FITNESS & HEALTH

Respons Cepat Tim Kesehatan Mina Tangani Luka Kaki Jemaah Haji

Yatin Suleha
Senin 09 Juni 2025 / 18:08
Jakarta: Tenaga medis dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Bidang Kesehatan dr. Agus Yulianto, memberikan penanganan medis kepada pasien jemaah dengan sigap pada Minggu, 8 Juni 2025. 

Jemaah tersebut diketahui menderita luka pada telapak kaki dan memiliki riwayat diabetes melitus, kondisi yang memerlukan perhatian khusus.

Penanganan luka jemaah oleh dokter spesialis bedah itu dilakukan sekitar pukul 23.00 WAS, setelah menerima laporan dari dokter di salah satu tenda jemaah haji Indonesia di Mina. Ia pun langsung melakukan perawatan luka secara cermat untuk memastikan kondisi jemaah tidak memburuk.

Baca juga: Tim Amirul Hajj Soroti Kematian Jemaah, Kemenkes Satukan PPIH Arab Saudi dan TKHK

Menurut dr. Agus, kasus luka pada telapak kaki cukup sering dijumpai pada musim haji tahun ini.

“Dalam beberaapa situasi, banyak jemaah harus berjalan kaki cukup jauh di bawah terik matahari, dan hal itu menjadi faktor pemicu utama,” terangnya.


(“Jangan paksakan diri untuk terus berjalan, jika sudah ada luka di kaki," ujar tenaga medis dari PPIH Arab Saudi Bidang Kesehatan dr. Agus Yulianto. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Kondisi ini tentu lebih berisiko bagi jemaah dengan penyakit penyerta seperti diabetes, di mana terjadi luka kecil pun bisa berpotensi menjadi masalah serius jika tidak ditangani segera.

Melihat realitas yang banyak dialami jemaah, dr. Agus mengimbau seluruh jemaah haji untuk lebih memerhatikan kesehatan kaki mereka.

“Jangan paksakan diri untuk terus berjalan, jika sudah ada luka di kaki. Segera laporkan dan hubungi petugas kesehatan agar bisa mendapatkan perawatan secepatnya,” tegasnya.

Seiring dengan intensifnya rangkaian ibadah haji, Kementerian Kesehatan RI mengimbau kepada para jemaah agar senantiasa menjaga kesehatan fisik dan tidak memaksakan diri melakukan berbagai aktivitas, khususnya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit diabetes melitus.

Hal ini menjadi krusial mengingat kondisi cuaca panas ekstrem dan jarak tempuh yang sering kali jauh antar lokasi ibadah.

Baca juga: Kemenkes Upayakan Perlindungan Maksimal bagi Jemaah Haji Melalui KKHI

“Bagi jemaah dengan diabetes, sirkulasi darah ke kaki sering kali tidak optimal, dan saraf-saraf juga bisa mengalami kerusakan. Ini membuat mereka kurang peka terhadap luka atau lecet, dan penyembuhannya pun lebih lambat,” jelas Liliek Marhaendro Susilo, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH