FITNESS & HEALTH
Yang Perlu Dilakukan jika Stres Sudah Berlebihan
Raka Lestari
Rabu 23 Maret 2022 / 19:29
Jakarta: Kejadian seorang ibu yang menganiaya ketiga anaknya di Brebes, Jawa Tengah membuat banyak orang membicarakannya. Apa yang dilakukan oleh ibu berusia 35 tahun tersebut memang tidak dibenarkan. Dan ada banyak alasan yang bisa melatarbelakangi masalah itu.
Salah satunya adalah stres yang mungkin saja dialami dan tidak dikelola dengan baik. Lalu, bagaimana caranya agar para ibu bisa mengelola stres dengan tepat?
“Kita pahami dulu apa stres. Tidak sedikit orang melabeli dirinya stres atau depresi. Kadang memang ada beberapa orang yang self diagnose,” ujar Nafisya Alif A, M.Psi, Psikolog Keluarga dalam Online Media Gathering Mama's Choice, pada Rabu, 23 Maret 2022.
Menurut Nafisya, ketika seorang ibu merasa ada yang tidak nyaman sebaiknya hindari melakukan self diagnose. Lalu ketahui terlebih dulu mengenai definisi dari stres itu sendiri.
“Stres itu adalah reaksi fisik dan psikologis terhadap suatu situasi atau perubahan dalam lingkungan yang menuntut kita agar menyesuaikan diri,” jelas Nafisya.
“Dan sebenarnya stres itu adalah hal yang wajar. Setiap orang mengalaminya dalam tingkat yang normal. Stres dan cemas itu wajar, selama stres tidak berkelanjutan tidak apa-apa. Kadang kalau ada masalah kita merasa burnout, tidak nyaman, dan lainnya itu tidak apa-apa,” ungkap Nafisya.
Stres yang tidak berkelanjutan serta dapat kamu kelola dengan baik, menurut Nafisya masih tergolong dalam stres yang wajar dan normal. Namun kalau sudah panjang dan berkelanjutan, itu harus dilakukan suatu hal untuk mengelolanya.
"Sharing dengan profesional atau melakukan hal-hal lain bisa dilakukan agar masalah serius tidak muncul. Seperti gangguan psikologis tertentu,” kata Nafisya.
Kemudian, Nafisya memberikan penjelasan bagaimana cara untuk mengetahui apakah stres yang dialami masih dalam tahap normal atau sudah berlebihan. Stres atau cemas yang masih normal itu biasanya bisa membuat kamu justru lebih produktif.
“Kalau sudah sampai dalam tahap berlebihan, biasanya sudah membuat kita tidak nyaman. Semakin cemas atau tegang, mulai muncul sakit kepala atau bahkan overthinking. Kemudian tanda stres yang dialami berlebihan adalah mengganggu keberfungsian kita sehari-hari,” kata Nafisya.
"Misalnya adalah stres yang membuat kita menjadi tidak semangat, mengurangi nafsu makan, atau bahkan mengganggu tidur. Itu stres yang berlebihan, sebaiknya melakukan konsultasi lanjutan dengan psikologis,” tutup Nafisya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Salah satunya adalah stres yang mungkin saja dialami dan tidak dikelola dengan baik. Lalu, bagaimana caranya agar para ibu bisa mengelola stres dengan tepat?
“Kita pahami dulu apa stres. Tidak sedikit orang melabeli dirinya stres atau depresi. Kadang memang ada beberapa orang yang self diagnose,” ujar Nafisya Alif A, M.Psi, Psikolog Keluarga dalam Online Media Gathering Mama's Choice, pada Rabu, 23 Maret 2022.
Menurut Nafisya, ketika seorang ibu merasa ada yang tidak nyaman sebaiknya hindari melakukan self diagnose. Lalu ketahui terlebih dulu mengenai definisi dari stres itu sendiri.
“Stres itu adalah reaksi fisik dan psikologis terhadap suatu situasi atau perubahan dalam lingkungan yang menuntut kita agar menyesuaikan diri,” jelas Nafisya.
“Dan sebenarnya stres itu adalah hal yang wajar. Setiap orang mengalaminya dalam tingkat yang normal. Stres dan cemas itu wajar, selama stres tidak berkelanjutan tidak apa-apa. Kadang kalau ada masalah kita merasa burnout, tidak nyaman, dan lainnya itu tidak apa-apa,” ungkap Nafisya.
Stres yang tidak berkelanjutan serta dapat kamu kelola dengan baik, menurut Nafisya masih tergolong dalam stres yang wajar dan normal. Namun kalau sudah panjang dan berkelanjutan, itu harus dilakukan suatu hal untuk mengelolanya.
"Sharing dengan profesional atau melakukan hal-hal lain bisa dilakukan agar masalah serius tidak muncul. Seperti gangguan psikologis tertentu,” kata Nafisya.
Kemudian, Nafisya memberikan penjelasan bagaimana cara untuk mengetahui apakah stres yang dialami masih dalam tahap normal atau sudah berlebihan. Stres atau cemas yang masih normal itu biasanya bisa membuat kamu justru lebih produktif.
“Kalau sudah sampai dalam tahap berlebihan, biasanya sudah membuat kita tidak nyaman. Semakin cemas atau tegang, mulai muncul sakit kepala atau bahkan overthinking. Kemudian tanda stres yang dialami berlebihan adalah mengganggu keberfungsian kita sehari-hari,” kata Nafisya.
"Misalnya adalah stres yang membuat kita menjadi tidak semangat, mengurangi nafsu makan, atau bahkan mengganggu tidur. Itu stres yang berlebihan, sebaiknya melakukan konsultasi lanjutan dengan psikologis,” tutup Nafisya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)