FITNESS & HEALTH
Kemenkes: PHBS hanya Mencakup 50-60 Persen, Masih Perlu Ditingkatkan
Aulia Putriningtias
Selasa 15 Juli 2025 / 14:00
Jakarta: Ir. Dina Agoes Soelistijani, M.Kes selaku Kepala DIrektorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengatakan bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih mencakup 50 hingga 60 persen saja. Angka ini masih perlu ditingkatkan.
PHBS sendiri adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tindakan dan kebiasaan positif yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan, baik secara individu maupun lingkungan. PHBS bertujuan untuk membuat individu, keluarga, dan masyarakat secara umum lebih sadar dan mampu menjaga kebersihan serta kesehatan mereka sendiri.
"Kalau kita melihat data ternyata untuk perilaku hidup bersih dan sehat, ini baru sekitar 50 sampai 60 persen. Jadi, artinya kita berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menciptakan suatu kondisi lingkungan yang kondusif untuk terjadinya pergantian dan dukungan yang edukatif," ungkap Dina dalam acara Press Conference Guardiancares, Selasa, 15 Juli 2025.
Baca juga: Anak Patricia Gouw Jalani Terapi Khusus Pakai Helm 23 Jam
Dina mengatakan bahwa untuk mendukung PHBS tidak hanya tentang peran edukatif saja, tetapi juga dukungan sarana dan prasarana. Untuk mengubah perilaku masyarakat dan orang tua, tidak hanya peran sekolah, tetapi juga peran orang tua.
"Untuk mengubah perilaku masyarakat dan orang tua kita tidak mungkin bisa menghasilkan anak kita hanya kemudian mengambil pihak sekolah. Walaupun mungkin sekarang banyak sekali pelajaran sehingga banyak waktu tertentu," papar Dina.
Tantangan Kemenkes, khususnya pada daerah 3T adalah bagaimana cara membiasakan anak-anak untuk melakukan PHBS. Karena menurut Dina untuk mengajarkan PHBS tidak dapat diterapkan dalam waktu yang singkat. Perlu diajarkan sejak dini.
"Harapannya adalah walaupun belum terlihat dalam satu dua tahun, tetapi hal ini (menerapkan PHBS di rumah harus terus dilakukan. Nanti akan keliatan perubahannya ketika sudah umur lima tahun," lanjut Dina.
Pentingnya kolaborasi antara pihak pemerintah, swasta, orang tua, bahkan media untuk meneruskan kampanye mengenai pentingnya PHBS yang diterapkan pada anak-anak dalam mendukung peningkatan kesadaran. Jadi, penerapan PHBS bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga seluruh masyarakat dampaknya.
PHBS sendiri dapat dilakukan di berbagai tatanan, termasuk rumah tangga, sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan tempat umum. Salah satu hal dasarnya adalah menjaga kebersihan diri, mulai dari mencuci tangan hingga bersih, mengonsumsi makanan sehat, dan juga menerapkan pola hidup sehat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
PHBS sendiri adalah meningkatkan kesehatan masyarakat melalui tindakan dan kebiasaan positif yang berkaitan dengan kebersihan dan kesehatan, baik secara individu maupun lingkungan. PHBS bertujuan untuk membuat individu, keluarga, dan masyarakat secara umum lebih sadar dan mampu menjaga kebersihan serta kesehatan mereka sendiri.
"Kalau kita melihat data ternyata untuk perilaku hidup bersih dan sehat, ini baru sekitar 50 sampai 60 persen. Jadi, artinya kita berkolaborasi untuk bagaimana kita bisa menciptakan suatu kondisi lingkungan yang kondusif untuk terjadinya pergantian dan dukungan yang edukatif," ungkap Dina dalam acara Press Conference Guardiancares, Selasa, 15 Juli 2025.
Baca juga: Anak Patricia Gouw Jalani Terapi Khusus Pakai Helm 23 Jam
Dina mengatakan bahwa untuk mendukung PHBS tidak hanya tentang peran edukatif saja, tetapi juga dukungan sarana dan prasarana. Untuk mengubah perilaku masyarakat dan orang tua, tidak hanya peran sekolah, tetapi juga peran orang tua.
"Untuk mengubah perilaku masyarakat dan orang tua kita tidak mungkin bisa menghasilkan anak kita hanya kemudian mengambil pihak sekolah. Walaupun mungkin sekarang banyak sekali pelajaran sehingga banyak waktu tertentu," papar Dina.
Tantangan Kemenkes, khususnya pada daerah 3T adalah bagaimana cara membiasakan anak-anak untuk melakukan PHBS. Karena menurut Dina untuk mengajarkan PHBS tidak dapat diterapkan dalam waktu yang singkat. Perlu diajarkan sejak dini.
"Harapannya adalah walaupun belum terlihat dalam satu dua tahun, tetapi hal ini (menerapkan PHBS di rumah harus terus dilakukan. Nanti akan keliatan perubahannya ketika sudah umur lima tahun," lanjut Dina.
Pentingnya kolaborasi antara pihak pemerintah, swasta, orang tua, bahkan media untuk meneruskan kampanye mengenai pentingnya PHBS yang diterapkan pada anak-anak dalam mendukung peningkatan kesadaran. Jadi, penerapan PHBS bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga seluruh masyarakat dampaknya.
PHBS sendiri dapat dilakukan di berbagai tatanan, termasuk rumah tangga, sekolah, tempat kerja, fasilitas kesehatan, dan tempat umum. Salah satu hal dasarnya adalah menjaga kebersihan diri, mulai dari mencuci tangan hingga bersih, mengonsumsi makanan sehat, dan juga menerapkan pola hidup sehat lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)