FITNESS & HEALTH

Cara Mengatasi Endometriosis

Kumara Anggita
Senin 14 Juni 2021 / 21:08
Jakarta: Para perempuan perlu waspada dengan penyakit endometriosis. Ini adalah penyakit inflamasi berupa tumbuhnya jaringan abnormal menyerupai endometrium (jaringan abnormal) dan memicu reaksi peradangan. 

Lembar fakta Bayer menunjukkan bahwa endometriosis diketahui dapat ditemukan pada 6 – 10 persen perempuan usia reproduktif. 

Nyeri dan/atau infertilitas merupakan gejala tersering yang dikeluhkan pasien, namun tidak jarang pula endometriosis muncul tanpa adanya gejala apapun.

Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) M.P.H Peneliti Utama Studi ENVISIOeN menjelaskan bahwa penatalaksanaan endometriosis hingga kini prinsipnya terdiri dari dua pilihan yaitu konservatif dan bedah. 

Setiap tata laksana memiliki indikasi yang berbeda, seperti usia pasien, ada atau tidaknya massa, serta pertimbangan keinginan untuk memiliki anak. 
 

Tatalaksana konservatif nyeri endometriosis 


Endometriosis dikatakan sebagai penyakit yang bergantung pada estrogen sehingga pengobatan yang diberikan salah satu pilihannya adalah menggunakan obat yang menekan hormon

Pemberian pengobatan yang diberikan kepada pasien pun perlu mempertimbangkan sejumlah aspek seperti efektivitas, biaya, dan preferensi pasien. 


endometriosis
(Dr. dr. Andon Hestiantoro, SpOG (K) M.P.H Peneliti Utama Studi ENVISIOeN menjelaskan bahwa penatalaksanaan endometriosis hingga kini prinsipnya terdiri dari dua pilihan yaitu konservatif dan bedah. Jadi, konsultasikan mana yang paling terbaik untuk kamu. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)


Pada sejumlah penelitian uji klinis, progestin dinyatakan sebagai terapi lini pertama. Dienogest telah diketahui bermakna mengurangi nyeri pelvis dan nyeri haid terkait endometriosis dengan dosis harian 2 mg. 

Hal ini juga ditunjukan dari hasil studi ENVISIOeN oleh Pan Asia yang dilaksanakan selama 24 bulan menunjukkan, dienogest 2 mg bekerja efektif dalam mengurangi nyeri panggul akibat endometriosis sekaligus meningkatkan kualitas hidup perempuan Asia dengan endometriosis. 

Studi ini dilaksanakan pada 887 pasien di 36 lokasi di 6 negara Asia, yaitu Korea Selatan, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia dan Indonesia.
 

Tatalaksana bedah nyeri endometriosis 


Manajemen bedah dapat konservatif ataupun definitif. Manajemen bedah konservatif pada endometriosis bertujuan untuk memulihkan anatomi dan menghilangkan nyeri. 

Pada bedah definitif melibatkan ooforektomi bilateral untuk menginduksi menopause dan termasuk pengangkatan uterus dan tuba falopii dan, idealnya, dilakukan eksisi pada semua nodul dan lesi endometriosis yang terlihat. Ooforektomi adalah prosedur operasi yang bertujuan untuk mengangkat ovarium?.

Pendekatan ini harus dipertimbangkan lebih jeli kondisi pasien dan rencana pasien tersebut ke depannya (termasuk mengenai kehamilan). 

Beberapa studi menunjukkan bahwa operasi pada endometriosis memiliki risiko terhadap cadangan ovarium. Studi Exacoustos dkk (2004) mengatakan bahwa eksisi endometrioma telah terbukti mengurangi volume ovarium. 

Itulah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi endometriosis. Konsultasikan dengan dokter untuk pilihan terbaik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH