FITNESS & HEALTH
Mengenal Kondisi Kaki Rata, Penyebab, dan Jenisnya
A. Firdaus
Rabu 28 Mei 2025 / 12:10
Jakarta: Kaki rata dalam bahasa asing flat feet, merupakan kondisi di mana telapak kaki tidak memiliki lengkungan yang normal. Sehingga seluruh bagian telapak kaki menyentuh lantai saat berdiri.
Melansir Alodoikter, pada telapak kaki normal biasanya memiliki bentuk yang melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh saat berdiri, berjalan, berlari, atau melompat, dengan menyalurkan berat badan secara merata ke seluruh bagian kaki.
Sementara pada orang yang memiliki kaki rata, bagian telapak dari salah satu atau kedua kakinya tidak memiliki lengkungan. Kondisi ini dapat terlihat jelas saat ia berdiri atau memijakkan kaki di bidang yang datar.
Kaki rata berkaitan dengan kelainan tendon di telapak kaki dan tungkai bawah. Tendon tersebut normalnya akan mengencang dan membentuk lengkungan seiring usia anak bertambah. Tendon yang tidak mengencang dengan sempurna dapat menyebabkan kaki rata.
Pada bayi atau balita, kaki rata merupakan hal yang wajar. Hal ini karena pada umur tersebut, lengkungan di kaki belum terbentuk. Sementara pada anak-anak, kaki rata terkait dengan kelainan atau gangguan kesehatan, seperti:
- Kelainan bentuk tulang kering kaki (calcaneovalgus).
- Gangguan koordinasi gerak tubuh (dispraksia).
- Sindrom Ehlers-Danlos.
- Sendi yang terlalu elastis (hipermobilitas sendi).
Sedangkan pada orang dewasa, kaki rata bisa disebabkan oleh gangguan atau kondisi berikut:
- Sindrom Marfan
- Distrofi otot
- Peradangan atau robekan pada tendon.
- Rheumatoid arthritis
- Cedera pada ligamen di kaki.
- Patah tulang atau dislokasi (perubahan posisi sendi).
- Pemakaian sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama sehingga membuat tendon renggang
Selain itu, kaki rata juga lebih berisiko terjadi pada orang yang:
- Berusia lanjut
- Menderita berat badan berlebih atau obesitas.
- Menderita tekanan darah tinggi.
- Menderita diabetes
- Berolahraga dengan intensitas tinggi, seperti tenis atau sepak bola.
- Sedang hamil
- Memiliki ukuran kaki yang lebih besar.
- Panjang tungkainya tidak sama.
- Mengalami skoliosis
- Menderita cerebral palsy
Sementara itu ada beberapa jenis flat foot yang dikutip dari Halodoc, di antaranya:
Ini adalah jenis flat foot yang paling umum, yaitu ketika lengkungan kaki terlihat saat seseorang tidak sedang berdiri, tapi menghilang ketika ia berdiri.
Orang dengan jenis flat foot ini tidak memiliki lengkungan kaki, baik saat berdiri maupun duduk.
Kaki datar yang terjadi saat dewasa ini terjadi karena lengkungan kaki tiba-tiba turun. Biasanya hanya memengaruhi satu kaki.
Beberapa bayi memiliki cacat lahir yang disebut talus vertikal yang mencegah pembentukan lengkungan kaki.
Kaki rata juga memiliki risiko kesehatan yang bisa kapan saja terjadi. Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi flat foot bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, seperti radang sendi, nyeri punggung bawah, nyeri pinggul, atau nyeri lutut, taji tulang (bone spurs), dan Shin splints.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Melansir Alodoikter, pada telapak kaki normal biasanya memiliki bentuk yang melengkung. Lengkungan ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh saat berdiri, berjalan, berlari, atau melompat, dengan menyalurkan berat badan secara merata ke seluruh bagian kaki.
Sementara pada orang yang memiliki kaki rata, bagian telapak dari salah satu atau kedua kakinya tidak memiliki lengkungan. Kondisi ini dapat terlihat jelas saat ia berdiri atau memijakkan kaki di bidang yang datar.
Mengapa orang punya kaki yang rata?
Kaki rata berkaitan dengan kelainan tendon di telapak kaki dan tungkai bawah. Tendon tersebut normalnya akan mengencang dan membentuk lengkungan seiring usia anak bertambah. Tendon yang tidak mengencang dengan sempurna dapat menyebabkan kaki rata.
Pada bayi atau balita, kaki rata merupakan hal yang wajar. Hal ini karena pada umur tersebut, lengkungan di kaki belum terbentuk. Sementara pada anak-anak, kaki rata terkait dengan kelainan atau gangguan kesehatan, seperti:
- Kelainan bentuk tulang kering kaki (calcaneovalgus).
- Gangguan koordinasi gerak tubuh (dispraksia).
- Sindrom Ehlers-Danlos.
- Sendi yang terlalu elastis (hipermobilitas sendi).
Sedangkan pada orang dewasa, kaki rata bisa disebabkan oleh gangguan atau kondisi berikut:
- Sindrom Marfan
- Distrofi otot
- Peradangan atau robekan pada tendon.
- Rheumatoid arthritis
- Cedera pada ligamen di kaki.
- Patah tulang atau dislokasi (perubahan posisi sendi).
- Pemakaian sepatu hak tinggi dalam waktu yang lama sehingga membuat tendon renggang
Selain itu, kaki rata juga lebih berisiko terjadi pada orang yang:
- Berusia lanjut
- Menderita berat badan berlebih atau obesitas.
- Menderita tekanan darah tinggi.
- Menderita diabetes
- Berolahraga dengan intensitas tinggi, seperti tenis atau sepak bola.
- Sedang hamil
- Memiliki ukuran kaki yang lebih besar.
- Panjang tungkainya tidak sama.
- Mengalami skoliosis
- Menderita cerebral palsy
Sementara itu ada beberapa jenis flat foot yang dikutip dari Halodoc, di antaranya:
1. Fleksibel
Ini adalah jenis flat foot yang paling umum, yaitu ketika lengkungan kaki terlihat saat seseorang tidak sedang berdiri, tapi menghilang ketika ia berdiri.
2. Kaku
Orang dengan jenis flat foot ini tidak memiliki lengkungan kaki, baik saat berdiri maupun duduk.
3. Didapat saat dewasa (lengkungan jatuh)
Kaki datar yang terjadi saat dewasa ini terjadi karena lengkungan kaki tiba-tiba turun. Biasanya hanya memengaruhi satu kaki.
4. Talus vertikal
Beberapa bayi memiliki cacat lahir yang disebut talus vertikal yang mencegah pembentukan lengkungan kaki.
Kaki rata juga memiliki risiko kesehatan yang bisa kapan saja terjadi. Meskipun biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi flat foot bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan tertentu, seperti radang sendi, nyeri punggung bawah, nyeri pinggul, atau nyeri lutut, taji tulang (bone spurs), dan Shin splints.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)