FITNESS & HEALTH
Kamu Tipe Light Sleeper atau Tidur Ringan? Begini Biar Bisa Nyenyak
Aulia Putriningtias
Jumat 11 April 2025 / 14:09
Jakarta: Tipe tidur itu memang banyak, Sobat Medcom! Bukan hanya nyenyak, tetapi juga ada yang ringan atau disebut light sleeper. Bagaimana agar tidur bisa menjadi lebih nyenyak?
Orang yang memiliki tipe tidur light sleeper akan mengalami bangun lebih sering. Akhirnya ini memengaruhi kualitas tidur dan juga berdampak pada efektivitas dari aktivitas yang dikerjakan.
Tanpa tidur berkualitas yang cukup, tubuhmu tidak dapat berfungsi dengan baik, dan tidak akan merasa segar dan tajam secara mental. Jadi, penting sekali untuk tetap menjaga tidur secara nyenyak, bukan yang ringan atau light sleeper ini.
Orang yang tidurnya ringan memiliki ambang rangsangan yang rendah. Ini artinya mereka mudah terbangun saat terjadi perubahan lingkungan sekecil apa pun.
Orang yang tidurnya berat memiliki ambang rangsangan yang tinggi,. Sehingga butuh gangguan atau 'stimulus' yang signifikan, seperti alarm yang keras, untuk membangunkan mereka.
Baca juga: Penelitian Menunjukkan Betapa Ruginya jika Bermain Gadget sebelum Tidur
Dilansir dalam Health, inilah beberapa tanda kamu dinilai sebagai light sleeper, antara lain:
Mulai dari suara langkah kaki yang pelan, suara mobil yang melaju di luar, atau suara pintu atau laci kamar tidur yang ditutup.
Mulai dari kecerahan layar, lampu depan yang mengintip melalui tirai, atau lampu di dekatnya.
Mulai dari pergerakkan teman tidur berguling di tempat tidur, naik ke tempat tidur, atau memindahkan seprai.
Mulai dari seseorang memasak saat kamu tidur atau menyemprotkan produk beraroma di dekatmu.
Saat ini, masih belum diketahui penyebab pasti light sleeper. Namun, kamu bisa mengubah tidur ringan ini menjadi lebih nyenyak. Adapun beberapa tipsnya, antara lain:
Mempersiapkan diri untuk tidur malam yang baik sering kali dimulai dengan kebiasaan yang dimulai jauh sebelum tidur. Kebiasaan tidur yang baik meliputi:
- Tidak makan sebelum tidur.
- Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
- Hindari paparan layar gadget dan TV.
- Berolahraga setidaknya 5-6 sebelum tidur.
Orang yang tidurnya ringan lebih mudah terbangun karena suara dan cahaya, menciptakan lingkungan tidur yang tenang adalah kunci untuk tetap tertidur. Penyesuaian lingkungan yang dapat diakukan meliputi:
- Sesuaikan suhu jika kamu menggunakan AC.
- Putar musik yang lembut.
- Pastikan ruangan kamar dan ranjang bersih.
Bersantai sebelum tidur dapat membantu menghilangkan stres dan rileks untuk tidur malam yang nyenyak. Beberapa ritual sebelum tidur yang dapat mempersiapkan pikiran dan tubuh untuk tidur meliputi:
- Mandi air hangat.
- Membaca buku atau journaling.
- Bermeditasi.
Namun, jika cara-cara di atas belum berhasil kelihatannya hasilnya, kamu bisa berkonsultasi kepada ahli. Biasanya mereka akan merekomendasikan untuk mengonsumsi pil tidur. Namun, pil tidur sebaiknya dikonsumsi hanya sesuai dengan anjuran ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Orang yang memiliki tipe tidur light sleeper akan mengalami bangun lebih sering. Akhirnya ini memengaruhi kualitas tidur dan juga berdampak pada efektivitas dari aktivitas yang dikerjakan.
Tanpa tidur berkualitas yang cukup, tubuhmu tidak dapat berfungsi dengan baik, dan tidak akan merasa segar dan tajam secara mental. Jadi, penting sekali untuk tetap menjaga tidur secara nyenyak, bukan yang ringan atau light sleeper ini.
Apa tanda-tandanya kamu merupakan light sleeper?
Orang yang tidurnya ringan memiliki ambang rangsangan yang rendah. Ini artinya mereka mudah terbangun saat terjadi perubahan lingkungan sekecil apa pun.
Orang yang tidurnya berat memiliki ambang rangsangan yang tinggi,. Sehingga butuh gangguan atau 'stimulus' yang signifikan, seperti alarm yang keras, untuk membangunkan mereka.
Baca juga: Penelitian Menunjukkan Betapa Ruginya jika Bermain Gadget sebelum Tidur
Dilansir dalam Health, inilah beberapa tanda kamu dinilai sebagai light sleeper, antara lain:
- Suara
Mulai dari suara langkah kaki yang pelan, suara mobil yang melaju di luar, atau suara pintu atau laci kamar tidur yang ditutup.
- Cahaya
Mulai dari kecerahan layar, lampu depan yang mengintip melalui tirai, atau lampu di dekatnya.
- Pergerakan
Mulai dari pergerakkan teman tidur berguling di tempat tidur, naik ke tempat tidur, atau memindahkan seprai.
- Bau
Mulai dari seseorang memasak saat kamu tidur atau menyemprotkan produk beraroma di dekatmu.
Bagaimana agar mengubah menjadi tidur nyenyak?
Saat ini, masih belum diketahui penyebab pasti light sleeper. Namun, kamu bisa mengubah tidur ringan ini menjadi lebih nyenyak. Adapun beberapa tipsnya, antara lain:
1. Praktik kebiasaan tidur
Mempersiapkan diri untuk tidur malam yang baik sering kali dimulai dengan kebiasaan yang dimulai jauh sebelum tidur. Kebiasaan tidur yang baik meliputi:
- Tidak makan sebelum tidur.
- Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur.
- Hindari paparan layar gadget dan TV.
- Berolahraga setidaknya 5-6 sebelum tidur.
2. Penyesuaian lingkungan
Orang yang tidurnya ringan lebih mudah terbangun karena suara dan cahaya, menciptakan lingkungan tidur yang tenang adalah kunci untuk tetap tertidur. Penyesuaian lingkungan yang dapat diakukan meliputi:
- Sesuaikan suhu jika kamu menggunakan AC.
- Putar musik yang lembut.
- Pastikan ruangan kamar dan ranjang bersih.
3. Teknik relaksasi
Bersantai sebelum tidur dapat membantu menghilangkan stres dan rileks untuk tidur malam yang nyenyak. Beberapa ritual sebelum tidur yang dapat mempersiapkan pikiran dan tubuh untuk tidur meliputi:
- Mandi air hangat.
- Membaca buku atau journaling.
- Bermeditasi.
Namun, jika cara-cara di atas belum berhasil kelihatannya hasilnya, kamu bisa berkonsultasi kepada ahli. Biasanya mereka akan merekomendasikan untuk mengonsumsi pil tidur. Namun, pil tidur sebaiknya dikonsumsi hanya sesuai dengan anjuran ahli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)