FITNESS & HEALTH
Wajib Tahu! Ini Prinsip Pola Hidup Sehat dan Aktif bagi Lansia
Yuni Yuli Yanti
Senin 05 Juni 2023 / 09:00
Jakarta: Hasil survei nasional mengenai Status Gizi dan Asupan Makanan Lansia di Indonesia pada 2021 menunjukkan bahwa prevalensi kurang gizi pada lansia di Indonesia cukup tinggi. Sekitar 11,7 persen untuk usia 60-64 tahun dan 20,7 persen untuk usia di atas 65 tahun, dan asupan makanan mereka tidak sesuai dengan kebutuhan baik dari segi energi, protein, maupun zat gizi mikro.
Bagi lansia, hal ini dapat memicu berbagai risiko seperti penurunan massa, kekuatan dan fungsi otot, yang dikenal dengan nama sarkopenia.
Ketua Umum PB PERGEMI Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH menyampaikan, pengelolaan kesehatan lansia tidak hanya berfokus pada penyakit, tetapi juga pada optimalisasi kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional seseorang.
"Ada enam kapasitas intrinsik prioritas yang perlu dideteksi mulai dari tingkat komunitas yaitu kapasitas kognitif, kapasitas mobilitas, status gizi, fungsi penglihatan dan pendengaran, serta kapasitas mental. Keenam kapasitas intrinsik prioritas ini saling terkait satu sama lain," ujar Dr. Nina.
Sementara, penelitian yang dilakukan oleh Smith et al.(2020) membuktikan bahwa suplementasi gizi ditambah dengan latihan fisik dapat meningkatkan fungsi, status gizi dan kualitas hidup para lansia.

(Lansia wajib memerhatikan pola makan yang sehat untuk menunjang kesehatannya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dr. Yulia Megawati, Marketing Manager Nestlé Health Science, menjelaskan selain penerapan pola hidup aktif, para lansia juga perlu menerapkan pola makan bergizi untuk membantu meningkatkan massa otot, kekuatan otot dan performa fisik.
"Untuk dapat memenuhi asupan protein dan energi, salah satunya dengan mengkonsumsi whey, protein berkualitas tinggi dan lengkap, dengan profil asam amino yang kaya dan leusin yang memiliki fungsi langsung terhadap kesehatan otot, pertumbuhan massa otot, serta mencegah pengecilan otot yang kerap terjadi seiring dengan pertambahan usia," jelasnya.
Menurut Dr. Yulia selain empat prinsip kesehatan seperti pola makan bergizi, olahraga teratur, kebersihan lingkungan, dan istirahat yang cukup, hal lain yang penting bagi para lansia ialah mendorong mereka untuk tetap bahagia di usia lanjut.
"Kebahagiaan dapat membantu para lansia untuk dapat terus aktif terhubung pada keluarga dan
teman. Aktivitas seperti jalan-jalan, berkumpul, atau bermain dengan cucu dapat menjadi contoh untuk menstimulasi kebahagiaan pada lansia," anjurnya.
Senam Sehat Lansia pada 29 Mei 2023 di Jakarta.
Peluncuran GSS Lansia merupakan tindak lanjut dari program 4 Sehat, 5 Bahagia bagi lansia yang telah diinisiasi tahun lalu. NHS Boost Optimum berharap GSS Lansia ini dapat mendorong kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya penerapan gaya hidup aktif bagi para lansia di Indonesia.
"Kami senang dapat kembali berkolaborasi dengan PERGEMI untuk menghadirkan Gerakan Senam Sehat Lansia yang bertujuan untuk memberi panduan kepada para lansia untuk tetap aktif menjaga kesehatan fisik mereka. Hal ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Nestlé Indonesia bagi individu dan keluarga, di mana kami senantiasa berupaya menginspirasi masyarakat, dalam kesempatan ini ialah para lansia, untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif," ungkap Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia.

(Gerakan senam sehat lansia di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Istimewa)
Gerakan Senam Sehat Lansia dirancang tak hanya untuk lansia melainkan juga untuk orang dewasa yang ingin terhindar dari sarkopenia. NHS Boost Optimum berharap dapat menginspirasi masyarakat bahwa dengan tubuh yang kuat dan jiwa yang sehat, penuaan bukanlah suatu halangan untuk berbahagia di usia senja.
"Melalui inisiasi ini kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun budaya baru, yaitu generasi lansia yang bersemangat menikmati hidup dengan menerapkan pola, hidup sehat, dan aktif," tutup dr. Yulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(yyy)
Bagi lansia, hal ini dapat memicu berbagai risiko seperti penurunan massa, kekuatan dan fungsi otot, yang dikenal dengan nama sarkopenia.
Ketua Umum PB PERGEMI Dr. dr. Nina Kemala Sari, Sp.PD-KGer, MPH menyampaikan, pengelolaan kesehatan lansia tidak hanya berfokus pada penyakit, tetapi juga pada optimalisasi kapasitas intrinsik dan kemampuan fungsional seseorang.
"Ada enam kapasitas intrinsik prioritas yang perlu dideteksi mulai dari tingkat komunitas yaitu kapasitas kognitif, kapasitas mobilitas, status gizi, fungsi penglihatan dan pendengaran, serta kapasitas mental. Keenam kapasitas intrinsik prioritas ini saling terkait satu sama lain," ujar Dr. Nina.
Sementara, penelitian yang dilakukan oleh Smith et al.(2020) membuktikan bahwa suplementasi gizi ditambah dengan latihan fisik dapat meningkatkan fungsi, status gizi dan kualitas hidup para lansia.

(Lansia wajib memerhatikan pola makan yang sehat untuk menunjang kesehatannya. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
Dr. Yulia Megawati, Marketing Manager Nestlé Health Science, menjelaskan selain penerapan pola hidup aktif, para lansia juga perlu menerapkan pola makan bergizi untuk membantu meningkatkan massa otot, kekuatan otot dan performa fisik.
"Untuk dapat memenuhi asupan protein dan energi, salah satunya dengan mengkonsumsi whey, protein berkualitas tinggi dan lengkap, dengan profil asam amino yang kaya dan leusin yang memiliki fungsi langsung terhadap kesehatan otot, pertumbuhan massa otot, serta mencegah pengecilan otot yang kerap terjadi seiring dengan pertambahan usia," jelasnya.
Menurut Dr. Yulia selain empat prinsip kesehatan seperti pola makan bergizi, olahraga teratur, kebersihan lingkungan, dan istirahat yang cukup, hal lain yang penting bagi para lansia ialah mendorong mereka untuk tetap bahagia di usia lanjut.
"Kebahagiaan dapat membantu para lansia untuk dapat terus aktif terhubung pada keluarga dan
teman. Aktivitas seperti jalan-jalan, berkumpul, atau bermain dengan cucu dapat menjadi contoh untuk menstimulasi kebahagiaan pada lansia," anjurnya.
Gerakan senam sehat lansia
Dalam rangka Hari Lanjut Usia Nasional 2023, Nestlé Health Science (NHS) Boost Optimum bersama dengan Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI) meluncurkan GerakanSenam Sehat Lansia pada 29 Mei 2023 di Jakarta.
Peluncuran GSS Lansia merupakan tindak lanjut dari program 4 Sehat, 5 Bahagia bagi lansia yang telah diinisiasi tahun lalu. NHS Boost Optimum berharap GSS Lansia ini dapat mendorong kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya penerapan gaya hidup aktif bagi para lansia di Indonesia.
"Kami senang dapat kembali berkolaborasi dengan PERGEMI untuk menghadirkan Gerakan Senam Sehat Lansia yang bertujuan untuk memberi panduan kepada para lansia untuk tetap aktif menjaga kesehatan fisik mereka. Hal ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen Nestlé Indonesia bagi individu dan keluarga, di mana kami senantiasa berupaya menginspirasi masyarakat, dalam kesempatan ini ialah para lansia, untuk menerapkan pola hidup sehat dan aktif," ungkap Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia.

(Gerakan senam sehat lansia di Jakarta, beberapa waktu lalu. Foto: Dok. Istimewa)
Gerakan Senam Sehat Lansia dirancang tak hanya untuk lansia melainkan juga untuk orang dewasa yang ingin terhindar dari sarkopenia. NHS Boost Optimum berharap dapat menginspirasi masyarakat bahwa dengan tubuh yang kuat dan jiwa yang sehat, penuaan bukanlah suatu halangan untuk berbahagia di usia senja.
"Melalui inisiasi ini kami berharap dapat berkontribusi dalam membangun budaya baru, yaitu generasi lansia yang bersemangat menikmati hidup dengan menerapkan pola, hidup sehat, dan aktif," tutup dr. Yulia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(yyy)