FITNESS & HEALTH

Campak: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai

Medcom
Selasa 26 Agustus 2025 / 17:58
Jakarta: Kasus kejadian luar biasa (KLB) wabah campak terjadi di Sumenep, Jawa Timur. Sebanyak 17 anak tewas dan menginfeksi hampir 2.000 anak selama 8 bulan terakhir.

Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi.

Baca juga: Pengaruh Hoaks Vaksin Haram, Wabah Campak di Sumenep Renggut Nyawa 17 Anak

Gejala awal campak biasanya ditandai dengan munculnya ruam, belekan, bibir kering, dan sariawan.

Dalam konferensi pers yang dilakukan Kemenkes via daring yang dilaksanakan Selasa, 26 Agustus 2025, disebutkan, anak yang terjangkit campak juga dapat mengalami diare hebat sebagai komplikasi dari penyakit ini. Dalam beberapa kasus, infeksi paru-paru dapat terjadi, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan.
 

Dampak virus campak pada kesehatan


Setelah virus campak masuk ke dalam tubuh, ia dapat menyebabkan penurunan kadar vitamin A yang penting bagi kesehatan. Vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan epitel, yang biasanya terdapat di mata dan paru-paru.

Ketika virus campak menyerang, daya tahan tubuh akan menurun, dan sel-sel CD4 yang berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh akan diserang.

Penurunan daya tahan tubuh ini dapat berlangsung selama satu bulan, membuat individu yang terinfeksi rentan terhadap infeksi bakteri lainnya.


(Dr. Anggraini Alam., Sp.A(K) mengatakan 1 orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini kepada 8 hingga 12 orang yang tidak kebal. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Paparan dr. Prima Yosephine Berliana Yumiur Hutapea selaku Direktur Imunisasi Kementerian Kesehatan, virus campak juga dapat masuk ke dalam otak dan berdiam di sana. Dalam beberapa kasus, kerusakan dapat terjadi bertahun-tahun kemudian, yang dikenal sebagai Subakut Sclerosin Panencephalitis (SSPE).

Ini adalah kondisi serius yang dapat muncul setelah infeksi campak, dan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
 

Risiko terkena campak


Penting untuk memantau kesehatan individu-individu ini dengan bantuan tenaga kesehatan agar tidak terkena campak berat. Saat ini, tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan campak.

Namun, pemberian vitamin A yang diberikan dalam dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus. Vitamin A ini disediakan oleh pemerintah untuk membantu individu yang terjangkit campak.
 

Penularan campak


“Campak sangat menular. Satu orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini kepada 8 hingga 12 orang yang tidak kebal,” kata dr. Anggraini Alam., Sp.A(K).

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan imunisasi sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Jika seseorang sudah mendapatkan vaksinasi sesuai usianya, risiko terinfeksi campak akan berkurang secara signifikan.

Jika seseorang terpapar virus campak, vaksinasi harus diberikan dalam waktu 72 jam setelah terpapar untuk mencegah terjadinya infeksi. Virus ini dapat menyebar melalui udara, sehingga sangat mudah menular.

Baca juga: Jangan Lupa Vaksinasi! Pahami Gejala Penyakit Campak pada Anak
 

Tindakan yang harus dilakukan


Jika muncul gejala campak, seperti ruam, penting untuk segera mengunjungi puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan yang cepat dapat mencegah komplikasi yang lebih serius.

Campak dapat menyerang individu dari segala usia, dan penanganan yang tepat sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.

“Melalui partisipasi aktif seluruh masyarakat, kita dapat mencegah penularan lebih lanjut serta melindungi generasi kita dari ancaman penyakit ini,” ujar dr. Prima Yosephine Berliana Yumiur Hutapea.


Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH