FITNESS & HEALTH
Pesinetron Hanna Kirana Meninggal Dunia karena Gagal Jantung, Apa Saja Gejala dan Penyebabnya?
Raka Lestari
Rabu 03 November 2021 / 10:05
Jakarta: Hanna Kirana, salah satu artis Indonesia meninggal dunia pada Selasa, 2 Oktober 2021 malam. Nama Hanna Kirana sendiri mulai dikenal setelah membintangi "Suara Hati". Dikabarkan bahwa artis tersebut meninggal dunia dikarenakan gagal jantung.
Dikutip dari Mayo Clinic, gagal jantung atau kadang-kadang dikenal sebagai gagal jantung kongestif terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
Ketika ini terjadi, darah sering kembali lagi dan cairan dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan sesak napas.
Kondisi jantung tertentu, seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar.
Salah satu cara untuk mencegah gagal jantung adalah dengan mencegah dan mengendalikan kondisi yang dapat menyebabkannya, seperti penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.

(Gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau mungkin mulai tiba-tiba (akut). Tanda dan gejala gagal jantung diantaranya:
- Sesak napas saat beraktivitas atau saat berbaring
- Kelelahan dan kelemahan
- Bengkak di kaki, pergelangan kaki dan kaki
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Berkurangnya kemampuan untuk berolahraga
- Batuk terus-menerus atau mengi dengan lendir berwarna putih atau merah muda
- Pembengkakan pada daerah perut (abdomen)
- Kenaikan berat badan yang sangat cepat dari penumpukan cairan
- Mual dan kurang nafsu makan
- Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kewaspadaan
- Nyeri dada jika gagal jantung disebabkan oleh serangan jantung
Gagal jantung sering berkembang setelah kondisi lain merusak atau melemahkan jantung. Namun, gagal jantung juga bisa terjadi jika jantung menjadi terlalu kaku.
Pada gagal jantung, ruang pemompaan utama jantung (ventrikel) mungkin menjadi kaku dan tidak terisi dengan baik di antara denyut.
Pada beberapa orang, otot jantung bisa menjadi rusak dan melemah. Ventrikel dapat meregang ke titik di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu, jantung tidak dapat lagi memenuhi tuntutan khas yang ditempatkan di atasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Apa itu gagal jantung?
Dikutip dari Mayo Clinic, gagal jantung atau kadang-kadang dikenal sebagai gagal jantung kongestif terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya.
Ketika ini terjadi, darah sering kembali lagi dan cairan dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan sesak napas.
Kondisi jantung tertentu, seperti penyempitan arteri di jantung (penyakit arteri koroner) atau tekanan darah tinggi, secara bertahap membuat jantung terlalu lemah atau kaku untuk mengisi dan memompa darah dengan benar.
Salah satu cara untuk mencegah gagal jantung adalah dengan mencegah dan mengendalikan kondisi yang dapat menyebabkannya, seperti penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.

(Gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak memompa darah sebagaimana mestinya. Foto: Ilustrasi/Pexels.com)
Gejala gagal jantung
Gagal jantung dapat berlangsung terus-menerus (kronis), atau mungkin mulai tiba-tiba (akut). Tanda dan gejala gagal jantung diantaranya:
- Sesak napas saat beraktivitas atau saat berbaring
- Kelelahan dan kelemahan
- Bengkak di kaki, pergelangan kaki dan kaki
- Detak jantung cepat atau tidak teratur
- Berkurangnya kemampuan untuk berolahraga
- Batuk terus-menerus atau mengi dengan lendir berwarna putih atau merah muda
- Pembengkakan pada daerah perut (abdomen)
- Kenaikan berat badan yang sangat cepat dari penumpukan cairan
- Mual dan kurang nafsu makan
- Kesulitan berkonsentrasi atau penurunan kewaspadaan
- Nyeri dada jika gagal jantung disebabkan oleh serangan jantung
Penyebab gagal jantung
Gagal jantung sering berkembang setelah kondisi lain merusak atau melemahkan jantung. Namun, gagal jantung juga bisa terjadi jika jantung menjadi terlalu kaku.
Pada gagal jantung, ruang pemompaan utama jantung (ventrikel) mungkin menjadi kaku dan tidak terisi dengan baik di antara denyut.
Pada beberapa orang, otot jantung bisa menjadi rusak dan melemah. Ventrikel dapat meregang ke titik di mana jantung tidak dapat memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Seiring waktu, jantung tidak dapat lagi memenuhi tuntutan khas yang ditempatkan di atasnya untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)