FITNESS & HEALTH

Duh, Suara Retakan pada Lutut Bisa Berarti Lebih Buruk

Mia Vale
Kamis 15 Desember 2022 / 09:00
Jakarta: Semakin sering dijumpai anak muda berusia antara 25 hingga 35 tahun dengan keluhan nyeri lutut terutama saat menaiki dan menuruni tangga, jongkok atau berlutut, serta berkendara jarak jauh. Bahkan, banyak yang mengeluhkan suara retakan pada tulang saat menjulurkan anggota badan atau bahkan saat berjalan. Kadang, rasa sakit pun dapat dikaitkan dengan bunyi 'klik' yang menyakitkan pada gerakan lutut.

Menurut, Dr. Raghu Nagaraj, Direktur Ahli Bedah Ortopedi & Penggantian Sendi, Rumah Sakit Fortis, Cunningham Road, Bangalore, hal ini biasanya disebabkan oleh kondisi yang disebut chondromalacia of patela (tulang tempurung lutut). Artinya, lapisan tulang rawan halus hingga tempurung lutut menjadi kasar. 

"Penyebabnya beragam, seperti otot tegang, kelemahan otot dan terutama paha depan dan paha belakang, yang menyebabkan posisi patela miring, sehingga meningkatkan gaya gesekan antara tulang paha dan patela," tuturnya.

Selain itu, Dr. Nagaraj juga menyebutkan beberapa penyebab lain, di antaranya:
 

Kurang gerak

Kondisi ini umum terjadi pada kalangan anak muda, karena kurangnya aktivitas fisik akibat bekerja dari rumah yang melibatkan duduk dalam waktu lebih lama dan juga aktivitas fisik tanpa pemanasan dan peregangan yang tepat. Pencegahannya, lakukan latihan sendi lutut secara teratur yang terutama melibatkan latihan peregangan, penguatan dan pengondisian otot paha depan, hamstring, dan gluteal. 

"Ingat, lutut merupakan bagian tubuh yang paling rentan karena seluruh beban tubuh ditopangnya. Jadi, segala jenis aktivitas berat menyebabkan nyeri lutut dan persendian," ujar Dr. Narayan Hulse, Direktur Departemen Ortopedi, Bedah Tulang & Sendi, Rumah Sakit Fortis.
 

Akibat patah tulang

Trauma, seperti patah tulang juga bisa menyebabkan kondisi ini yang memiliki berbagai tingkatan tergantung pada tingkat kerusakan tulang rawan. Penyebab nyeri lutut lainnya adalah robekan meniskus (shock absorber) pada lutut, yang umumnya terjadi akibat cedera puntir pada lutut, utamanya saat melakukan aktivitas fisik seperti olahraga atau lari.


(Kadang, rasa sakit pun dapat dikaitkan dengan bunyi 'klik' yang menyakitkan pada gerakan lutut. Foto: Ilustrasi. Dok. Freepik.com)
 

?Hati-hati saat menaiki tangga

Dari pemaparan yang dinukil laman Times of India, Dr. Hulse, menjelaskan sekelompok penyakit dapat menyebabkan nyeri lutut khususnya saat menaiki dan menuruni tangga. Selama berjalan normal, berat badan ditanggung oleh tulang paha (Femur) dan kaki (Tibia). Namun, saat menaiki tangga, berat badan harus ditanggung oleh sendi lutut yang tertekuk pada sudut yang terus berubah. 

Ini seperti mekanisme pengungkit, dan karenanya gaya efektif terjadi di bagian depan sendi lutut mungkin dua sampai tiga kali berat badan. Saat itulah patela berada di bawah tekanan yang luar biasa. 

"Otot di sekitar lutut akan mengalami kejang karena otot paha bagian dalam lemah, mereka akan menarik tempurung lutut ke samping. Mekanisme pelindung lutut yang tidak membuatnya lentur ini membuat lutut dan persendian terasa sakit akibat aktivitas mendadak. Selain itu, hanya sedikit yang mendengar suara retakan saat gerakan lutut tiba-tiba dan kesulitan duduk dan bangun. Tidak ada yang akan berkonsentrasi pada paha bagian dalam saat berolahraga," tandas Dr. Hulse.
 

Pengobatan untuk nyeri sendi

Kondisi umum yang memengaruhi disebut chondromalacia, atau melemahnya tulang rawan karena degenerasi, trauma, atau cedera olahraga. Dalam kondisi ini tulang rawan, bahan seperti bantalan, digunduli dari tulang secara fokus dan mulai bergesekan pada tulang paha. Ini dapat didiagnosis dengan pemeriksaan klinis. Beberapa pasien mungkin memerlukan X-ray atau MRI SCAN tetapi sebagian besar diobati dengan obat-obatan dan latihan sederhana. 

Jika rasa sakitnya parah, mungkin memerlukan operasi lubang kunci, prosedur pencangkokan tulang rawan, atau penggantian lutut sebagian sangat jarang. Penting juga untuk memberikan waktu yang cukup pada otot untuk mengembangkan memori otot. Ini membuat otot siap untuk aktivitas fisik di masa depan. 

Dr. Hulse menyebutkan pasca berolahraga atau berolahraga, pendinginan dan peregangan juga penting karena otot mengalami kejang, dan akan terlepas dengan lembut. "Orang dengan riwayat medis sebelumnya seperti robekan ligamen atau cedera pada sendi lutut harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai latihan atau aktivitas fisik," sarannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(yyy)

MOST SEARCH