FITNESS & HEALTH

4 Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular

Mia Vale
Minggu 29 Juni 2025 / 20:10
Jakarta: Ular berbisa melepaskan racun melalui taringnya yang dapat menyebar melalui sistem peredaran darah atau limfatik dalam tubuh korban. Racun ini bisa mengganggu berbagai fungsi tubuh, termasuk saraf, darah, dan jantung, bergantung pada jenis bisanya. Gigitan ular dapat menyebabkan syok dan kematian.

Baca juga: Balita 4 Tahun di Tangerang Tewas Digigit Kobra

Tanda-tanda awal gigitan ular berbisa meliputi pembengkakan, nyeri hebat di area gigitan, pusing, kesulitan bernapas, serta perubahan detak jantung. Reaksi cepat dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mengurangi dampak racun dan menyelamatkan nyawa. 

Penanganan yang cepat dan tepat dari gigitan ular dapat menurunkan angka kematian hingga lebih dari 90 persen. Untuk itu, ketahui langkah pertolongan pertama saat digigit ular dalam ulasan yang dipaparkan oleh dr. Patricia Lukas Goentoro via Hello Sehat untuk kamu.
 

Tanda digigit ular


Luka akibat gigitan ular bisa berasal dari ular berbisa atau yang tidak berbisa. Saat digigit, bisa ular akan menyebar melalui kelenjar getah bening hingga menyebabkan gangguan sistemik pada berbagai bagian tubuh. 

Sedangkan untuk ular tak berbisa, kebanyakan gigitannya tidak berbahaya, kecuali jika bekas luka gigitan terasa panas dan membengkak dalam waktu 5 – 15 menit setelah digigit. 
 

Nah, berikut tanda gigitan ular yang perlu kamu waspadai!



(Menyedot bisa ular dapat menyebabkan infeksi atau penyebaran racun lebih lanjut. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

- Area gigitan mengeluarkan banyak darah, bengkak, dan terasa nyeri hebat
- Pusing, kebingungan, pingsan, dan syok
- Perdarahan dari mulut dan hidung
- Muntah darah atau terdapat darah dalam urine atau feses
- Kelumpuhan otot yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas
- Gangguan penglihatan
- Detak jantung lebih cepat dan tekanan darah rendah
 

Pertolongan pertama saat digigit ular


Bila kamu atau menemukan seseorang yang digigit ular, segera cari pertolongan medis. Yang pertama harus dilakukan adalah mencegah agar penyebaran bisa ular tidak meluas. Dan sambil menunggu bantuan medis datang, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan dan hindari saat memberikan pertolongan pertama. Apa saja?
 

1. Istirahat dan minimalisasi gerakan


Usai terkena gigitan ular, cobalah tenang dan segera mencari tempat yang aman untuk beristirahat. Saat beristirahat, posisikan area gigitan ular lebih rendah daripada posisi jantung agar bisa tidak cepat menyebar ke area tubuh lainnya. Usahakan tidak banyak bergerak agar laju penyebaran tidak semakin cepat.
 

2. Longgarkan pakaian


Longgarkan pakaian atau aksesori seperti jam tangan di sekitar gigitan untuk mencegah pembengkakan lebih lanjut. Hindari penggunaan torniket kecuali dalam kondisi darurat dan untuk waktu singkat. Torniket adalah alat bedah yang digunakan untuk menghentikan sementara aliran darah ke bagian tubuh tertentu dan memeroleh medan operasi yang hampir tidak berdarah.
 

3. Bersihkan dan tutupi luka gigitan


Cuci luka gigitan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi. Jangan gunakan alkohol atau zat kimia lain pada luka. Setelah bersih, tutup luka dengan kain atau perban yang bersih. Tandai area yang bengkak dan catat waktu gigitan untuk referensi petugas medis.
 

4. Hindari menyedot bisa


Selain menyedot bisa, jangan pula menyayat luka agar bisa keluar bersama darah. Hal ini justru dapat berisiko perdarahan. Dalam perawatan medis, korban gigitan ular berbisa akan mendapatkan antivenom guna menetralkan pengaruh racun di dalam tubuh. Bila ular tidak berbisa, korban akan diberi terapi antibiotik dan serum antitetanus.
 

Jangan terlambat!


Berbisa atau tidak, gigitan ular perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius, seperti:
 
  • – Hematotoksik, di mana racun yang menyerang darah, menyebabkan perdarahan hebat dan gangguan pembekuan
  • – Kardiotoksik, bisa menyebabkan penurunan tekanan darah drastis, syok anafilaksis, hingga gagal jantung
  • – Sindrom kompartemen, peningkatan tekanan di dalam otot yang menyebabkan kelumpuhan karena terganggunya aliran darah
  • – Neurotoksik, racun yang menyerang sistem saraf, menyebabkan kelemahan otot, sulit bernapas, hingga kematian
  • - Bengkak dan infeksi, jika luka gigitan ular tidak berbisa, tidak dibersihkan atau membiarkannya tanpa penanganan apa pun

Baca juga: Dramatis! Petugas Damkar Evakuasi Dua Ekor Ular Sanca di Atap Rumah Warga

Ingat, jangan pernah mengabaikan gigitan ular, walaupun ular tersebut tidak berbisa. Dan yang pasti cepat cari bantuan medis. Dengan melakukan langkah pertolongan pertama dengan benar, penyebaran racun bisa diperlambat dan peluang selamat bisa meningkat, sambil menunggu batuan datang. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH