FITNESS & HEALTH
Cara Mencegah Anemia, Salah Satunya dengan Tablet Tambah Darah
Raka Lestari
Senin 25 Januari 2021 / 12:04
Jakarta: Mencegah terjadinya anemia sangatlah penting, terutama pada remaja putri. Jika pada saat remaja perempuan mengalami anemia, hal ini tentunya akan berpengaruh ketika mereka memasuki masa kehamilan nantinya. Dan hal tersebut, bisa juga memengaruhi bayi yang ada di dalam kandungannya tersebut.
“Cara mencegah anemia adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Termasuk di dalamnya makanan kaya sumber zat besi baik yang berasal dari sumber makanan hewani, maupun nabati,” ujar Prof. dr. Endang L Achadi, MPH., DrPH, akademisi dari FKM UI, pada acara Temu Media Hari Gizi Nasional ke-61 Tahun 2021, pada Jumat, 22 Januari 2021.
Untuk memenuhi makanan dengan gizi seimbang, Prof. Endang menyarankan untuk mengisi separuh piring makan dengan makanan pokok dan lauk pauk (lebih banyak makanan pokoknya). Dan mengisi separuh sisanya dengan sayur dan buah, namun lebih banyak sayurnya.
“Cara selanjutnya adalah dengan mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran. Untuk Indonesia sangat penting karena sebagian besar masyarakat Indonesia sedikit/jarang mengonsumsi makanan pangan sumber hewani,” tambah Prof. Endang.
Kemudian, menurut Prof. Endang yang tidak boleh terlupakan adalah menjaga kebersihan agar tidak terkenan cacingan yang juga dapat menyebabkan anemia. Namun, banyak masyarakat Indonesia yang masih khawatir dalam mengonsumsi tablet tambah darah.
“Tablet tambah darah (TTD) adalah suplemen yang berisi zat besi dan asam folat, yang berfungsi untuk membantu membentuk hemoglobin darah. Zat besi itu diantaranya adalah ferrous fumarat, ferrous gluconate, carbonyl iron, atau jenis zat besi lainnya yang setara dengan 60m Besi Emental, dan 0,4 mg Asam Folat,” jelas Prof. Endang.
Beberapa kelompok yang diharuskan mengonsumsi tablet tambah darah, menurut Prof. Endang diantaranya adalah remaja dan wanita subur, calon pengantin, serta ibu hamil dan nifas. Cara minum TTD pun sebaiknya tidak sembarangan.
“Bagi remaja putri yang tidak anemia, minum 1 TTD setiap minggu setidaknya selama satu tahun (52 tablet). Untuk pengobatan bagi remaja putri dan putra yang anemia, dianjurkan untuk keonsultasi ke dokter,” tutup Prof. Endang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(YDH)
“Cara mencegah anemia adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Termasuk di dalamnya makanan kaya sumber zat besi baik yang berasal dari sumber makanan hewani, maupun nabati,” ujar Prof. dr. Endang L Achadi, MPH., DrPH, akademisi dari FKM UI, pada acara Temu Media Hari Gizi Nasional ke-61 Tahun 2021, pada Jumat, 22 Januari 2021.
Untuk memenuhi makanan dengan gizi seimbang, Prof. Endang menyarankan untuk mengisi separuh piring makan dengan makanan pokok dan lauk pauk (lebih banyak makanan pokoknya). Dan mengisi separuh sisanya dengan sayur dan buah, namun lebih banyak sayurnya.
“Cara selanjutnya adalah dengan mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran. Untuk Indonesia sangat penting karena sebagian besar masyarakat Indonesia sedikit/jarang mengonsumsi makanan pangan sumber hewani,” tambah Prof. Endang.
Kemudian, menurut Prof. Endang yang tidak boleh terlupakan adalah menjaga kebersihan agar tidak terkenan cacingan yang juga dapat menyebabkan anemia. Namun, banyak masyarakat Indonesia yang masih khawatir dalam mengonsumsi tablet tambah darah.
“Tablet tambah darah (TTD) adalah suplemen yang berisi zat besi dan asam folat, yang berfungsi untuk membantu membentuk hemoglobin darah. Zat besi itu diantaranya adalah ferrous fumarat, ferrous gluconate, carbonyl iron, atau jenis zat besi lainnya yang setara dengan 60m Besi Emental, dan 0,4 mg Asam Folat,” jelas Prof. Endang.
Beberapa kelompok yang diharuskan mengonsumsi tablet tambah darah, menurut Prof. Endang diantaranya adalah remaja dan wanita subur, calon pengantin, serta ibu hamil dan nifas. Cara minum TTD pun sebaiknya tidak sembarangan.
“Bagi remaja putri yang tidak anemia, minum 1 TTD setiap minggu setidaknya selama satu tahun (52 tablet). Untuk pengobatan bagi remaja putri dan putra yang anemia, dianjurkan untuk keonsultasi ke dokter,” tutup Prof. Endang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
Copyright © 2025, Medcom.id, All Rights Reserved. 0.0260 [53]
