FITNESS & HEALTH
Apakah Benar Diet Vegan Bisa Meningkatkan Kesuburan?
Raka Lestari
Selasa 30 Maret 2021 / 16:31
Jakarta: Melakukan diet vegan memang dianggap memiliki banyak manfaat kesehatan. Tidak heran mengapa saat ini semakin banyak orang yang melakukannya.
Dan, ternyata seiring dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes, sebuah studi baru yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa diet vegan juga dapat meningkatkan kesuburan.
Dikutip dari Green Matters, satu dari enam pasangan di Inggris mengalami kesulitan hamil. Sebagian besar ini disebabkan oleh usia, ketidakaktifan, dan stres, serta berat badan dan pola makan.
Menurut Plant Based News, peningkatan konsumsi lemak jenuh, gula, dan karbohidrat olahan telah meningkatkan angka obesitas di budaya Barat. Akibatnya, menurunkan kualitas dan jumlah sperma pria hingga 50 persen sejak 1973.
Berat badan memainkan peran yang kuat dalam kesuburan. Lantaran tingkat obesitas semakin meningkat selama beberapa dekade terakhir, maka kesuburan menjadi sangat terpengaruh.
Menurut Medical News Today, pola makan nabati secara alami memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan dengan daging. Untuk itu para ilmuwan menyarankan bahwa mengurangi produk hewani pada akhirnya dapat membuat populasi manusia terus berjalan.
Sementara menurut Plant Based News, buah dan sayur yang mengandung antioksidan juga membersihkan senyawa berbahaya yang dapat merusak selaput sperma. Selaput sperma yang rusak, menyebabkan hingga 80 persen kasus subfertilitas pria.
“Pria yang makan banyak daging dan produk susu berlemak memiliki kualitas sperma yang jauh lebih buruk daripada mereka yang makan banyak buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah lemak,” kata peneliti kesuburan Dr Jaime Mendiola kepada Plant Based News.
"Orang yang makan lebih banyak buah dan sayuran mendapatkan lebih banyak antioksidan dan ini adalah poin penting. Zinc juga berperan dalam produksi sperma, yang bisa berasal dari makanan seperti tempe, tahu, dan quinoa," lanjutnya.
Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menghasilkan beberapa kesimpulan. Di antaranya ketidaksuburan ovulasi hampir 40 persen lebih mungkin terjadi pada wanita yang makan lebih banyak protein hewani, dibandingkan dengan wanita vegan, yang didapatkan sebagian besar protein dari kacang-kacangan, kedelai, dan kacang-kacangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dan, ternyata seiring dengan penurunan risiko penyakit jantung dan diabetes, sebuah studi baru yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa diet vegan juga dapat meningkatkan kesuburan.
Dikutip dari Green Matters, satu dari enam pasangan di Inggris mengalami kesulitan hamil. Sebagian besar ini disebabkan oleh usia, ketidakaktifan, dan stres, serta berat badan dan pola makan.
Menurut Plant Based News, peningkatan konsumsi lemak jenuh, gula, dan karbohidrat olahan telah meningkatkan angka obesitas di budaya Barat. Akibatnya, menurunkan kualitas dan jumlah sperma pria hingga 50 persen sejak 1973.
Berat badan memainkan peran yang kuat dalam kesuburan. Lantaran tingkat obesitas semakin meningkat selama beberapa dekade terakhir, maka kesuburan menjadi sangat terpengaruh.
Menurut Medical News Today, pola makan nabati secara alami memiliki lebih sedikit lemak dibandingkan dengan daging. Untuk itu para ilmuwan menyarankan bahwa mengurangi produk hewani pada akhirnya dapat membuat populasi manusia terus berjalan.
Sementara menurut Plant Based News, buah dan sayur yang mengandung antioksidan juga membersihkan senyawa berbahaya yang dapat merusak selaput sperma. Selaput sperma yang rusak, menyebabkan hingga 80 persen kasus subfertilitas pria.
“Pria yang makan banyak daging dan produk susu berlemak memiliki kualitas sperma yang jauh lebih buruk daripada mereka yang makan banyak buah-buahan, sayuran dan produk susu rendah lemak,” kata peneliti kesuburan Dr Jaime Mendiola kepada Plant Based News.
"Orang yang makan lebih banyak buah dan sayuran mendapatkan lebih banyak antioksidan dan ini adalah poin penting. Zinc juga berperan dalam produksi sperma, yang bisa berasal dari makanan seperti tempe, tahu, dan quinoa," lanjutnya.
Sebuah studi dari Harvard School of Public Health menghasilkan beberapa kesimpulan. Di antaranya ketidaksuburan ovulasi hampir 40 persen lebih mungkin terjadi pada wanita yang makan lebih banyak protein hewani, dibandingkan dengan wanita vegan, yang didapatkan sebagian besar protein dari kacang-kacangan, kedelai, dan kacang-kacangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)