Jakarta: Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia. Dinukil dari laman resmi Kemenkes, katarak menjadi salah satu penyebab terbanyak kebutaan di Indonesia.
Hasil survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Balitbangkes di 15 provinsi pada 2020 lalu didapatkan katarak merupakan penyebab tertinggi sekitar 81 persen dari kebutaan.
Katarak adalah bagian dari sindrom geriatri. Seiring bertambahnya usia, protein pada lensa mata akan menggumpal dan secara perlahan membuat lensa menjadi keruh dan berkabut.
Kekeruhan pada lensa mata terjadi karena proses penuaan alami. Inilah yang menjadi alasan mengapa katarak sering kali dikaitkan dengan penyakit orang tua.
(2).jpg)
(Untuk mendiagnosis katarak, dokter mata akan menanyakan gejala dan keluhan yang dialami, obat-obatan yang dikonsumsi, serta riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Seiring berjalannya usia, lensa mata yang jernih seperti kaca akan berubah menjadi keruh. Kekeruhan ini yang menjadikan cahaya masuk tidak dapat dibiaskan tepat di retina.
Dilansir dari laman KMN EyeCare, meskipun identik dengan penyakit para lansia, bukan berarti katarak tidak dapat menyerang orang usia muda. Katarak dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti trauma mata, efek samping obat, minus mata yang tinggi, kongenital, dan diabetes.
Baca juga: Kenali Tanda Awal Katarak pada Anak-anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan biasanya berkembang secara perlahan-lahan. Penyakit katarak dapat mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup karena kehilangan penglihatan jika tidak segera ditangani.
Dokter dapat menganjurkan tindakan operasi bila katarak sudah mengganggu aktivitas sehari-hari pasien, seperti mengemudi atau membaca.
Operasi katarak dilakukan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa tiruan. Lensa tiruan ini terbuat dari plastik atau silikon yang dapat digunakan untuk seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Hasil survey Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Balitbangkes di 15 provinsi pada 2020 lalu didapatkan katarak merupakan penyebab tertinggi sekitar 81 persen dari kebutaan.
Katarak adalah bagian dari sindrom geriatri. Seiring bertambahnya usia, protein pada lensa mata akan menggumpal dan secara perlahan membuat lensa menjadi keruh dan berkabut.
Kekeruhan pada lensa mata terjadi karena proses penuaan alami. Inilah yang menjadi alasan mengapa katarak sering kali dikaitkan dengan penyakit orang tua.
(2).jpg)
(Untuk mendiagnosis katarak, dokter mata akan menanyakan gejala dan keluhan yang dialami, obat-obatan yang dikonsumsi, serta riwayat penyakit pada pasien dan keluarganya. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Seiring berjalannya usia, lensa mata yang jernih seperti kaca akan berubah menjadi keruh. Kekeruhan ini yang menjadikan cahaya masuk tidak dapat dibiaskan tepat di retina.
Dilansir dari laman KMN EyeCare, meskipun identik dengan penyakit para lansia, bukan berarti katarak tidak dapat menyerang orang usia muda. Katarak dapat disebabkan oleh beberapa faktor risiko seperti trauma mata, efek samping obat, minus mata yang tinggi, kongenital, dan diabetes.
Baca juga: Kenali Tanda Awal Katarak pada Anak-anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Katarak dapat terjadi pada satu atau kedua mata dan biasanya berkembang secara perlahan-lahan. Penyakit katarak dapat mengakibatkan penderitanya mengalami penurunan kualitas hidup karena kehilangan penglihatan jika tidak segera ditangani.
Dokter dapat menganjurkan tindakan operasi bila katarak sudah mengganggu aktivitas sehari-hari pasien, seperti mengemudi atau membaca.
Operasi katarak dilakukan dengan mengangkat lensa yang keruh dan menggantinya dengan lensa tiruan. Lensa tiruan ini terbuat dari plastik atau silikon yang dapat digunakan untuk seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)