FITNESS & HEALTH

Diet Anti-inflamasi Bisa Tingkatkan Kesuburan, Apa Hubungannya?

Medcom
Senin 20 Februari 2023 / 13:05
Jakarta: Infertilitas adalah masalah yang sangat umum. Ini memengaruhi hingga 186 juta orang di seluruh dunia. Evaluasi medis menyeluruh dapat menemukan masalah utama yang berkontribusi dalam banyak kasus — baik pada wanita, pria, atau kedua pasangan — yang mungkin merespons pengobatan, atau meminta alat reproduksi berbantuan seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau bayi tabung.

Tetapi dalam sejumlah besar kasus, tidak ditemukan penyebab infertilitas. Mungkinkah peradangan menjadi penyebab beberapa kasus tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh penelitian terbaru? Dan jika demikian, akankah diet atau gaya hidup anti-inflamasi meningkatkan kesuburan?
 

Bisakah diet anti-inflamasi meningkatkan kesuburan?



Beberapa dekade yang lalu, para peneliti mengamati bahwa wanita yang mengikuti diet kesuburan yang ditentukan berovulasi lebih teratur dan lebih mungkin untuk hamil. 

Sekarang tinjauan tahun 2022 dari berbagai penelitian di Nutrients menunjukkan bahwa mengikuti diet anti-inflamasi menjanjikan bagi orang yang mengalami infertilitas. Penelitian ini dilakukan dengan selang waktu bertahun-tahun, tetapi pola makan dalam kedua penelitian ini memiliki banyak elemen yang sama.


(Makanan kaya vitamin D, seperti ikan berminyak, kerang, kuning telur, dan jamur disinyalir dapat membantu diet anti-inflamasi. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Diet anti-inflamasi membawa dampak baik untuk infertilitas, seperti:

  • • Meningkatkan tingkat kehamilan (walaupun persisnya tidak pasti)
  • • Meningkatkan tingkat keberhasilan tindakan reproduksi berbantuan, seperti IVF
  • • Meningkatkan kualitas sperma pada pria
 

Mengurangi inflamasi melalui diet


Ada makanan tertentu yang bersifat inflamasi dan ada pula yang membantu mengurangi peradangan pada tubuh. Berikut Medcom.id merekomendasikan makanan yang bersifat anti-inflamasi, seperti:
  1. 1. Minyak ikan – kadar asam lemak Omega-3 dalam ikan berminyak membantu menangkal efek inflamasi dari lemak omega-6 yang ditemukan di sebagian besar daging.
  2. 2. Kacang-kacangan tertentu, seperti kacang macadamia, yang tinggi lemak omega-9 dan biji-bijian seperti biji rami, chia, dan rami.
  3. 3. Buah dan sayuran – makanan antioksidan tinggi membantu membendung aksi radikal bebas, yang menyebabkan peradangan. 
  4. 4. Minyak zaitun, yang dalam keadaan mentahnya mengandung lemak sehat omega-9 dan bahan kimia yang disebut oleocanthal, keduanya memiliki tindakan anti-inflamasi pada tubuh. Namun, setelah Anda memanaskan minyak zaitun, minyak tersebut menjadi pro-inflamasi, jadi pilihlah minyak biji untuk memasak.
  5. 5. Rempah-rempah seperti kunyit, bawang putih, dan jahe membantu mencegah enzim pro-inflamasi bekerja pada tubuh kamu.
  6. 6. Makanan fermentasi, seperti kimchi, sauerkraut, kefir, kombucha, dan yoghurt, harus dimasukkan secara teratur ke dalam makananmu. Usus adalah situs penting untuk pengembangan dan pemeliharaan kesehatan kekebalan dan modulasi peradangan. 
  7. 7. Makanan kaya vitamin D, seperti ikan berminyak, kerang, kuning telur, dan jamur. Serta makanan kaya vitamin A, seperti hati organik dan telur.
  8. 8. Minyak kelapa mengandung asam lemak bermanfaat yang disebut asam laurat, yang juga ditemukan dalam ASI. Asam laurat diubah dalam tubuh menjadi senyawa yang disebut monolaurin, yang dapat membantu mendukung sistem kekebalan tubuh. 
  9. 9. Propolis adalah sumber asam caffeic phenethyl ester (CAPE), yang ditemukan dapat menghambat NF-kB, yang memicu peradangan.
  10. 10. Apel, bawang, beri, brassica, dan caper adalah sumber quercetin yang baik, antioksidan anti-inflamasi yang penting.



Nandhita Nur Fadjriah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH