FITNESS & HEALTH
Banyak Terjadi pada Anak, Pahami Gejala Kanker Darah atau Leukimia
Raka Lestari
Sabtu 30 Oktober 2021 / 09:12
Jakarta: Kanker dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal umur, termasuk anak-anak. Kanker darah atau dikenal dengan Leukimia adalah jenis kanker yang paling banyak mengancam anak-anak.
Menurut WHO, insiden leukimia menempati angka 31,5 persen dari semua kanker pada anak di bawah usia 15 tahun di negara industri. Sementara sebanyak 15,7 persen di negara berkembang termasuk Indonesia.
Data dari Globocan (Global Burden of Cancer) pada 2018 memperkirakan, kasus baru leukemia di Indonesia pada anak laki-laki berumur 0-19 tahun, sekitar 33.5 persen dan anak perempuan 31 persen dari semua jenis kanker pada anak.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, mengingat tidak sedikit leukimia ataupun kanker ditemukan pada anak-anak, maka penerapan pola hidup sehat dan pengetahuan tentang deteksi dini leukimia dan kanker anak menjadi sangat penting.
“Sebab kanker dapat disembuhkan atau dikurangi risiko kematiannya, bila ditemukan pada stadium dini dan ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini perlu menjadi perhatian serius seluruh unsur masyarakat, terlebih karena pengobatan kanker pada stadium lanjut amatlah mahal dan sulit,” tambah Prof. Aru.
Ketua Bidang III Pendidikan dan Penyuluhan YKI, dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA mengatakan, gejala leukemia pada anak cenderung sangat samar dan menyerupai gejala penyakit ringan biasa.
"Dengan memahami lebih baik ciri awal leukemia pada anak, bisa segera ditangani dan diobati bahkan mungkin bisa disembuhkan, oleh sebab itu YKI mengadakan pelatihan deteksi dini leukimia dan kanker pada anak bagi dokter umum dan tenaga analis," ujar dr. Yurni.
Adapun gejala-gejala leukimia yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi, pucat, nyeri tulang, perdarahan kulit menjadi kebiru-biruan, lebam, perdarahan abnormal sepertimimisan dan di gusi, nafsu makan menurun, berat badan turun, benjolan dileher, ketiak, selangkangan tanpa nyeri, lemah dan cepat lelah.
“Jika menemukan kondisi anak seperti gejala tersebut, segeralah memeriksakan ke fasilitas kesehatan,” ujar dr. Yurni.
“Apabila gejala diatas dibarengi dengan pembesaran hati dan limpa, maka pasien harus segera diperiksa darah dengan pemeriksaan sediaan hapus dan bila menemukan sel-sel darah putih muda atau sel blast, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi,” tutup dr. Yurni Satria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut WHO, insiden leukimia menempati angka 31,5 persen dari semua kanker pada anak di bawah usia 15 tahun di negara industri. Sementara sebanyak 15,7 persen di negara berkembang termasuk Indonesia.
Data dari Globocan (Global Burden of Cancer) pada 2018 memperkirakan, kasus baru leukemia di Indonesia pada anak laki-laki berumur 0-19 tahun, sekitar 33.5 persen dan anak perempuan 31 persen dari semua jenis kanker pada anak.
Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan, mengingat tidak sedikit leukimia ataupun kanker ditemukan pada anak-anak, maka penerapan pola hidup sehat dan pengetahuan tentang deteksi dini leukimia dan kanker anak menjadi sangat penting.
“Sebab kanker dapat disembuhkan atau dikurangi risiko kematiannya, bila ditemukan pada stadium dini dan ditangani dengan cepat dan tepat. Hal ini perlu menjadi perhatian serius seluruh unsur masyarakat, terlebih karena pengobatan kanker pada stadium lanjut amatlah mahal dan sulit,” tambah Prof. Aru.
Ketua Bidang III Pendidikan dan Penyuluhan YKI, dr. Yurni Satria, M.Phil, MHA mengatakan, gejala leukemia pada anak cenderung sangat samar dan menyerupai gejala penyakit ringan biasa.
"Dengan memahami lebih baik ciri awal leukemia pada anak, bisa segera ditangani dan diobati bahkan mungkin bisa disembuhkan, oleh sebab itu YKI mengadakan pelatihan deteksi dini leukimia dan kanker pada anak bagi dokter umum dan tenaga analis," ujar dr. Yurni.
Adapun gejala-gejala leukimia yang perlu diwaspadai adalah demam tinggi, pucat, nyeri tulang, perdarahan kulit menjadi kebiru-biruan, lebam, perdarahan abnormal sepertimimisan dan di gusi, nafsu makan menurun, berat badan turun, benjolan dileher, ketiak, selangkangan tanpa nyeri, lemah dan cepat lelah.
“Jika menemukan kondisi anak seperti gejala tersebut, segeralah memeriksakan ke fasilitas kesehatan,” ujar dr. Yurni.
“Apabila gejala diatas dibarengi dengan pembesaran hati dan limpa, maka pasien harus segera diperiksa darah dengan pemeriksaan sediaan hapus dan bila menemukan sel-sel darah putih muda atau sel blast, maka pasien harus dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi,” tutup dr. Yurni Satria.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)