FITNESS & HEALTH

Studi: Hanya 32% Anak di Indonesia yang Mengonsumsi Sarapan Memadai

A. Firdaus
Sabtu 09 November 2024 / 07:15
Jakarta: Studi South East Asian Nutrition Surveys II (SEANUTS II) telah merilis temuan baru yang menunjukkan bahwa konsumsi susu pada saat sarapan meningkatkan asupan mikronutrien esensial bagi anak-anak. SEANUTS II yang dirilis pada tahun 2022 ini merupakan kelanjutan dari SEANUTS I yang dilaksanakan pada tahun 2013 di empat negara di Asia Tenggara.

Isu tiga beban malnutrisi pada anak menjadi perhatian serius FrieslandCampina, penyelenggara SEANUTS. Bersama akademisi dan pakar gizi di empat negara tempat berlangsungnya penelitian, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, FrieslandCampina mempelajari tantangan pemenuhan gizi pada anak-anak.

Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), Peneliti Utama SEANUTS II di Indonesia mengatakan, SEANUTS mempelajari tantangan pemenuhan gizi pada anak-anak yang sangat penting bagi kesehatan dan tumbuh kembang yang optimal.

Baca juga: Penuh Nutrisi! 5 Manfaat Minum Susu Sebelum Tidur

"Pada SEANUTS II, kami mempelajari tentang kebiasaan sarapan yang ternyata berperan besar dalam menyediakan nutrisi penting untuk pertumbuhan anak," ujar Prof. Rini yang merupakan Guru Besar di Fakultas Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia ini.

Di Indonesia, hanya 32% anak berusia 2 hingga 12 tahun yang mengonsumsi sarapan yang memadai. Dengan asupan sarapan yang cukup terdiri dari menu yang beragam dan menurut temuan SEANUTS II, ditemukan bahwa konsumsi susu saat sarapan memiliki hubungan erat dengan peningkatan kualitas diet anak-anak.

"Secara umum, anak-anak yang mengkonsumsi susu pada saat sarapan memiliki asupan mikronutrien esensial lebih tinggi, terutama untuk Kalsium dan Vitamin D," terang Prof. Rini.

Berdasarkan studi SEANUTS II, anak-anak di Indonesia ditemukan belum memenuhi rekomendasi kebutuhan rata-rata harian untuk Kalsium (78%) dan Vitamin D (92%), sehingga menimbulkan risiko yang serius bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka. Studi ini juga menyoroti pentingnya konsumsi susu pada saat sarapan yang dapat memenuhi asupan harian Vitamin D 4.4x dan Kalsium 2.6x lebih tinggi bagi anak-anak Indonesia.

Secara keseluruhan, SEANUTS II menunjukkan bahwa stunting dan anemia masih terjadi di Asia Tenggara, terutama di kalangan anak-anak yang lebih muda. Namun, di antara anak-anak yang lebih tua, terdapat prevalensi yang lebih tinggi untuk kelebihan berat badan dan obesitas.

Penelitian SEANUTS II ini diprakarsai oleh FrieslandCampina bekerja sama dengan Universitas Indonesia. Penelitian ini melibatkan 3,456 anak berusia 0,5 tahun hingga 12 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH