Apa Saja Efek Samping Konsumsi Kopi Secara Berlebihan?

Jakarta: Kopi merupakan salah satu minuman yang sangat populer. Banyak orang mengandalkan kopi untuk membuat mereka bisa bekerja dengan baik. Diketahui juga, bahwa mengonsumsi kafein secara berlebihan bisa memiliki dampak yang buruk pada tubuh.

Dilansir dari Healthline, berikut ini adalah efek samping dari mengonsumi kopi secara berlebihan:
 

1. Merasa cemas

Kafein dikenal dapat meningkatkan kewaspadaan. Ia bekerja dengan memblokir efek adenosine, zat kimia otak yang membuat kamu merasa lelah. Pada saat yang sama, ini memicu pelepasan adrenalin, hormon "fight or flight" yang terkait dengan peningkatan energi.

Namun, pada dosis yang lebih tinggi, efek ini mungkin menjadi lebih jelas, menyebabkan kecemasan dan kegugupan.
 

2. Insomnia

Salah satu manfaat kafein adalah membantu orang untuk tetap terjaga. Akan tetapi, di sisi lain mengonsumsi terlalu banyak kafein dapat membuat kamu sulit mendapatkan tidur yang cukup. Penelitian telah menemukan bahwa asupan kafein yang lebih tinggi tampaknya meningkatkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk tertidur.
 

3. Masalah pencernaan

Banyak orang menemukan bahwa secangkir kopi pagi membantu mereka untuk buang air besar (BAB). Efek pencahar kopi telah dikaitkan dengan pelepasan gastrin, hormon yang diproduksi perut yang mempercepat aktivitas di usus besar.

Namun, kafein itu sendiri juga tampaknya merangsang pergerakan usus dengan meningkatkan gerakan peristaltik, kontraksi yang memindahkan makanan melalui saluran pencernaan. Itulah mengapa tidak mengherankan jika kafein dalam dosis besar dapat menyebabkan buang air besar atau bahkan diare pada beberapa orang.
 

4. Kecanduan

Sebuah tinjauan menunjukkan bahwa meskipun kafein memicu bahan kimia otak tertentu yang mirip dengan cara kerja kokain dan amfetamin, itu tidak menyebabkan kecanduan klasik seperti obat-obatan ini. Namun, ini dapat menyebabkan ketergantungan psikologis atau fisik, terutama pada dosis tinggi.
 

5. Tekanan darah tinggi

Secara keseluruhan, kafein tampaknya tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada kebanyakan orang. Namun, telah terbukti meningkatkan tekanan darah dalam beberapa penelitian karena efek stimulasi pada sistem saraf. 

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke karena dapat merusak arteri dari waktu ke waktu, membatasi aliran darah ke jantung dan otak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News

(TIN)

• kesehatan
• Bank Bukopin
• kesehatan pencernaan
• Fitness & Health