menyusui, di mana kulit sensitif di sekitar puting mungkin meradang karena terus-menerus menyusui. Pun karena kelembapan ASI atau bra yang ketat.
Saluran tersumbat dan mastitis
Posisi menyusui yang tidak tepat dan pelekatan yang buruk dapat menyebabkan saluran tersumbat, sehingga menimbulkan nyeri tekan. Mastitis, infeksi payudara, menyebabkan kemerahan, bengkak, dan gejala mirip flu. Penyebabnya antara lain melewatkan waktu menyusui, kurang menyusu, dan gangguan dari luar.
Putingnya sakit dan pecah-pecah
Puting dirasakan nyeri mungkin timbul karena teknik pelekatan yang tidak baik. Bisa juga mengakibatkan puting pecah-pecah. Nyeri lain yang mungkin timbul, bisa terjadi pada leher, punggung, atau bahu boleh dialami saat menyusui. Ini semua bisa karena pelekatan atau posisi menyusui yang salah.
Komplikasi lainnya
Wanita tertentu mungkin memiliki puting datar, terbalik, atau besar. Puting yang terbalik bisa terjadi akibat saluran susu yang pendek sehingga menarik jaringan puting ke dalam. Hal ini dapat menyebabkan pelekatan yang buruk. Komplikasi lain termasuk produksi ASI rendah, payudara membesar, hiperlaktasi, dan abses payudara.
“Terkadang, beberapa wanita mungkin mengalami kesulitan yang mencakup kesulitan dalam proses pelekatan, vasospasme pada puting susu, infeksi kandidiasis, dan juga tantangan emosional,” jelas Dr Kulkarni.
Namun begitu, komplikasi menyusui dapat dicegah dengan tindakan yang tepat. “Penting untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang teknik menyusui, memahami isyarat lapar bayi, menjaga pola makan yang benar, dan mencari panduan dari konsultan laktasi. Dan, dukungan dari anggota keluarga juga berkontribusi pada perjalanan menyusui yang positif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)