FITNESS & HEALTH

Kaitan Depresi dengan Penurunan dan Penambahan Berat Badan

Kumara Anggita
Rabu 03 Maret 2021 / 14:17
Jakarta: Depresi menjadi masalah yang menyerang suasana hati dan pola pikir emosionalmu. Namun, kondisi ini juga bisa membuatmu mengalami beberapa gejala fisik, termasuk perubahan nafsu makan.
 

Meningkatkan nafsu makan


Beberapa orang yang hidup dengan depresi akhirnya merasa lebih lapar dari biasanya atau makan secara emosional. Makanan yang mengenyangkan dapat terasa menenangkan dan seringkali tampaknya untuk sementara meredakan kesedihan, kehampaan, dan tekanan emosional lainnya.
 

Menurunkan nafsu makan


Depresi juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan yang pada akhirnya menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja. Beberapa orang mungkin menganggap ini sebagai efek samping positif, tetapi penurunan berat badan yang tiba-tiba atau ekstrem dapat membahayakan kesehatanmu. Situasi ini juga dapat membuatmu memiliki energi yang lebih sedikit, berpotensi membuatnya lebih sulit untuk mengatasi gejala depresi lainnya.


Beberapa orang yang hidup dengan depresi akhirnya merasa lebih lapar dari biasanya atau makan secara emosional. (Ilustrasi Pexels)
 

Alasan depresi membuat berat badan turun


Perubahan mood

Depresi sering kali melibatkan gejala suasana hati yang luar biasa, termasuk perasaan sedih yang tidak memiliki penyebab yang jelas, keputusasan, dan rasa tidak tertarik yang terus-menerus, serta mati rasa.

Perubahan ini dapat mengisi energi mentalmu sampai kamu memiliki sedikit ruang untuk fokus pada aktivitas khas kehidupan sehari-hari. Termasuk mandi dan berpakaian, merapikan rumah, atau menyiapkan dan makan makanan.

Efek samping obat

Menurut penelitian, obat depresi tertentu dapat menyebabkan penurunan berat badan selama beberapa bulan pertama penggunaan. Antidepresan fluoxetine (Prozac) dan bupropion (Wellbutrin) juga dapat menyebabkan penurunan berat badan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Perubahan di otak

Satu studi yang dilakukan pada 2016 menyelidiki potensi alasan di balik pola nafsu makan dan penambahan atau penurunan berat badan. Peneliti menunjukkan gambar makanan dan non-makanan kepada tiga kelompok kecil orang dan menemukan beberapa hal seperti:

- Mereka dengan nafsu makan yang meningkat tampaknya menunjukkan aktivitas paling banyak di wilayah otak yang terkait dengan hadiah.

- Orang dengan kehilangan nafsu makan tampaknya menunjukkan lebih sedikit aktivitas di area otak yang terkait dengan intersepsi, perasaan yang membantu mu merasakan dan memahami sensasi tubuh seperti lapar dan haus.

-Kelompok lain tidak menunjukkan ketidakaktifan yang serupa.

Para penulis penelitian mencatat bahwa hubungan antara daerah otak ini selanjutnya dapat berkontribusi pada hilangnya nafsu makan, ketidaktertarikan pada makanan, dan penurunan berat badan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH