FITNESS & HEALTH
Perbedaan Gejala Cacar Monyet Sejak 2022 dengan Tahun Sebelumnya
Mia Vale
Minggu 22 Oktober 2023 / 10:00
Jakarta: Pada tahun 2022 silam, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta publik untuk mewaspadai penyebaran penyakit yang juga disebut Mpox ini karena menyebar di beberapa negara.
Dan kini Kementerian Kesehatan RI kembali memberi laporan mengenai penambahan kasus baru cacar monyet yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, ada satu pasien baru teridentifikasi di DKI Jakarta, di mana total kasus menjadi 3 orang sejak pertama kali dilaporkan pada 2022.
Melansir dari berbagai sumber, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan bahwa bertambah satu kasus positif monkeypox baru yang telah terdiagnosis.
Jadi, ada terdeteksi 1 kasus di Agustus 2022, 1 kasus 12 Oktober 2023, dan 1 kasus 19 Oktober 2023. Selain itu, DKI Jakarta juga melaporkan 5 orang suspek Mpox. Kelimanya berasal dari kasus berbeda dan tak berhubungan. Sebanyak 2 dari 5 orang tersebut telah dinyatakan negatif Mpox. Sedangkan yang 3, masih menunggu hasil pemeriksaan.
Penyakit menular ini dilaporkan pertama kali pada tahun 1958. Dan cacar monyet sempat beberapa kali mewabah di sejumlah negara. Namun begitu, ada perbedaan gejala yang timbul selama perjalanan penyakit monkeypox.
Utamanya gejala cacar monyet sejak tahun 2022 dengan sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh dr. Windy Keumala Budianti, SpKK(K), FINSDV, FAADV dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara Sosialiasi Kewaspadaan Monkeypox bersama Dinkes DKI Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023.
Gejala sistemik cacar monyet merupakan reaksi tubuh yang timbul akibat penyakit monkeypox seperti demam, nyeri kepala, batuk, sakit tenggorokan, badan lemas, nyeri otot, dan kelenjar getah bening membengkak.
Sedangkan, lesi kulit pada penyakit cacar monyet dapat muncul secara berurutan di mulai dari bintik merah datar (makulopapula), lalu lepuh berisi cairan bening (papul), lepuh berisi nanah dan mengeras (vesikel), lesi lebih cekung (pustul), dan lesi pecah menjadi keropeng (krusta). Urutan proses munculnya gejala cacar monyet ini akan berlangsung selama dua sampai tiga minggu.

(Gejala sistemik cacar monyet merupakan reaksi tubuh yang timbul akibat penyakit monkeypox seperti demam, nyeri kepala, sakit tenggorokan, dan lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dari gejala cacat monyet sebelumnya, dr. Windy mengatakan ada sejumlah perbedaan dengan gejala tahun-tahun sebelumnya. Ia menyampaikan bahwa berdasar studi potong lintang, dari 185 kasus monkeypox di Spanyol periode 28-14 Juli 2022, ada beberapa perubahan gejala.
Dan berikut, gejala cacar monyet yang sempat mewabah tahun 2022 yang telah dirangkum oleh dr. Windy.
Dulu, penularan cacar monyet lebih sering terjadi di Afrika. Dan inilah beberapa karakteristik tanda cacar monyet sebelum tahun 2022.
Untuk itu, dr. Windy mengimbau selalu waspada, menjaga kebersihan, tidak kontak erat dengan penderita cacar monyet untuk mencegah penularan penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan kini Kementerian Kesehatan RI kembali memberi laporan mengenai penambahan kasus baru cacar monyet yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, ada satu pasien baru teridentifikasi di DKI Jakarta, di mana total kasus menjadi 3 orang sejak pertama kali dilaporkan pada 2022.
Melansir dari berbagai sumber, Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan bahwa bertambah satu kasus positif monkeypox baru yang telah terdiagnosis.
Jadi, ada terdeteksi 1 kasus di Agustus 2022, 1 kasus 12 Oktober 2023, dan 1 kasus 19 Oktober 2023. Selain itu, DKI Jakarta juga melaporkan 5 orang suspek Mpox. Kelimanya berasal dari kasus berbeda dan tak berhubungan. Sebanyak 2 dari 5 orang tersebut telah dinyatakan negatif Mpox. Sedangkan yang 3, masih menunggu hasil pemeriksaan.
Perjalanan gejala cacar monyet
Penyakit menular ini dilaporkan pertama kali pada tahun 1958. Dan cacar monyet sempat beberapa kali mewabah di sejumlah negara. Namun begitu, ada perbedaan gejala yang timbul selama perjalanan penyakit monkeypox.
Utamanya gejala cacar monyet sejak tahun 2022 dengan sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh dr. Windy Keumala Budianti, SpKK(K), FINSDV, FAADV dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara Sosialiasi Kewaspadaan Monkeypox bersama Dinkes DKI Jakarta, Senin, 16 Oktober 2023.
Gejala sistemik cacar monyet merupakan reaksi tubuh yang timbul akibat penyakit monkeypox seperti demam, nyeri kepala, batuk, sakit tenggorokan, badan lemas, nyeri otot, dan kelenjar getah bening membengkak.
Sedangkan, lesi kulit pada penyakit cacar monyet dapat muncul secara berurutan di mulai dari bintik merah datar (makulopapula), lalu lepuh berisi cairan bening (papul), lepuh berisi nanah dan mengeras (vesikel), lesi lebih cekung (pustul), dan lesi pecah menjadi keropeng (krusta). Urutan proses munculnya gejala cacar monyet ini akan berlangsung selama dua sampai tiga minggu.
Gejala monkeypox sejak 2022

(Gejala sistemik cacar monyet merupakan reaksi tubuh yang timbul akibat penyakit monkeypox seperti demam, nyeri kepala, sakit tenggorokan, dan lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dari gejala cacat monyet sebelumnya, dr. Windy mengatakan ada sejumlah perbedaan dengan gejala tahun-tahun sebelumnya. Ia menyampaikan bahwa berdasar studi potong lintang, dari 185 kasus monkeypox di Spanyol periode 28-14 Juli 2022, ada beberapa perubahan gejala.
Dan berikut, gejala cacar monyet yang sempat mewabah tahun 2022 yang telah dirangkum oleh dr. Windy.
- - Lesi terasa sangat nyeri, akibatnya sering disalahartikan sebagai herpes
- - Lesi bisa muncul secara eritem (dari ringan hingga ke berat), hingga terjadi edema (pembengkakan akibat penumpukan cairan di jaringan tubuh)
- - Lesi dapat berkonfluens (bintik-bintik kecil bisa saling bergabung sehingga menjadi lesi yang lebih besar
- - Muncul lesi tambahan yang disebut erupsi makulopapular (bintik merah datar), walaupun hanya 6 persen, tapi sering disalahartikan menjadi penyakit kulit dengan gejala ruam lainnya
- - Area tubuh yang muncul lesi, cenderung di sekitar alat kelamin, batang tubuh, dan wajah
- - Jumlah lesi antara 20-25 lesi
- - Jenis lesi polimorfik atau beragam, di satu tubuh penderita bisa ditemukan makulopapula, eritem, vesikel, pustul, atau krusta
- - Gejala sistemik muncul antara 6 - 7 hari sejak penderita tertular cacar monyet
- - Wabah cacar monyet bersifat regional, yakni hanya muncul di beberapa tempat
Gejala monkeypox sebelum 2022
Dulu, penularan cacar monyet lebih sering terjadi di Afrika. Dan inilah beberapa karakteristik tanda cacar monyet sebelum tahun 2022.
- - Penyebaran lesi lebih luas, bisa di berbagai area tubuh
- - Munculnya lesi di kulit bisa terjadi bersamaan, tidak bertahap
- - Gejala sistemik muncul sejak 12-14 hari setelah penderita tertular cacar monyet
- - Penderita bisa mengalami atau tidak mengalami gejala sistemik.
Untuk itu, dr. Windy mengimbau selalu waspada, menjaga kebersihan, tidak kontak erat dengan penderita cacar monyet untuk mencegah penularan penyakit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)