FITNESS & HEALTH
Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung
Raka Lestari
Rabu 29 September 2021 / 13:07
Jakarta: Serangan jantung biasanya bisa terjadi kapan saja. Dan ketika itu terjadi, penting sekali untuk melakukan penanganan secara tepat agar kondisi seseorang yang mengalami serangan jantung itu tidak mengalami perburukan.
Namun sayangnya, banyak orang yang masih belum memahami cara penanganan jika ada kasus serangan jantung.
"Jadi memang pada saat orang itu mengalami suatu serangan, biasanya yang terjadi adalah mereka merasa cemas," kata dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Premier Bintaro dalam acara "Memperingati Hari Jantung Sedunia oleh Media Group," pada Rabu, 29 September 2021.
Ia menambahkan, "Untuk itu, hal pertama yang kita lakukan adalah tenangkan mereka. Bisa didudukkan atau dibaringan di tempat yang rata. Kalau kita ada oksigen, bisa langsung berikan oksigen. Kemudian, tugas kita adalah memberikan bantuan hidup dasar," ujar dr. Febtusia.

(Lakukan metode RJP pada saat orang mengalami serangan jantung dan tidak ada denyut jantung. Foto: Dok. Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional)
"Jadi kita harus mengetahui tanda-tanda adanya henti jantung pada orang yang mengalami serangan tersebut. Seseorang yang mengalami henti jantung itu biasanya karena jantungnya bergetar lebih dari 200 kali per menti. Saat jantung bergetar, tidak ada darah yang terpompa sehingga mereka akan kolaps atau kesadaran menurun," tambah dr. Febtusia.
Pada saat itulah, menurut dr. Febtusia harus segera dilakukan Cardiopulmonari Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP).
"Jadi kalau pada saat kita mengecek, seseorang tersebut tidak ada denyut jantungnya maka segera baringkan di tempat yang rata dan kering kemudian lakukan RJP," jelasnya.
"Cara melakukan RJP adalah dengan menekan bagian tenga dada mereka dengan telapak tangan kita. Setelah itu sebaiknya langsung hubungi ambulans dan langsung bawa ke bagian UGD," tutup dr. Febtusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Namun sayangnya, banyak orang yang masih belum memahami cara penanganan jika ada kasus serangan jantung.
"Jadi memang pada saat orang itu mengalami suatu serangan, biasanya yang terjadi adalah mereka merasa cemas," kata dr. Febtusia Puspitasari, Sp.JP, FIHA - Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Premier Bintaro dalam acara "Memperingati Hari Jantung Sedunia oleh Media Group," pada Rabu, 29 September 2021.
Ia menambahkan, "Untuk itu, hal pertama yang kita lakukan adalah tenangkan mereka. Bisa didudukkan atau dibaringan di tempat yang rata. Kalau kita ada oksigen, bisa langsung berikan oksigen. Kemudian, tugas kita adalah memberikan bantuan hidup dasar," ujar dr. Febtusia.

(Lakukan metode RJP pada saat orang mengalami serangan jantung dan tidak ada denyut jantung. Foto: Dok. Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional)
"Jadi kita harus mengetahui tanda-tanda adanya henti jantung pada orang yang mengalami serangan tersebut. Seseorang yang mengalami henti jantung itu biasanya karena jantungnya bergetar lebih dari 200 kali per menti. Saat jantung bergetar, tidak ada darah yang terpompa sehingga mereka akan kolaps atau kesadaran menurun," tambah dr. Febtusia.
Pada saat itulah, menurut dr. Febtusia harus segera dilakukan Cardiopulmonari Resuscitation (CPR) atau resusitasi jantung paru (RJP).
"Jadi kalau pada saat kita mengecek, seseorang tersebut tidak ada denyut jantungnya maka segera baringkan di tempat yang rata dan kering kemudian lakukan RJP," jelasnya.
"Cara melakukan RJP adalah dengan menekan bagian tenga dada mereka dengan telapak tangan kita. Setelah itu sebaiknya langsung hubungi ambulans dan langsung bawa ke bagian UGD," tutup dr. Febtusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)