FITNESS & HEALTH
Studi: Terdapat Nol Kasus Kanker Seviks pada Wanita yang Sudah Vaksin HPV
Aulia Putriningtias
Kamis 25 Januari 2024 / 19:42
Jakarta: Baru-baru ini, telah dikabarkan bahwa terdapat sebuah studi terbaru, di mana temukan nol kasus kanker serviks yang terdeteksi pada perempuan muda, yang nyatanya ia telah melengkapi program imunisasi HPV. Hal ini diberitakan oleh BBC, 22 Januari 2024.
Penelitian ini telah dilakukan oleh Public Health Scotland (PHS). Hasil dari penelitian ini adalah vaksin HPV dinilai 'sangat efektif' dalam mencengah perkembangan hadirnya kanker.
Tak hanya wanita, vaksin HPV pada laki-laki juga dinilai membantu melindungi mereka dari kanker lain yang berhubungan dengan HPV di kemudian hari. Hal itu seperti kanker kepala, leher, dan anogenital serta kutil kelamin.
Public Health Scotland melakukan kerja sama dengan Universitas Strathcylde dan Edinburgh dalam penelitian ini. Penelitian tersebut melibatkan setiap wanita yang memenuhi syarat untuk program skrining kanker serviks.
"Ini menunjukkan betapa efektifnya vaksin HPV karena hingga saat ini tidak ada kasus kanker serviks pada wanita yang divaksinasi lengkap dan diberikan dosis pertama pada usia 12-13 tahun," ungkap Dr. Kirsty Roy selaku Konsultan Perlindungan Kesehatan di PHS.
Baca juga: Tak Hanya Kanker Serviks, Ini Penyakit yang Timbul karena Infeksi HPV
Kanker serviks merupakan kanker paling umum pada wanita usia 25-35 tahun di Skotlandia. Sekitar 300 wanita di Skotlandia didiagnosis menderita kanker serviks setiap tahunnya. Skrining kanker serviks di Skotlandia ditawarkan kepada semua wanita berusia 25 hingga 64 tahun.
Sementara itu, program vaksinasi HPV memang dimulai di Skotlandia tahun 2008. Ini dilakukan ketika anak perempuan ditawari vaksin pada tahun pertama mereka di sekolah menengah, pada usia 12 atau 13 tahun.
HPV sendri adalah infeksi menular seksual dan bertanggung jawab atas hampir semua kasus kanker serviks, penyebab kanker paling umum keempat pada wanita di seluruh dunia. Dr. Claire Cameron, Konsultan Perlindungan Kesehatan, PHS mengatakan, penanganan kanker serviks dengan pencegahan dan pemeriksaan rutin, penyakit ini dapat menjadi langka.
"Dengan terus melakukan vaksinasi terhadap kanker yang berhubungan dengan HPV, dan mendorong penggunaan skrining, kami berharap penyakit ini dapat dihilangkan di masa depan," imbuh dr. Cameron.
Namun, perlu digarisbawahi, Dr. Tasmin Sommerfield, Penasihat Klinis untuk Skrining di National Screening Oversight (NSO) mengatakan bahwa vaksin tak serta merta menjadi penyembuh. Tetap perlu ada yang dinamakan deteksi dini dan skrining untuk bisa ditindak secara cepat, jika terdeteksi.
"Pemeriksaan serviks adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah berisiko terkena kanker serviks," pungkas Dr. Sommerfield.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Penelitian ini telah dilakukan oleh Public Health Scotland (PHS). Hasil dari penelitian ini adalah vaksin HPV dinilai 'sangat efektif' dalam mencengah perkembangan hadirnya kanker.
Tak hanya wanita, vaksin HPV pada laki-laki juga dinilai membantu melindungi mereka dari kanker lain yang berhubungan dengan HPV di kemudian hari. Hal itu seperti kanker kepala, leher, dan anogenital serta kutil kelamin.
Public Health Scotland melakukan kerja sama dengan Universitas Strathcylde dan Edinburgh dalam penelitian ini. Penelitian tersebut melibatkan setiap wanita yang memenuhi syarat untuk program skrining kanker serviks.
"Ini menunjukkan betapa efektifnya vaksin HPV karena hingga saat ini tidak ada kasus kanker serviks pada wanita yang divaksinasi lengkap dan diberikan dosis pertama pada usia 12-13 tahun," ungkap Dr. Kirsty Roy selaku Konsultan Perlindungan Kesehatan di PHS.
Baca juga: Tak Hanya Kanker Serviks, Ini Penyakit yang Timbul karena Infeksi HPV
Kanker serviks merupakan kanker paling umum pada wanita usia 25-35 tahun di Skotlandia. Sekitar 300 wanita di Skotlandia didiagnosis menderita kanker serviks setiap tahunnya. Skrining kanker serviks di Skotlandia ditawarkan kepada semua wanita berusia 25 hingga 64 tahun.
Sementara itu, program vaksinasi HPV memang dimulai di Skotlandia tahun 2008. Ini dilakukan ketika anak perempuan ditawari vaksin pada tahun pertama mereka di sekolah menengah, pada usia 12 atau 13 tahun.
HPV sendri adalah infeksi menular seksual dan bertanggung jawab atas hampir semua kasus kanker serviks, penyebab kanker paling umum keempat pada wanita di seluruh dunia. Dr. Claire Cameron, Konsultan Perlindungan Kesehatan, PHS mengatakan, penanganan kanker serviks dengan pencegahan dan pemeriksaan rutin, penyakit ini dapat menjadi langka.
"Dengan terus melakukan vaksinasi terhadap kanker yang berhubungan dengan HPV, dan mendorong penggunaan skrining, kami berharap penyakit ini dapat dihilangkan di masa depan," imbuh dr. Cameron.
Namun, perlu digarisbawahi, Dr. Tasmin Sommerfield, Penasihat Klinis untuk Skrining di National Screening Oversight (NSO) mengatakan bahwa vaksin tak serta merta menjadi penyembuh. Tetap perlu ada yang dinamakan deteksi dini dan skrining untuk bisa ditindak secara cepat, jika terdeteksi.
"Pemeriksaan serviks adalah cara terbaik untuk mengetahui apakah berisiko terkena kanker serviks," pungkas Dr. Sommerfield.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)