FITNESS & HEALTH

Kesalahan yang Biasa Dilakukan saat Mencuci Tangan

Sri Yanti Nainggolan
Sabtu 07 November 2020 / 19:28
Jakarta: Sebuah studi dalam Journal of Environmental Health tahun 2013 mengungkapkan, hanya 5 persen dari peserta yang mencuci tangan mereka cukup lama setelah dari kamar mandi. Terlebih lagi, 23 persen di antaranya tidak menggunakan sabun.
 
Mencuci dengan sabun adalah salah satu hal terbaik untuk mencegah penyebaran kuman. Apalagi saat pandemi covid-19 melanda.
 
Berikut adalah lima kesalahan yang Anda sering lakukan selama mencuci tangan tanpa disadari.


1. Melewatkan cuci tangan


Tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet jelas tak baik. Itu berarti Anda membawa keluar kuman dan bakteri yang ada di pintu toilet, toilet flusher, dan permukaan lainnya. Kemudian kuman akan menempel di benda yang Anda sentuh.
 
Selain itu, tidak cuci tangan juga membuat kuman terus menempel di kulit. "Kulit membentuk penghalang yang baik antara kulit dan kuman. Tapi permukaan mukosa, seperti mata, mulut, dan alat kelamin, lebih berpori sehingga membuat kuman dapat terjebak," kata Aileen Marty, MD, seorang profesor penyakit menular di Florida International University di Miami.
 
Jika Anda masih malas, cobalah cuci tangan sebelum makan atau ketika menyiapkan makanan sehingga makanan tidak terkontaminasi kuman. CDC juga menyarankan untuk selalu mencuci tangan setelah membuang kantong sampah.
 

2. Tidak menggunakan sabun


Sabun tak hanya memuat tangan menjadi harum, namun juga memiliki ramuan kimia khusus yang mampu mengangkat kuman yang lengket pada tangan. Karena sebagian besar permukaan bakteri dan virus terbuat dari lemak, bahan yang terdapat dalam sabun pun membuat reaksi yang bisa menjangkau kuman sehingga langsung hilang bila dibilas dengan busa.
 
Menurut Elaine Larson, seorang profesor epidemiologi di keperawatan di Columbia University Mailman School of Public Health di New York City, formula berbahan dasar alkohol dapat membunuh kuman dengan lebih cepat dibanding dengan sabun biasa dan air.
 
Namun, jangan tertipu dengan prosuk anti-bakteri yang mengandung bahan triclosan. Tidak ada bukti bahwa sabun ini bekerja lebih baik dari sabun biasa atau alkohol.
 
Bahkan, beberapa studi menunjukkan bahan tersebut dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan memiliki efek hormonal yang tidak diantisipasi pada orang yang telah menggunakannya dalam jangka panjang.
 
Selain itu, tidak ada bukti yang membuktikan bahwa triclosan memberikan manfaat yang jelas terhadap kontaminasi bakteri.
 
Hal lain yang perlu diingat adalah sabun cari cenderung lebih efektif daripada sabun padar karena lebih kecil kemungkinan untuk terkontaminasi.
 
Ketika Anda terburu-buru, pembersih tangan yang terbuat dari setidaknya 60 persen alkohol dapat membantu, meski kurang efektif bagi tangan yang berminyak, menurut CDC. Itulah sebabnya lebih baik menggunakansabun biasa dengan air saat mencuci tangan.
 

3. Tidak menggosok cukup lama


Membilas sabun terlalu cepat sama saja sia-sia. Setidaknya Anda perlu mengosoknya selama 20 sampai 30 detik. Jangan lupa menggosok kedua telapak tangan, punggung tangan, dan sela-sela jari dengan cara menindih tangan satu sama lain.
 
Jangan abaikan bagian kuku. "Banyak bakteri dan virus yang terjebak di area tersebut," ujar Dr. Marty.
 
Untuk membersihkan bagian ini, gosokkan ujung kuku tangan kanan pada telapak tangan kiri, dan lakukan secara bergantian.
 

4. Menggunakan pengering tangan


Studi menunjukkan bahwa lebih baik Anda menggunakan tisu kertas. Masalah utama adalah kebanyakan orang tidak menggunakan pengering tangan cukup lama hingga kering.
 
Tangan yang basah menyebarkan bakteri lebih mudah dibandingkan tangan kering. CDC merekomendasikan untuk mengeringkan tangan selama 30 hingga 45 menit.
 
Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa ketika orang mencuci tangan mereka dengan tidak benar, pengering tangan bisa kemudian mendorong kuman dari tangan mereka ke sekitar kamar mandi, sehingga membuat toilet menjadi semakin banyak kuman.
 

5. Menyentuh sesuatu setelah cuci tangan


Jangan menyentuh apa pun dalam toilet sesudah mencuci tangan karena kuman di toilet sangat banyak. Gunakan tisu kertas untuk mematikan keran dan memegang gagang pintu agar Anda segikit merasa aman.
 
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangan dan #cucitanganpakaisabun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)

MOST SEARCH