FITNESS & HEALTH

Waspada, Bukan Hanya Orang Tua, Usia Muda pun Bisa Terserang Rematik!

Mia Vale
Rabu 06 Desember 2023 / 10:05
Jakarta: Pada usia dewasa muda, mungkin tujuan hidupnya mencakup kesuksesan karier, keseimbangan kerja/kehidupan, serta mendapatkan hasil maksimal dari jalan-jalan bersama teman-teman kamu. Sedangkan urusan penyakit, banyak di antara mereka yang tidak terlalu ambil pusing, bahkan cenderung mengabaikan. 

Padahal saat ini banyak penyakit yang notabene diderita oleh orang-orang dewasa dan usia lanjut, justru diderita oleh orang-orang berusia 30-an, 20-an, bahkan remaja.

Artritis reumatoid (RA), misalnya. Sakit persendian ini kadang terabaikan oleh orang-orang produktif ini. Ya. Artritis reumatoid pada orang dewasa dapat menyerang orang-orang sejak usia remaja akhir, menurut penelitian terbaru di Open Access Rheumatology.

Sebuah studi di Arthritis dan Rematik memperkirakan sekitar 8 dari setiap 100 ribu orang berusia antara 18 dan 35 tahun menderita RA. Nah, untuk selengkapnya, ikuti pemaparan para ahli di bawah ini.
 

Gejalanya sama pada semua usia


Kita mungkin akrab dengan rheumatoid arthritis sebagai suatu kondisi autoimun di mana sistem kekebalan tubuh menghancurkan lapisan sendi. Namun, berapa pun usia kamu, RA muncul dengan gejala serupa. Yakni, pembengkakan sendi yang menyakitkan sering terjadi. 

Dan karena RA merupakan jenis radang sendi autoimun, kamu mungkin juga mengalami peradangan di berbagai sistem tubuh. Misal, termasuk paru-paru, mata, kulit, dan bagian tubuh lainnya. Karena RA adalah penyakit kronis, penyakit ini bisa menjadi semakin buruk, terutama jika tidak diobati.

Jika tidak ditangani dengan cepat, RA dapat menyebabkan kerusakan sendi setelah beberapa bulan hingga bertahun-tahun. Tergantung pada tingkat keparahan kondisinya, kamu mungkin merasa sulit untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 


(Walaupun identik dengan usia tua, rematik juga bisa terjadi pada anak muda. Meskipun demikian, gejala penyakit rematik dapat dikontrol. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Bahkan, mengutip laman Health Central, RA dapat meningkatkan risiko stroke atau serangan jantung, menurut analisis terbaru dalam Journal of American Heart Association dan banyak penelitian lainnya.

Sebagaimana dicatat oleh University of Washington Medicine, arthritis pada usia muda dapat berkembang dalam waktu singkat. Hanya dalam beberapa hari, kamu mungkin merasakan nyeri dan kekakuan yang parah disertai pembengkakan sendi. 

Karena RA biasanya menyerang kedua sisi tubuh, menurut ahli reumatologi yang berbasis di Chicago, Robert Katz, M.D., kamu mungkin akan merasakan gejala ini di kedua lengan, siku, tangan, tungkai, atau kaki. Atau mungkin kesulitan mengangkat cangkir kopi, mengikat tali sepatu, bahkan melakukan tugas sederhana lainnya.
 

Keparahan RA pada dewasa muda


Kamu mungkin berpikir bahwa masa muda adalah sebuah keuntungan dalam melawan rheumatoid arthritis. "Namun kenyataannya, orang dewasa muda kadang-kadang dapat mengalami RA parah yang serupa dengan hasil yang dialami pasien yang lebih tua," jelas Joseph Martinez, M.D., ahli reumatologi bersertifikat yang juga berpraktik di Texas Orthopaedics, Sports and Rehabilitation Associates. 

Perkembangan penyakit dan efektivitas pengobatan kamu membantu menentukan tingkat keparahan kondisi dari waktu ke waktu. Itu sebabnya pasien yang lebih muda harus menyadari urgensi program pengobatan RA mereka.

Semakin lama proses autoimun ini tidak dikendalikan, semakin besar risiko kerusakan dan komplikasi yang tidak dapat diperbaiki. Orang dewasa muda cenderung lebih menyukai pendekatan alami dan lebih enggan mencoba terapi jangka panjang. 

Mereka kadang-kadang kurang memahami komplikasi jangka panjang yang parah karena penyakit ini tidak dapat dikendalikan atau diremisi sepenuhnya sesegera mungkin.
 

Perawatan RA untuk dewasa muda


Sebagian besar ahli reumatologi mengambil pendekatan yang sama ketika mengobati gejala RA pada orang dewasa muda dan tua. Mengelola gejala-gejala ini dan meningkatkan fungsionalitas sama pentingnya tanpa memandang usia. 

Ditegaskan, kedua kelompok umur pada dasarnya memerlukan protokol pengobatan yang sama. Orang dewasa muda dengan rheumatoid arthritis perlu dirawat untuk mencegah kerusakan sendi dan mengendalikan gejalanya sehingga mereka dapat hidup normal.

Pengobatan yang ditargetkan dapat membantu berapapun usia kamu. Ahli reumatologi sering kali memberikan pengobatan kepada seseorang sesuai dengan situasi tertentu.

Misalnya, obat oral mungkin bekerja lebih baik daripada obat suntik pada seseorang yang sering bepergian atau memiliki jadwal kerja yang sibuk. 

Dengan begitu, tidak ada alasan RA harus menjadi sumber penderitaan seumur hidup. Deteksi dini dan pengobatan dini dapat membantu mengendalikan gejalanya dan bahkan mungkin membuat RA kamu sembuh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH