FITNESS & HEALTH

Menteri Kesehatan Soroti Transformasi Teknologi Kesehatan di HKN ke-61

Yatin Suleha
Rabu 12 November 2025 / 09:25
Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya transformasi teknologi kesehatan sebagai pilar keenam dalam upaya mencapai generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.

Hal tersebut disampaikannya dalam amanatnya pada Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun 2025 yang mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” di Kementerian Kesehatan RI Jakarta.

Dalam bagian amanatnya yang fokus pada transformasi teknologi kesehatan, Menkes Budi menjelaskan bahwa teknologi digital menjadi komponen krusial untuk memeratakan akses kesehatan di seluruh negeri dengan biaya terjangkau. 
 
Ia menyoroti peluncuran versi terbaru aplikasi Satu Sehat, yang merupakan evolusi dari aplikasi Peduli Lindungi. 

Aplikasi ini telah terintegrasi dengan program cek kesehatan gratis dan telah mencakup sebagian besar fasilitas kesehatan, termasuk 10.000 puskesmas, 15.000 klinik, 3.200 rumah sakit, serta ribuan apotek, rumah sakit, dan laboratorium kesehatan.

“Data-data sudah masuk sehingga kita bisa melakukan analisa yang lebih baik, follow up dengan tata laksananya yang lebih baik, untuk mengingatkan para masyarakat kita untuk bisa hidup sehat,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin pada Upacara Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 tahun 2025 yang mengusung tema “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat” di Kementerian Kesehatan RI Jakarta, Rabu, 12 November 2025.


(Menkes Budi menjelaskan bahwa teknologi digital menjadi komponen krusial untuk memeratakan akses kesehatan di seluruh negeri dengan biaya terjangkau. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)

Selain itu, ia mengungkapkan kemajuan dalam teknologi kesehatan digital seperti X-ray, CT scan, dan MRI yang kini terintegrasi ke dalam database pemerintah. 

Penggunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) diperkenalkan untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas analisis data kesehatan.

Menkes Budi juga menyoroti pengembangan layanan kedokteran presisi melalui program Biomedical and Genome Science Initiative. Program ini telah berhasil melakukan genomic screening terhadap hampir 18.000 peserta di lebih dari 12 sentra rumah sakit di Indonesia. 

 

Layanan ini akan terus dikembangkan untuk mendeteksi faktor genetik dini penyebab penyakit seperti kanker, jantung, diabetes, dan kolesterol, serta deteksi pharmacogenomics untuk menilai resistensi dan kecocokan obat berdasarkan kondisi genetik masyarakat.

Upacara HKN ke-61 ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk insan kesehatan dan akademisi sebagai momentum untuk merefleksikan capaian transformasi kesehatan Indonesia. Acara tersebut menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun sistem kesehatan yang inovatif dan inklusif, guna mendukung visi Indonesia Emas 2045.


Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH