FITNESS & HEALTH

Anak Patricia Gouw Jalani Terapi Khusus Pakai Helm 23 Jam

Aulia Putriningtias
Senin 14 Juli 2025 / 15:10
Jakarta: Merawat buah hati dengan sepenuh hati adalah salah satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang ibu. Begitu juga Patricia Gouw, yang kepala anaknya, Zoe, mengalami kepala peyang. Dengan kondisi ini, Zoe perlu menjalani terapi dengan helm khusus selama 23 jam.

Kondisi kepala Zoe yang peyang ini dikatakan sudah disadari putrinya ini baru lahir. Bahkan, Patricia Gouw atau akrab disapa Patgo ini mencoba mengubah posisi kepala Zoe untuk bisa berubah. Namun, ternyata memang tidak ada perubahan secara signifikan.

Akhirnya Patgo mengambil keputusan untuk sang putri dibawa berkonsultasi kepada dokter. Meskipun sejumlah pihak bilang hal ini adalah normal dan wajar, tetapi karena dirinya menganggap Zoe akan semakin tumbuh dan perubahan kepala mungkin akan terhenti di usia 1,5 tahun.

"Ada bahasa medisnya cuma aku enggak tahu, yang gampang, peyang. Ya banyak yang bilang biarin aja. Aku sudah dengarkan mereka cuma enggak bisa berubah dan itu lama," ungkap Patricia Gouw, dikutip dalam Kumparan Hits, Senin, 14 Juli 2025.

Patgo pun mengungkapkan bahwa Zoe perlu mengenakan helm, yang mana kondisinya dikatakan sudah berada di level empat. 

Jika dilihat dari depan, kepala Zoe seperti mencondong dan ada bagian yang seperti memendam. Jika dilihat dari atas, kepalanya disebut terlihat miring.

Dokter pun menyarankan agar helm tersebut dikenakan 6 hingga 8 bulan. Sampai bulan ini, Zoe sudah mengenakan helm tersebut selama 4 bulan lamanya dengan pemakaian 23 jam tanpa dilepas, termasuk saat tidur. 



(Patricia Gouw mencoba mengubah posisi kepala Zoe untuk bisa berubah dengan pemakaian helm khusus. Video: Dok. Instagram Patricia Gouw/@patriciagouw)

Pemakaiannya pun disengajai oleh Patricia lebih lama dan dikenakan hingga bagian ubun-ubun ketutup agar prosesnya diharapkan dapat lebih cepat membaik.

Patgo pun mengungkapkan bahwa untuk sekarang, Zoe sudah masuk ke dalam level kedua, yang mana memiliki perkembangan signifikan karena helm tersebut. Meskipun Zoe mengalami rewel, tetapi Patricia menganggap bahwa ini demi kebaikan sang buah hati.
 

Apa itu kepala peyang dalam istilah medis?


Kepala peyang atau plagiocephaly atau disebut juga sebagai flat head syndrome adalah kondisi kepala bayi peyang pada salah satu sisi, sehingga kepala terlihat asimetris. 

Kondisi ini membuat posisi kedua telinga terlihat tidak sejajar dan kepala tampak tidak rata bila dilihat dari atas.

Namun, branchycephaly juga disebut-sebut sebagai kepala peyang di mana kondisi ini berbeda dengan plagiocephaly. 

Branchycephaly adalah kepala bayi peyang pada bagian belakang. Kondisi ini membuat kepala bayi tampak melebar hingga terkadang dahinya menonjol ke depan.
 

Pada kondisi Zoe, anak dari Patricia Gouw, mengalami plagiocephaly. 


Disebut bahwa Zoe mengalami kepala peyang level atau tingkat keempat. Plagiocephaly sendiri ada lima klasifikasi atau tingkat, antara lain:

- Tingkat 1. Pendataran posterior ringan pada satu kuadran kepala; ini digolongkan sebagai bentuk kepala normal.

- Tingkat 2. Pergeseran telinga ke depan tambahan pada sisi yang sama dengan perataan yang digolongkan sebagai deformitas ringan.

- Tingkat 3. Penonjolan dahi tambahan pada sisi yang sama dengan perataan – deformitas sedang.

- Tingkat 4. Asimetri tambahan pada pipi, wajah, dan rahang pada sisi yang sama dengan perataan kepala, ini digolongkan sebagai parah.

- Tingkat 5. Deformitas vertikal dan temporal digolongkan sebagai parah.

Dilansir dalam Cleveland Clinic, alasan mengapa seorang bayi mengalami kepala peyang adalah karena tengkorak bayi yang masih lunak dan agak mudah untuk dibentuk. 

Jadi, ketika bayi sedang tidur dan mungkin terus menerus memiringkan kepala ke satu sisi, akan meningkatkan risiko terjadinya kepala peyang.

Selain itu, ada juga dikarenakan masalah bayi selama di rahim. Kepala bayi peyang juga bisa disebabkan oleh tekanan pada kepala bayi saat masih di dalam rahim. Tekanan ini dapat muncul akibat cedera atau kekurangan cairan ketuban.

Namun, ada juga di mana penyebabnya adalah kelainan tulang tengkorak. Dalam kasus yang jarang terjadi, kepala bayi peyang dapat disebabkan oleh penyatuan lempeng tulang tengkorak yang terlalu dini atau disebut juga craniosynostosis. Kondisi tersebut bisa membuat bentuk kepala bayi tidak sempurna.

Adapun beberapa cara awal yang bisa dilakukan seperti Patricia Gouw untuk mengetahui apakah masih bisa diobati tanpa bantuan medis terlebih dahulu, antara lain:

- Mengubah posisi tidur bayi secara berkala
- Menggendong dengan berbagai posisi
- Mengubah posisi tempat tidur

Namun, perlu digarisbawahi bahwa bayi akan terus tumbuh dan jika perubahan ini tidak terjadi secara signifikan seperti Zoe alami, sebaiknya untuk berkonsultasi kepada dokter. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH