FITNESS & HEALTH
Minum Air Putih, Cara Mudah dan Murah Cegah Sakit Ginjal!
Mia Vale
Senin 14 Maret 2022 / 16:05
Jakarta: Ginjal berperan penting pada kelangsungan hidup manusia. Ginjal yang rusak tidak akan bisa disembuhkan menurut medis, maka dari itu penting bagi kita untuk menjaga kesehatan ginjal.
Penyakit ginjal mampu menyerang pasien anak hingga pasien lansia. Bahkan pada orang tua, tanpa komorbid apapun fungsi ginjalnya akan menurun secara alamiah.
Setiap orang berisiko mengalami penyakit ginjal, terlebih bila pola hidupnya tidak teratur. Padahal menerapkan pola hidup sehat sangat penting dilakukan untuk menekan risiko terkena penyakit ginjal. Berikut hal sederhana yang bisa dilakukan sebagai cara untuk mencegah kerusakan fungs ginjal.
"Itu mitos!" tandas dr. Ni Made Hustrini, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan hipertensi.
Untuk kasus penderita hipertensi atau diabetes yang terus-menerus harus mengonsumsi obat-obatan, justru melindungi ginjalnya.
Namun yang harus berhati-hati bila kita mengonsumsi obat-obatan di luar dari resep dokter, seperti obat penghilang nyeri dan antiradang. Pasalnya, obat tersebut selain dimetabolisme di hati juga akan dibuang di ginjal.
.jpg)
(Menurut dr. Ni Made Hustrini, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan hipertensi cairan tubuh sendiri diperlukan berkisar 60-70 persen dari seluruh tubuh manusia. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Memang, salah satu parameter untuk menilai fungsi ginjal adalah dari urine atau air kencing. "Kita bisa lihat apakah tubuh kita terhidrasi dengan baik artinya cukup minum atau tidak itu dari warna urine saja."
"Jadi misal kita kurang minum, warna urine kita akan menjadi pekat dan kalau kita cukup minum urine kita akan berwarna jernih atau transparan," papar dr. Made.
Bukan hanya itu kelainan beberapa penyakit juga bisa dilihat dari warna urine. Penyakit batu ginjal atau infeksi saluran kemih, misalnya.
Nah, penyakit ini bisa sebabkan urine berwarna kemerahan karena terjadi iritasi di sepanjang saluran kemih. Atau misalnya ada peradangan di ginjal yang bisa menyebabkan hepaturia (kencing berwarna merah). Hal itu tentu harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Sebagai manusia normal dengan aktivitas makan, minum, berolahraga, dan lain sebagainya, tentu kita memerlukan cairan.
Cairan tubuh sendiri diperlukan berkisar 60-70 persen dari seluruh tubuh manusia. Dengan kata lain, kebutuhan cairan yang cukup untuk tubuh dapat digunakan sebagai metabolisme tubuh sampai fungsi sel. Sehingga kalau misalnya kurang minum, tentu saja hal ini tidak hanya memengruhi ginjal tapi juga sampai ke tingkat sel.
Dan kurangnya kita minum, dampak spesifik ke ginjal adalah aliran darah ke ginjal akan berkurang. Artinya, akan memengaruhi kerja ginjal. Jadi, dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup, setidaknya 8-10 gelas per hari, bisa menjaga fungsi ginjal.
Selain minum air putih, untuk menjaga fungsi ginjal kita agar tetap sehat, kita bisa menghindari mengonsumsi makanan yag terlalu tinggi garam atau terlalu tinggi protein.
Misal fast food, ikan asin, telur asin, kecap, mi instan. Dampaknya bila kita makanan yang terlalu tinggi garam itu akan memengaruhi keseimbangan natrium di dalam darah dan ini akan membuat tekanan darah naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Penyakit ginjal mampu menyerang pasien anak hingga pasien lansia. Bahkan pada orang tua, tanpa komorbid apapun fungsi ginjalnya akan menurun secara alamiah.
Setiap orang berisiko mengalami penyakit ginjal, terlebih bila pola hidupnya tidak teratur. Padahal menerapkan pola hidup sehat sangat penting dilakukan untuk menekan risiko terkena penyakit ginjal. Berikut hal sederhana yang bisa dilakukan sebagai cara untuk mencegah kerusakan fungs ginjal.
Konsumsi obat berkepanjangan merusak ginjal
"Itu mitos!" tandas dr. Ni Made Hustrini, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan hipertensi.
Untuk kasus penderita hipertensi atau diabetes yang terus-menerus harus mengonsumsi obat-obatan, justru melindungi ginjalnya.
Namun yang harus berhati-hati bila kita mengonsumsi obat-obatan di luar dari resep dokter, seperti obat penghilang nyeri dan antiradang. Pasalnya, obat tersebut selain dimetabolisme di hati juga akan dibuang di ginjal.
.jpg)
(Menurut dr. Ni Made Hustrini, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan ginjal dan hipertensi cairan tubuh sendiri diperlukan berkisar 60-70 persen dari seluruh tubuh manusia. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Warna urine menentukan kesehatan ginjal
Memang, salah satu parameter untuk menilai fungsi ginjal adalah dari urine atau air kencing. "Kita bisa lihat apakah tubuh kita terhidrasi dengan baik artinya cukup minum atau tidak itu dari warna urine saja."
"Jadi misal kita kurang minum, warna urine kita akan menjadi pekat dan kalau kita cukup minum urine kita akan berwarna jernih atau transparan," papar dr. Made.
Bukan hanya itu kelainan beberapa penyakit juga bisa dilihat dari warna urine. Penyakit batu ginjal atau infeksi saluran kemih, misalnya.
Nah, penyakit ini bisa sebabkan urine berwarna kemerahan karena terjadi iritasi di sepanjang saluran kemih. Atau misalnya ada peradangan di ginjal yang bisa menyebabkan hepaturia (kencing berwarna merah). Hal itu tentu harus segera dikonsultasikan ke dokter.
Cukup minum, 'obat murah' untuk ginjal
Sebagai manusia normal dengan aktivitas makan, minum, berolahraga, dan lain sebagainya, tentu kita memerlukan cairan.
Cairan tubuh sendiri diperlukan berkisar 60-70 persen dari seluruh tubuh manusia. Dengan kata lain, kebutuhan cairan yang cukup untuk tubuh dapat digunakan sebagai metabolisme tubuh sampai fungsi sel. Sehingga kalau misalnya kurang minum, tentu saja hal ini tidak hanya memengruhi ginjal tapi juga sampai ke tingkat sel.
Dan kurangnya kita minum, dampak spesifik ke ginjal adalah aliran darah ke ginjal akan berkurang. Artinya, akan memengaruhi kerja ginjal. Jadi, dengan minum air putih dalam jumlah yang cukup, setidaknya 8-10 gelas per hari, bisa menjaga fungsi ginjal.
Selain minum air putih, untuk menjaga fungsi ginjal kita agar tetap sehat, kita bisa menghindari mengonsumsi makanan yag terlalu tinggi garam atau terlalu tinggi protein.
Misal fast food, ikan asin, telur asin, kecap, mi instan. Dampaknya bila kita makanan yang terlalu tinggi garam itu akan memengaruhi keseimbangan natrium di dalam darah dan ini akan membuat tekanan darah naik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)