FITNESS & HEALTH

Waspada Penyakit Dekubitus, Sering Menyerang Lansia!

Medcom
Kamis 25 Mei 2023 / 16:11
Jakarta: Orang lanjut usia semakin lama akan rentan. Bahkan, untuk pergi buang air saja pun bisa saja dibantu. Salah satu penyakit yang sering melanda lansia adalah luka dekubitus.

Dekubitus atau ulkus dekubitus adalah luka akibat tekanan di kulit karena posisi tubuh tidak berganti dalam waktu yang lama. Luka akan muncul di area kulit yang paling banyak mendapatkan tekanan, seperti tumit, siku, pinggul, dan tulang ekor. Ulkus dekubitus juga dikenal sebagai bed sores.

Menurut hasil riset dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kejadian luka dekubitus di Indonesia pun dinilai cukup tinggi, yakni mencapai 33 persen. Pada rasio tersebut, sebanyak 40 persen terkena luka dekubitus saat berada di rumah.

Sayangnya, orang lanjut usia atau lansia memiliki potensi besar untuk mengalami kejadian ini. Hal itu diutarakan Ketua Tim Kerja Sertifikasi dan Pengawasan Sarana Produksi, Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Ismayati.

"Memang usia lanjut itu memiliki potensi yang besar untuk terjadinya luka dekubitus," ujar Ismiyati dalam acara Lifree Excretion Care Unicharm.

Ismayati mengungkapkan bahwa luka dekubitus ini disebabkan berkurangnya mobilitas karena usia yang sudah lanjut. Selain itu, adanya inkontinensia air seni atau dikenal sebagai kondisi tidak mampu menahan buang air kecil.

Keadaan tersebut menimbulkan adanya lembap pada bagian kulit. Bagian lembap tersebut tak bisa terus menerus untuk dibiarkan, karena akan mengakibatkan luka. Selain itu, adanya inkontinensia urine bisa menyebabkan timbulnya kotoran yang mengakibatkan efek kontaminasi dari bakteri ke luka terbuka.

Anggota Bidang Organisasi dan Kaderasisasi Dewan Perwakilan Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia DKI Jakarta Harwina Widya Astuti menuturkan bahwa salah satu penyebab lain dari dekubitus adalah penyakit kronis. Penyakit kronis yang dimaksud adalah yang membuat si pengidap terus menerus berbaring di atas ranjang.

Menurutnya, berbaring terus menerus dalam keadaan kulit lembap, akan membuat sirkulasi tubuh menjadi tidak lancar. Sehingga, pada bagian tubuh yang tertekan bisa menimbulkan luka dan terjadinya dekubitus.

Selain itu, ada faktor usia, di mana proses regenerasi sel pada tubuh akan melambat dan berhubungan dengan proses penyembuhan luka. Ada juga faktor lingkungan, di mana suasana lebih lembap atau lebih kering, yang bisa menimbulkan luka.

Satu hal yang menjadi perhatian, yakni faktor keluarga. Faktor keluarga berpengaruh terhadap pencegahan dan penyembuhan luka ini. Perawatan dari keluarga pun sangat penting, selain peran perawat.

"Anggota keluarga yang mengalami tirah baring lama tentunya perlu ada perawatan yang dilakukan oleh keluarga, dalam hal ini penting juga untuk selalu memantau kondisi kulit terutama untuk area yang mengalami tekanan lebih besar pada kondisi tirah baring," pungkas Harwina.

Aulia Putriningtias

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH