FITNESS & HEALTH
Tips Makan Sehat dan Bergizi Saat Sedang Isoman
Raka Lestari
Selasa 08 Februari 2022 / 10:05
Jakarta: Melakukan karantina mandiri atau isolasi mandiri perlu didukung konsumsi pangan bergizi seimbang. Pangan gizi seimbang tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sehingga dapat mencegah atau mempercepat penyembuhan covid-19.
Untuk itu, dikutip dari laman website BPOM RI berikut ini adalah tips makan sehat dan bergizi ketika sedang melakukan isoman:
Sebelum membeli pangan penting untuk mempertimbangkan kebutuhan diri sendiri dan anggota keluarga lain. Jika merasa perlu membeli pangan dalam jumlah besar, pastikan untuk mempertimbangkan dan memanfaatkan apa yang sudah ada di dapur rumah, terutama pangan dengan umur simpan yang pendek.
Utamakan konsumsi pangan segar terlebih dahulu seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu dibandingkan pangan lainnya. Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber vitamin, serat dan mineral alami yang penting bagi tubuh. Tubuh sangat membutuhkan mineral dan serat untuk kesehatan dan fungsi kekebalan tubuh yang normal.
Selama pandemi covid-19, banyak orang mengisi kesibukannya dengan kembali ke dapur dan menyalurkan hobi memasak. Salah satunya dengan mencoba berbagai aneka resep makanan.
Manfaatkan kekayaan informasi yang tersedia, dan bereksperimenlah dengan bahan-bahan yang dapat kamu akses, tetapi ingatlah untuk mengingat prinsip-prinsip gizi seimbang dengan membatasi makanan dan minuman yang tinggi lemak, gula dan garam.
.jpg)
(Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan kerusakan gigi. WHO merekomendasikan asupan gula sebanyak kurang dari 5 persen kalori harian. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Pangan olahan dapat menjadi alternatif apabila terdapat kesulitan akses pangan segar. World Health Organization (WHO) merekomendasikan batasan konsumsi garam, gula dan lemak. Konsumsi garam direkomendasikan kurang dari 5 gram per hari (setara 1 sendok teh).
WHO merekomendasikan konsumsi gula bebas adalah 5 persen dari total asupan energi untuk orang dewasa (sekitar 4 sendok makan ?atau 50 gram).
WHO juga merekomendasikan untuk membatasi asupan lemak total hingga kurang dari 30 persen (atau sekitar 67 gram setara 5 sendok makan minyak) dari total asupan energi.
Meskipun konsumsi pangan yang dimasak sendiri harus diprioritaskan, saat ini tersedia banyak opsi layanan pengiriman bahan pangan dan pangan siap saji secara online.
Layanan ini mendukung tindakan karantina mandiri dan isolasi karena tidak memerlukan kontak dan interaksi manusia. Untuk pengiriman dan transportasi pangan, penting untuk menjaga pangan pada suhu yang aman (di bawah 5 °C atau di atas 60 °C).
Panduan Kementerian Kesehatan tentang porsi pangan gizi seimbang “Isi Piringku” terdiri dari setengah porsi piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis dan warna.
Seperempat piring makan diisi dengan sumber protein, yang dapat berupa telur, ikan, ayam atau kacang-kacangan.
Seperempat piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi merah, gandum utuh, atau pasta. Konsumsi air putih yang cukup. Susu dapat dikonsumsi hingga dua gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari minuman dengan kandungan gula tinggi.
Keamanan pangan merupakan prasyarat untuk ketahanan pangan dan pola konsumsi pangan yang sehat. Prinsip lima kunci keamanan pangan meliputi menjaga kebersihan tangan, dapur, dan peralatan masak.
Kedua, memisahkan makanan mentah dan matang, terutama daging mentah dan produk segar. Ketiga, masak makananmu dengan matang. Keempat menyimpan pada suhu yang aman, baik di bawah 5 °C atau menyajikan di atas 60 °C. Kelima menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Untuk itu, dikutip dari laman website BPOM RI berikut ini adalah tips makan sehat dan bergizi ketika sedang melakukan isoman:
1. Bijak dalam perencanaan pembelian makanan dan beli sesuai kebutuhan
Sebelum membeli pangan penting untuk mempertimbangkan kebutuhan diri sendiri dan anggota keluarga lain. Jika merasa perlu membeli pangan dalam jumlah besar, pastikan untuk mempertimbangkan dan memanfaatkan apa yang sudah ada di dapur rumah, terutama pangan dengan umur simpan yang pendek.
2. Prioritaskan konsumsi pangan segar
Utamakan konsumsi pangan segar terlebih dahulu seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu dibandingkan pangan lainnya. Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber vitamin, serat dan mineral alami yang penting bagi tubuh. Tubuh sangat membutuhkan mineral dan serat untuk kesehatan dan fungsi kekebalan tubuh yang normal.
3. Berkreasi dengan berbagai resep masakan rumahan
Selama pandemi covid-19, banyak orang mengisi kesibukannya dengan kembali ke dapur dan menyalurkan hobi memasak. Salah satunya dengan mencoba berbagai aneka resep makanan.
Manfaatkan kekayaan informasi yang tersedia, dan bereksperimenlah dengan bahan-bahan yang dapat kamu akses, tetapi ingatlah untuk mengingat prinsip-prinsip gizi seimbang dengan membatasi makanan dan minuman yang tinggi lemak, gula dan garam.
.jpg)
(Makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, kanker, dan kerusakan gigi. WHO merekomendasikan asupan gula sebanyak kurang dari 5 persen kalori harian. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
4. Batasi konsumsi gula, garam dan lemak
Pangan olahan dapat menjadi alternatif apabila terdapat kesulitan akses pangan segar. World Health Organization (WHO) merekomendasikan batasan konsumsi garam, gula dan lemak. Konsumsi garam direkomendasikan kurang dari 5 gram per hari (setara 1 sendok teh).
WHO merekomendasikan konsumsi gula bebas adalah 5 persen dari total asupan energi untuk orang dewasa (sekitar 4 sendok makan ?atau 50 gram).
WHO juga merekomendasikan untuk membatasi asupan lemak total hingga kurang dari 30 persen (atau sekitar 67 gram setara 5 sendok makan minyak) dari total asupan energi.
5. Manfaatkan opsi layanan pengiriman online
Meskipun konsumsi pangan yang dimasak sendiri harus diprioritaskan, saat ini tersedia banyak opsi layanan pengiriman bahan pangan dan pangan siap saji secara online.
Layanan ini mendukung tindakan karantina mandiri dan isolasi karena tidak memerlukan kontak dan interaksi manusia. Untuk pengiriman dan transportasi pangan, penting untuk menjaga pangan pada suhu yang aman (di bawah 5 °C atau di atas 60 °C).
6. Kontrol ukuran porsi
Panduan Kementerian Kesehatan tentang porsi pangan gizi seimbang “Isi Piringku” terdiri dari setengah porsi piring makan, terdiri dari sayur dan buah-buahan dengan beragam jenis dan warna.
Seperempat piring makan diisi dengan sumber protein, yang dapat berupa telur, ikan, ayam atau kacang-kacangan.
Seperempat piring makan dipenuhi dengan karbohidrat dari biji-bijian utuh, nasi merah, gandum utuh, atau pasta. Konsumsi air putih yang cukup. Susu dapat dikonsumsi hingga dua gelas per hari, jus sekitar satu gelas per hari, dan hindari minuman dengan kandungan gula tinggi.
7. Terapkan 5 kunci keamanan pangan
Keamanan pangan merupakan prasyarat untuk ketahanan pangan dan pola konsumsi pangan yang sehat. Prinsip lima kunci keamanan pangan meliputi menjaga kebersihan tangan, dapur, dan peralatan masak.
Kedua, memisahkan makanan mentah dan matang, terutama daging mentah dan produk segar. Ketiga, masak makananmu dengan matang. Keempat menyimpan pada suhu yang aman, baik di bawah 5 °C atau menyajikan di atas 60 °C. Kelima menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)