FITNESS & HEALTH

Terapi Plasma Konvalesen Tidak Selalu Menjadi Pengobatan untuk Covid-19

Raka Lestari
Sabtu 10 Juli 2021 / 16:10
Jakarta: Donor plasma konvalesen dianggap menjadi salah satu pengobatan yang dilakukan oleh para pasien covid-19. Akan tetapi, dalam melakukan terapi plasma konvalesen pada pasien covid-19 ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Dan tentunya, terapi plasma konvalesen ini tidak bisa menjadi satu-satunya cara untuk pengobatan covid-19.

“Terapi plasma konvalesen ini, memang juga digunakan di negara kita tapi memang terus terang kalau kita merujuk pada penelitian dari WHO atau yang lain itu hasilnya ada yang menyatakan sebagian bermanfaat ada yang sebagian tidak bermanfaat,” ujar dr. Dirga Sakti Rambe - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog, dalam acara Vaksin Untuk Indonesia, pada Jumat, 9 Juli 2021.

Menurut dr. Dirga, memang penggunaan plasma konvalesen ini bukan diberikan untuk semua pasien covid-19. Artinya bukan pengobatan yang rutin, tapi tergantung pada kondisi masing-masing pasien dan atas keputusan dari dokter.

“Pandemi itu bukan tentang kamu atau saya, tapi tentang kita semua. Memang betul, 80 persen penyakit covid-19 itu bersifat ringan. 20 persen bersifat berat, termasuk kritis. Saat kita kena covid-19, kita tidak tau tuh akan kena yang 80 atau 20 persen. Dan ada orang-orang tertentu yang rentan untuk kena covid-19 berat,” ujar dr. Dirga.

Sebagai contoh, beberapa kelompok rentan, seperti lansia ataupun seseorang yang memiliki komorbid.

"Bisa jadi dia orang tua kita, orang terdekat kita. Oleh karena itu, ayolah sebagai masyarakat tugas kita itu sederhana sekali. Ikuti anjuran pemerintah untuk 3M dan ayo vaksinasi. Kalau kita konsisten menerapkan ini, maka Insya Allah pandemi akan segera terkendali,” tutup dr. Dirga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH