FITNESS & HEALTH
Mengenal Diet Intermittent Fasting, Manfaat dan Cara Melakukannya
Putri Purnama Sari
Senin 13 Februari 2023 / 12:50
Jakarta: Jika kamu sudah mencoba berbagai macam diet namun tetap saja gagal, mungkin kamu perlu mencoba diet puasa atau yang lebih dikenal dengan intermittent fasting.
Intermittent fasting (diet puasa) adalah metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, diantara waktu tersebut kamu masih bisa mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, atau teh tanpa gula.
Menurut beberapa peneliti, puasa selama 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah cadangan lemaknya menjadi energi dan melepaskan keton ke dalam aliran darah. Inilah yang mendorong penurunan berat badan.
Selama dua hari puasa, pria umumnya hanya mengonsumsi 600 kalori dan wanita 500 kalori. Selain dapat mengurangi kadar insulin, metode ini juga dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
Bagi beberapa orang, metode ini cukup ekstrem dan menantang karena bisa menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau suasana hati yang memburuk. Maka dari itu, metode ini tidak disarankan untuk pemula.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(SUR)
Intermittent fasting (diet puasa) adalah metode mengatur pola makan dengan cara berpuasa makan selama beberapa waktu. Namun, diantara waktu tersebut kamu masih bisa mengonsumsi minuman seperti air putih, kopi, atau teh tanpa gula.
Manfaat Diet Intermittent fasting
Ada banyak penelitian tentang Intermittent fasting yang menunjukkan beberapa manfaat yang cukup menjanjikan. Berikut beberapa manfaat Intermittent fasting.- Mengubah fungsi sel, gen, dan hormon
- Membantu menurunkan berat badan dan lemak di perut
- Mengurangi resistensi insulin dan dapat menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2
- Meningkatkan fungsi otak
- Memiliki kualitas tidur yang lebih baik
Cara Melakukan Diet Intermittent fasting
Dilansir dari laman sehatq, ada beberapa metode yang bisa diterapkan jika kamu ingin melakukan Intermittent fasting, seperti sebagai berikut:1. Puasa selama 12 jam sehari
Aturan diet untuk metode yang satu ini sederhana, yaitu cukup puasa selama 12 jam setiap hari. Selanjutnya, Anda dapat makan secara normal. Cara ini merupakan pilihan yang baik untuk pemula karena waktu puasa relatif cepat dan kalori hariannya sama setiap hari.Menurut beberapa peneliti, puasa selama 10-16 jam dapat menyebabkan tubuh mengubah cadangan lemaknya menjadi energi dan melepaskan keton ke dalam aliran darah. Inilah yang mendorong penurunan berat badan.
2. Puasa selama 16 jam sehari (the 16/8 method)
Berpuasa selama 16 jam sehari dengan waktu makan 8 jam, disebut metode 16/8. Dalam metode ini contohnya, kamu diperbolehkan makan dari jam 1 siang sampai jam 9 malam, kemudian dilanjutkan berpuasa hingga 16 jam ke depan.3. Berpuasa selama dua hari dalam seminggu
Metode ini disebut dengan 5:2. Orang yang mengikuti diet ini mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah standar selama lima hari dan mengurangi asupan kalori pada dua hari berikutnya.Selama dua hari puasa, pria umumnya hanya mengonsumsi 600 kalori dan wanita 500 kalori. Selain dapat mengurangi kadar insulin, metode ini juga dipercaya dapat meningkatkan sensitivitas insulin.
4. Berpuasa selama 24 jam dalam seminggu (eat-stop-eat)
Dalam metode puasa kali ini, maksudnya adalah berpuasa penuh selama satu atau dua hari dalam seminggu, atau dikenal dengan diet eat-stop-eat. Untuk mengikuti diet ini, kamu tidak makan selama 24 jam, tetapi dapat minum air, teh, dan minuman bebas kalori lainnya.Bagi beberapa orang, metode ini cukup ekstrem dan menantang karena bisa menyebabkan kelelahan, sakit kepala, atau suasana hati yang memburuk. Maka dari itu, metode ini tidak disarankan untuk pemula.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)