FITNESS & HEALTH

3 Kebiasaan Sederhana agar Anak Benar-Benar Pulih setelah Sakit

A. Firdaus
Rabu 08 Oktober 2025 / 11:15
Jakarta: Kebersihan tetap menjadi hal yang sangat penting dijaga, bahkan setelah kondisi anak terlihat membaik dan gejala penyakit mulai menghilang. Banyak orang tua merasa lega ketika anak sudah tidak muntah atau diare lagi, lalu mulai menurunkan kewaspadaan terhadap kebersihan lingkungan dan peralatan makan.

Padahal, pada masa pemulihan inilah perhatian ekstra justru dibutuhkan agar virus tidak menyebar kembali ke anggota keluarga lain, atau menyebabkan infeksi ulang pada anak itu sendiri.

Hal ini disebabkan karena beberapa jenis virus penyebab gangguan pencernaan, seperti rotavirus atau norovirus, dapat bertahan hidup lebih lama di dalam tubuh, khususnya di saluran pencernaan.
Meskipun anak sudah tampak sehat, virus masih bisa aktif di usus dan keluar melalui tinja selama beberapa minggu setelah gejala mereda. Tanpa disadari, virus tersebut dapat menular melalui kontak tidak langsung, misalnya dari tangan yang tidak dicuci dengan benar setelah membersihkan anak atau mengganti popok.
 

Kebiasaan sederhana agar anak setelah sakit


Berikut ini kebiasaan sederhana untuk tetap menjaga kebersihan si kecil pasca sakit:
 

1. Cuci tangan 20 detik


Ajarkan anak mencuci tangan setidaknya 20 detik setelah setiap kali ke toilet dan suruh mereka menyanyikan 'Happy Birthday to You' dua kali untuk memastikan waktunya cukup.

Jika anak masih memakai popok, cuci tangan setelah setiap penggantian untuk menghindari penyebaran kuman ke orang lain di rumah.
 

2. Jangan berbagi handuk


Jangan berbagi handuk, minuman, atau makanan dengan anak selama masa pemulihan. Karena kuman bisa bertahan di permukaan seperti pegangan pintu, mainan, atau meja selama beberapa jam atau bahkan hari
 

3. Desinfeksi benda


Bersihkan atau desinfeksi benda-benda tersebut secara teratur menggunakan pembersih yang aman untuk anak-anak. Kebiasaan ini tidak hanya mencegah infeksi menyebar ke saudara kandung atau orang tua, tetapi juga melindungi anak dari infeksi ulang, sehingga keluarga bisa kembali ke rutinitas normal dengan lebih aman.
 

Kapan harus menghubungi dokter?


Masalah perut pada anak biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi orang tua harus tetap waspada. Dilansir dari Parents, segera hubungi dokter anak jika melihat gejala-gejala serius berikut, karena bisa menandakan komplikasi yang memerlukan perawatan medis:

1. Bayi baru lahir muntah, karena sistem pencernaan mereka masih sangat rentan.

2. Anak tidak bisa menahan cairan, bahkan dalam jumlah kecil seperti sendok teh yang berisiko dehidrasi parah.

3. Tanda-tanda dehidrasi muncul, seperti anak tidak buang air kecil selama berjam-jam atau urine sangat gelap, mata terlihat cekung dan wajah pucat, bibir atau mulut kering, serta anak tidak menangis dengan air mata saat menangis. Untuk bayi, titik lunak di bagian atas kepala (fontanel) juga mungkin terlihat cekung.

4. Ada partikel coklat gelap dalam muntah (yang mungkin darah) atau zat merah seperti jelly dalam tinja (yang mungkin tanda penyumbatan usus yang serius dan darurat).

5. Anak mengalami diare lebih dari sekali setiap jam yang bisa menyebabkan kehilangan cairan cepat.

6. Bayi baru lahir memiliki suhu 38°C atau lebih tinggi, anak usia 6 bulan ke atas mengalami demam yang melebihi 39,4°C karena demam tinggi bisa menandakan infeksi yang lebih dalam.

Dengan memahami tanda-tanda ini, orang tua bisa bertindak cepat untuk melindungi anak, memastikan pemulihan yang aman dan tanpa komplikasi. Selalu lebih baik berkonsultasi daripada menunggu terlalu lama. 

Secillia Nur Hafifah

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH