FITNESS & HEALTH
Jangan Anggap Sepele! Pemerintah Imbau Segera Testing Jika Flu-Batuk Biasa
Mia Vale
Senin 31 Januari 2022 / 14:05
Jakarta: Omicron masih siap menyerang siapa saja. Bahkan dengan gejala yang relatif ringan, varian Omicron sulit dibedakan dengan batuk dan flu biasa.
Oleh karena itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah mengimbau agar masyarakat segera testing jika mengalami hal serupa.
"Mengingat gejala Omicron yang relatif ringan dan sulit dibedakan dengan batuk dan flu biasa, pemerintah mengimbau untuk segera melakukan testing bila merasakan gejala tersebut. Tidak pergi ke area publik atau melakukan isolasi mendiri jika terdapat gejala ringan, seringan apapun," tegas Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM secara virtual.
Luhut menambahkan, dengan kenaikan kasus yang cukup signifikan, pemerintah terus mengambil langkah-langkah untuk mencegah keparahan semakin buruk dengan mendorong akselerasi, vaksin umum, dan booster bagi seluruh masyarakat.
.jpg)
(Pemerintah meminta agar setiap orang tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Pemerintah juga meminta masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atau booster agar langsung melakukan vaksinasi di gerai-gerai yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengakui bahwa kebanyakan pengidap infeksi Omicron yang sudah menerima vaksin covid-19 penyakitnya ringan dan tanpa gejala. Dan gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen).
Namun begitu, meski gejalanya relatif ringan untuk penderita yang sudah divaksinasi covid-19, penyebaran penyakit ini lebih cepat daripada virus korona varian lainnya.
Pemrintah juga meminta agar setiap orang tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat belakangan kasus transmisi lokal terus meningkat. Bila tidak dicegah dari awal, ditakutkan lonjakan kasus covid-19 bisa cukup tinggi dan rawan membebani layanan kesehatan.
Kembali pemerintah memastikan sistem kesehatan di Indonesia sudah cukup siap dalam menghadapi Omicron ini. Tapi tetap dibutukan kesadaran masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah merupakan faktor utama dalam mencegah keparahan yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Oleh karena itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pemerintah mengimbau agar masyarakat segera testing jika mengalami hal serupa.
"Mengingat gejala Omicron yang relatif ringan dan sulit dibedakan dengan batuk dan flu biasa, pemerintah mengimbau untuk segera melakukan testing bila merasakan gejala tersebut. Tidak pergi ke area publik atau melakukan isolasi mendiri jika terdapat gejala ringan, seringan apapun," tegas Luhut dalam konferensi pers evaluasi PPKM secara virtual.
Luhut menambahkan, dengan kenaikan kasus yang cukup signifikan, pemerintah terus mengambil langkah-langkah untuk mencegah keparahan semakin buruk dengan mendorong akselerasi, vaksin umum, dan booster bagi seluruh masyarakat.
.jpg)
(Pemerintah meminta agar setiap orang tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Pemerintah juga meminta masyarakat yang sudah memiliki tiket vaksin ketiga atau booster agar langsung melakukan vaksinasi di gerai-gerai yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengakui bahwa kebanyakan pengidap infeksi Omicron yang sudah menerima vaksin covid-19 penyakitnya ringan dan tanpa gejala. Dan gejala paling banyak adalah batuk (49 persen) dan pilek (27 persen).
Namun begitu, meski gejalanya relatif ringan untuk penderita yang sudah divaksinasi covid-19, penyebaran penyakit ini lebih cepat daripada virus korona varian lainnya.
Pemrintah juga meminta agar setiap orang tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat belakangan kasus transmisi lokal terus meningkat. Bila tidak dicegah dari awal, ditakutkan lonjakan kasus covid-19 bisa cukup tinggi dan rawan membebani layanan kesehatan.
Kembali pemerintah memastikan sistem kesehatan di Indonesia sudah cukup siap dalam menghadapi Omicron ini. Tapi tetap dibutukan kesadaran masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah merupakan faktor utama dalam mencegah keparahan yang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)