Jakarta: Mengapa bayi baru lahir banyak pemeriksaan? Ini disebut dengan skrining bayi, utamanya bayi baru lahir. Hal ini penting dilakukan untuk mendeteksi secara dini kelainan pada bayi, bahkan sebelum gejalanya muncul.
Deteksi dini ini memungkinkan intervensi medis yang cepat dan tepat, yang dapat mencegah komplikasi serius dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Dalam laman resmi Rumah Sakit Pondok Indah, Prof. Dr. dr. Sp. A, Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.) Aman Bhakti Pulungan memaparkan, newborn screening penting dilakukan agar ketika dalam hasil pemeriksaan ditemukan adanya kelainan maka bayi dapat ditangani sejak dini sehingga bayi diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
Baca juga: 5 Tips Atasi Perut Kembung pada Bayi
Dan skrining bayi juga ada yang rutin, dan ada pula yang hanya dilakukan pada keadaan khusus.
.jpg)
(Anak dengan HAK/Hiperplasia Adrenal Kongenital (memiliki kelebihan androgen (hormon steroid lelaki), dan pada sebagian kasus tidak memiliki steroid yang cukup untuk mengatur keseimbangan kadar garam dalam tubuh. HAK merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa— umumnya terjadi setelah minggu kedua kelahiran. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Salah satu skrining bayi yaitu S-HAK. Dalam laman resmi Kemenkes, skrining HAK adalah skrining yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan genetik pada kelenjar adrenal yang dapat memengaruhi produksi hormon kortisol, aldosteron dan androgen.
Kortisol adalah hormon yang memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh, menjaga agar gula darah dan tekanan darah normal dan untuk melawan stres.
Aldosteron berfungsi untuk mengatur garam dalam tubuh. dan androgen berfungsi sebagai hormon seks laki-laki, sehingga memiliki peran untuk mengontrol tanda-tanda seks sekunder.
Skrining S-HAK dilakukan pada bayi baru lahir usia 48 sd 72 Jam. Jika kondisi tertentu dapat dilakukan pada usia lebih dari 24 jam dan maksimal kurang dari 14 hari. Dan skrining bayi ini dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Baca juga: 6 Tips Praktis Bawa MPASI Saat Mudik
- Skrining dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi
- Sampel darah tersebut dikirimkan ke laboratorium untuk pemeriksaan kadar 17-OHP
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Deteksi dini ini memungkinkan intervensi medis yang cepat dan tepat, yang dapat mencegah komplikasi serius dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Dalam laman resmi Rumah Sakit Pondok Indah, Prof. Dr. dr. Sp. A, Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.) Aman Bhakti Pulungan memaparkan, newborn screening penting dilakukan agar ketika dalam hasil pemeriksaan ditemukan adanya kelainan maka bayi dapat ditangani sejak dini sehingga bayi diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dengan normal.
Baca juga: 5 Tips Atasi Perut Kembung pada Bayi
Dan skrining bayi juga ada yang rutin, dan ada pula yang hanya dilakukan pada keadaan khusus.
Skrining Hiperlasia Adrenal Kongenital (S-HAK)
.jpg)
(Anak dengan HAK/Hiperplasia Adrenal Kongenital (memiliki kelebihan androgen (hormon steroid lelaki), dan pada sebagian kasus tidak memiliki steroid yang cukup untuk mengatur keseimbangan kadar garam dalam tubuh. HAK merupakan kondisi yang dapat mengancam jiwa— umumnya terjadi setelah minggu kedua kelahiran. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Salah satu skrining bayi yaitu S-HAK. Dalam laman resmi Kemenkes, skrining HAK adalah skrining yang dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan genetik pada kelenjar adrenal yang dapat memengaruhi produksi hormon kortisol, aldosteron dan androgen.
Kortisol adalah hormon yang memiliki peran penting dalam kesehatan tubuh, menjaga agar gula darah dan tekanan darah normal dan untuk melawan stres.
Aldosteron berfungsi untuk mengatur garam dalam tubuh. dan androgen berfungsi sebagai hormon seks laki-laki, sehingga memiliki peran untuk mengontrol tanda-tanda seks sekunder.
Kapan skrining S-HAK dilakukan?
Skrining S-HAK dilakukan pada bayi baru lahir usia 48 sd 72 Jam. Jika kondisi tertentu dapat dilakukan pada usia lebih dari 24 jam dan maksimal kurang dari 14 hari. Dan skrining bayi ini dilakukan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Baca juga: 6 Tips Praktis Bawa MPASI Saat Mudik
Bagaimana skrining S-HAK dilakukan?
- Skrining dilakukan dengan mengambil sampel darah dari tumit bayi
- Sampel darah tersebut dikirimkan ke laboratorium untuk pemeriksaan kadar 17-OHP
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)