FITNESS & HEALTH

Mengenal Lipedema: Penumpukan Lemak Berlebih di Bagian Tubuh Tertentu

Putri Purnama Sari
Rabu 16 Oktober 2024 / 11:53
Jakarta: Lipedema merupakan kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak berlebih yang tidak normal pada bagian tubuh tertentu, terutama di bagian bawah tubuh seperti kaki dan bokong, dan paha.

Kondisi ini sering disalah artikan sebagai kegemukan karena kemiripan gejalanya, padahal terjadi karena adanya penumpukan cairan getah bening di jaringan lemak.

Penyebab pasti lipedema masih belum diketahui secara pasti, namun perubahan hormon dan faktor genetik diduga berperan penting dalam perkembangannya. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan umumnya muncul pada usia pertengahan 20-an hingga 50-an.

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Lipedema, berikut Medcom.id telah merangkum informasinya.

Baca juga: Perut Buncit Jadi Ganggu Penampilan? Begini 5 Cara Menguranginya

Gejala Lipedema

Gejala-gejala lipedema antara lain:

  • Pembengkakan pada kaki, bokong, dan paha
  • Nyeri dan rasa berat pada daerah yang bengkak
  • Selulit dan perubahan tekstur kulit
  • Lipatan kulit yang berlebihan
  • Pembengkakan dapat memburuk setelah berdiri atau berjalan
  • Jaringan lemak terasa lunak saat ditekan
  • Kesulitan bergerak atau berjalan

Jenis-jenis Lipedema

Terdapat beberapa jenis lipedema, antara lain:

  • Tipe 1: Lemak menumpuk di antara pusar dan pinggul, sering kali menutupi panggul dan bokong.
  • Tipe 2: Lemak menumpuk di sekitar lutut dan pergelangan kaki.
  • Tipe 3: Lemak menumpuk di seluruh kaki, dari pangkal paha hingga pergelangan kaki.
  • Tipe 4: Lemak menumpuk di seluruh kaki dan lengan.

Dampak Lipedema

Lipedema merupakan penyakit kronis dan progresif, artinya dapat memburuk seiring waktu jika tidak ditangani dengan tepat. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan, gangguan fungsi sehari-hari, hingga kecacatan. Dampak psikososial juga dapat terjadi, seperti rasa malu dan kepercayaan diri yang menurun.

Baca juga: Catat, Ini 5 Efek Samping Sedot Lemak

Pencegahan dan Deteksi Dini Lipedema

Tidak ada cara pasti untuk mencegah lipedema, namun deteksi dini sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi. Jika kamu mengalami gejala-gejala lipedema, seperti pembengkakan, nyeri, atau perubahan tekstur kulit pada kaki, bokong, atau paha, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

Untuk mencegah perkembangan lipedema, disarankan untuk menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan yang seimbang. Mengelola stres dan menghindari konsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat membantu mengurangi risiko lipedema.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 370 juta perempuan di seluruh dunia menderita lipedema. Kondisi ini dapat berdampak signifikan pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang lipedema agar dapat ditangani secara optimal sedini mungkin.

Meskipun lipedema tidak mengancam jiwa, namun kondisi ini dapat berdampak negatif pada kualitas hidup pengidapnya. Penumpukan lemak yang berlebihan dapat menyebabkan masalah mobilitas hingga penyakit kronis.

Diagnosis dan Pengobatan Lipedema

Diagnosis lipedema ditegakkan berdasarkan pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan pasien. Dokter mungkin juga melakukan pemeriksaan penunjang, seperti USG atau MRI, untuk memastikan diagnosis. Pengobatan lipedema bertujuan untuk mengurangi pembengkakan, nyeri, dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Terapi yang dapat dilakukan meliputi:

  • Terapi dekongestif kompleks (CDT)
  • Pemberian obat-obatan, seperti antiinflamasi dan diuretik
  • Terapi fisik
  • Pembedahan liposuction
 
Baca juga: Cocok untuk Diet, Ini 5 Teh Pembakar Lemak Perut

Penanganan lipedema umumnya berfokus pada pengurangan gejala dan pencegahan perkembangan lebih lanjut. Metode pengobatan yang paling efektif adalah terapi dekongestif kompleks, yang melibatkan kombinasi teknik pijat, latihan, dan perawatan kulit.

Dalam beberapa kasus, operasi pengurangan lemak (liposuction) juga dapat dipertimbangkan untuk mengangkat lemak berlebih dan memperbaiki kontur tubuh. Namun, penting untuk dicatat bahwa liposuction tidak dapat menyembuhkan lipedema secara permanen, dan penumpukan lemak dapat terjadi kembali seiring waktu.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)

MOST SEARCH