FITNESS & HEALTH

Mudah dan Tanpa Biaya, MENARI jadi Cara Deteksi Irama Jantungmu

A. Firdaus
Rabu 27 September 2023 / 14:10
Jakarta: Pada zaman serba canggih sekarang ini, tak sedikit orang menggunakan alat berteknologi tinggi untuk mengetahui deteksi irama jantung mereka. Padahal ada cara yang lebih sederhana tapi akurat untuk mengetahui apakah jantungmu sejahtera atau tidak.

Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K) menemukan cara yang lebih mudah dan tanpa biaya, yaitu MENARI, yang merupakan akronim dari Meraba Nadi Sendiri. Cara ini mendeteksi irama jantungmu apakah normal, lambat, atau cepat.

Cara MENARI:

1. Sentuh tiga jarimu di dekat pergelangan tangan.
2. Raba denyut nadi menggunakan tiga jarimu.
3. Merabanya pelan saja.
4. Hitung denyut nadimu selama 30 detik.
5. Baiknya dilakukan saat istirahat.

"Normalnya ada 40 ketukan, karena kan 30 kali 2 jadi 60 detik. Jadi kalau 40 ketukan hasil dari 30 detik, maka jika semenit ada 80 ketukan. Itu adalah laju jantungmu atau Heart Rate kita yang normal," ucap Prof. Yoga saat menghadiri Konferensi Pers Hari Jantung Sedunia.

Sebelumnya kita mengeal rata-rata denyut jantung yang normal di kisaran 60 sampai 100 ketukan. Tapi menurut Prof. Yoga, 100 ketukan dianggapnya terlalu cepat jika dalam kondisi istirahat.

Jadi Prof Yoga mengatakan, rata-rata denyut jantung yang ideal adalah 50 sampai 90 ketukan per menitnya. Ukuran ini berbeda jika kamu menerapkannya ke anak-anak dan dalam kondisi yang berbeda.

"Jadi lebih baik menggunakan definisi 50 sampai 90 detakan permenitnya," ungkap Prof. Yoga yang merupaka founder dari MENARI ini.

Menurut Prof. Yoga, MENARI merupakan salah satu cara mudah untuk mengenali atrial fibrilasi serta gangguan irama jantung lainnya yang diharapkan dapat mencegah komplikasi lebih lanjut seperti stroke dan gagal jantung.

"Kita juga harus mengenali gejala-gejala penyakit jantung lainnya seperti cepat lelah, irama jantung tak beraturan, sesak nafas, berdebar, kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari, rasa nyeri di dada terasa seperti tertekan dan diikat," ucap Prof. Yoga.

"Jika kita mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan, jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter agar bisa ditangani sesuai kebutuhan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH