FITNESS & HEALTH
Makan Bawang Bantu Tingkatkan Kualitas Tidur dan Redakan Stres
Kumara Anggita
Jumat 23 Oktober 2020 / 13:07
Jakarta: Apakah kamu akhir-akhir ini sedang ada masalah tidur dan stres? bila iya, mungkin mencoba makan bawang bisa membantu.
Dikutip dari Dailymail, peneliti menemukan bahwa umbi populer ini dapat membantu manusia untuk rileks. Sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan tidur malam yang lebih baik. Ini karena bawang dikenal tinggi prebiotik yang berfungsi sebagai makanan untuk bakteri perut yang baik.
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa bawang juga melepaskan produk sampingan metabolik yang mempengaruhi otak untuk mengatasi kekhawatiran dan ketakutan. Para ahli percaya temuan ini memperkuat hubungan yang terus berkembang antara bakteri usus dan kesehatan secara keseluruhan.
Untuk menguji efeknya, tim ilmuwan AS memberi makan tikus jantan berusia tiga minggu dengan makanan standar chow atau chow yang termasuk prebiotik. Mereka kemudian memantau suhu tubuh hewan ini, tingkat bakteri di perut, dan siklus tidur menggunakan pengujian aktivitas otak.
Para peneliti dari University of Colorado Boulder menemukan bahwa tikus ang menjalani diet prebiotik menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur non-rapid-eye-movement (NREM).
Setelah terpapar stressor, tikus yang menjalani diet prebiotik juga menghabiskan lebih banyak waktu pada rapid-eye-movement sleep (REM). Selain itu para ilmuwan juga menemukan bahwa tikus yang menjalani diet prebiotik terlindung dari dampak stres yang diberikan.
“Ada kemungkinan bahwa diet kaya prebiotik yang dimulai pada awal kehidupan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, mendukung mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan otak atau psikologis yang optimal,” tulis para peneliti di jurnal Frontiers in Behavioral Neuroscience.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek yang dapat dimiliki prebiotik dalam mempromosikan istirahat malam yang nyenyak atau menahan stres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
Dikutip dari Dailymail, peneliti menemukan bahwa umbi populer ini dapat membantu manusia untuk rileks. Sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan tidur malam yang lebih baik. Ini karena bawang dikenal tinggi prebiotik yang berfungsi sebagai makanan untuk bakteri perut yang baik.
Tak hanya itu, penelitian menunjukkan bahwa bawang juga melepaskan produk sampingan metabolik yang mempengaruhi otak untuk mengatasi kekhawatiran dan ketakutan. Para ahli percaya temuan ini memperkuat hubungan yang terus berkembang antara bakteri usus dan kesehatan secara keseluruhan.
Penelitian pada hewan
Untuk menguji efeknya, tim ilmuwan AS memberi makan tikus jantan berusia tiga minggu dengan makanan standar chow atau chow yang termasuk prebiotik. Mereka kemudian memantau suhu tubuh hewan ini, tingkat bakteri di perut, dan siklus tidur menggunakan pengujian aktivitas otak.
Para peneliti dari University of Colorado Boulder menemukan bahwa tikus ang menjalani diet prebiotik menghabiskan lebih banyak waktu dalam tidur non-rapid-eye-movement (NREM).
Setelah terpapar stressor, tikus yang menjalani diet prebiotik juga menghabiskan lebih banyak waktu pada rapid-eye-movement sleep (REM). Selain itu para ilmuwan juga menemukan bahwa tikus yang menjalani diet prebiotik terlindung dari dampak stres yang diberikan.
“Ada kemungkinan bahwa diet kaya prebiotik yang dimulai pada awal kehidupan dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, mendukung mikrobiota usus dan meningkatkan kesehatan otak atau psikologis yang optimal,” tulis para peneliti di jurnal Frontiers in Behavioral Neuroscience.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi efek yang dapat dimiliki prebiotik dalam mempromosikan istirahat malam yang nyenyak atau menahan stres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)