FITNESS & HEALTH
Harus Waspada, Inilah 6 Penyakit Hewan yang Menular ke Manusia
Mia Vale
Minggu 16 Juni 2024 / 08:05
Jakarta: Banyak orang berinteraksi dengan hewan dalam kehidupan sehari-hari, dan jutaan rumah tangga di negara-negara belahan dunia memiliki hewan peliharaan. Orang lain melakukan kontak dengan hewan melalui pekerjaan mereka, seperti bertani atau di alam liar.
Dan bukan tidak mungkin mereka tertular penyakit dari binatang-binatang tersebut. Ya, hewan dapat membawa kuman berbahaya, seperti bakteri, jamur, parasit, dan virus. Inilah yang kemudian dibagikan kepada manusia dan menyebabkan penyakit.
Dan kadang-kadang penyakit ini disebut penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis berkisar dari ringan hingga berat, bahkan ada yang berakibat fatal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 61 persen dari semua penyakit manusia berasal dari zoonosis, sementara 75 persen penyakit baru yang ditemukan dalam dekade terakhir bersifat zoonosis.
Nah, di bawah ini ada beberapa penyakit hewan yang bisa menular ke manusia. Check this out!
.jpg)
(Penyakit rabies tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Merupakam penyakit yang menyerang sistem saraf mamalia. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus dan ditularkan jika hewan yang terinfeksi menggigit seseorang atau hewan lain. Rabies, dinukil dari Medical News Today, hampir selalu berakibat fatal ketika gejalanya muncul. Namun, vaksin rabies sudah ada dan tersedia secara umum.
Ini adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan lebih umum terjadi di wilayah tertentu. Gejalanya meliputi demam, muntah, dan sakit kepala. Sangat penting untuk menangani kondisi ini sesegera mungkin, karena dapat berakibat fatal.
Bukan cuma rabies saja, kata ahli kucing juga bisa menularkan penyakit toksoplasmosis. Menurut ahli, toksoplasma dapat terpapar pada manusia jika mereka melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Bagi kamu yang sedang mengandung, sebaiknya hati-hati terhadap penyakit ini.
Pasalnya, virus ini dapat menyebar dari ibu ke janin. Gawatnya, toksoplasma sangat potensial menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kecacatan pada bayi, bahkan kematian bayi dalam kandungan. Yang perlu diketahui, toksoplasma berat bisa menimbulkan kerusakan pada mata, otak, dan organ lainnya.
Sering kali disebabkan oleh penanganan reptil atau amfibi yang membawa Salmonella, atau saat menangani bayi ayam atau bebek. Penyakit ini biasanya berlangsung antara empat hingga tujuh hari, dan gejalanya meliputi diare, demam, dan kram perut. Orang biasanya dapat pulih tanpa perawatan medis, meskipun tindakan konservatif dianjurkan.
Penyakit yang satu ini merupakan kondisi berupa infeksi ganas yang menyerang sistem imun. Penyakit lyme juga bisa menyebabkan ensefalitis, meningitis, dan kelumpuhan. Lyme disebabkan oleh gigitan kutu yang hidup pada hewan seperti burung, rusa, dan tikus.
Akibatnya timbul ruam merah kecil di kulit yang tak terasa sakit. Banyak orang tak menyadari bila telah tergigit kutu tersebut. Ruam ini bisa berkurang atau hilang dalam waktu satu hingga dua minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.
Dikatakan para ahli penyakit menular, virus herpes B bisa ditularkan melalui air liur dari kera atau monyet. Meski sangat jarang, virus ini berpotensi mematikan, lho! Herpes B bisa menyebabkan ensefalitis (perdangan otak) yang perkembangan penyakitnya sulit ditebak. Oleh sebab itu, diagnosis dan pengobatan yang cepat dan efektif adalah kunci utama dalam menangani kondisi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dan bukan tidak mungkin mereka tertular penyakit dari binatang-binatang tersebut. Ya, hewan dapat membawa kuman berbahaya, seperti bakteri, jamur, parasit, dan virus. Inilah yang kemudian dibagikan kepada manusia dan menyebabkan penyakit.
Dan kadang-kadang penyakit ini disebut penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis berkisar dari ringan hingga berat, bahkan ada yang berakibat fatal. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 61 persen dari semua penyakit manusia berasal dari zoonosis, sementara 75 persen penyakit baru yang ditemukan dalam dekade terakhir bersifat zoonosis.
Nah, di bawah ini ada beberapa penyakit hewan yang bisa menular ke manusia. Check this out!
.jpg)
(Penyakit rabies tergolong sangat berbahaya karena berpotensi besar menyebabkan kematian. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
1. Rabies
Merupakam penyakit yang menyerang sistem saraf mamalia. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus dan ditularkan jika hewan yang terinfeksi menggigit seseorang atau hewan lain. Rabies, dinukil dari Medical News Today, hampir selalu berakibat fatal ketika gejalanya muncul. Namun, vaksin rabies sudah ada dan tersedia secara umum.
2. Demam berdarah, malaria, dan chikungunya
Ini adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dan lebih umum terjadi di wilayah tertentu. Gejalanya meliputi demam, muntah, dan sakit kepala. Sangat penting untuk menangani kondisi ini sesegera mungkin, karena dapat berakibat fatal.
3. Toksoplasma
Bukan cuma rabies saja, kata ahli kucing juga bisa menularkan penyakit toksoplasmosis. Menurut ahli, toksoplasma dapat terpapar pada manusia jika mereka melakukan kontak dengan kotoran kucing yang terkontaminasi atau mengonsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi. Bagi kamu yang sedang mengandung, sebaiknya hati-hati terhadap penyakit ini.
Pasalnya, virus ini dapat menyebar dari ibu ke janin. Gawatnya, toksoplasma sangat potensial menyebabkan infeksi bayi dalam kandungan yang dapat menyebabkan keguguran, kecacatan pada bayi, bahkan kematian bayi dalam kandungan. Yang perlu diketahui, toksoplasma berat bisa menimbulkan kerusakan pada mata, otak, dan organ lainnya.
4. Infeksi Salmonella
Sering kali disebabkan oleh penanganan reptil atau amfibi yang membawa Salmonella, atau saat menangani bayi ayam atau bebek. Penyakit ini biasanya berlangsung antara empat hingga tujuh hari, dan gejalanya meliputi diare, demam, dan kram perut. Orang biasanya dapat pulih tanpa perawatan medis, meskipun tindakan konservatif dianjurkan.
5. Lyme
Penyakit yang satu ini merupakan kondisi berupa infeksi ganas yang menyerang sistem imun. Penyakit lyme juga bisa menyebabkan ensefalitis, meningitis, dan kelumpuhan. Lyme disebabkan oleh gigitan kutu yang hidup pada hewan seperti burung, rusa, dan tikus.
Akibatnya timbul ruam merah kecil di kulit yang tak terasa sakit. Banyak orang tak menyadari bila telah tergigit kutu tersebut. Ruam ini bisa berkurang atau hilang dalam waktu satu hingga dua minggu dan kadang disertai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi yang bengkak.
6. Herpes B
Dikatakan para ahli penyakit menular, virus herpes B bisa ditularkan melalui air liur dari kera atau monyet. Meski sangat jarang, virus ini berpotensi mematikan, lho! Herpes B bisa menyebabkan ensefalitis (perdangan otak) yang perkembangan penyakitnya sulit ditebak. Oleh sebab itu, diagnosis dan pengobatan yang cepat dan efektif adalah kunci utama dalam menangani kondisi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)