FITNESS & HEALTH

Gerakan Nasional Aksi Bergizi Dorong Remaja Putri Konsumsi TTD

Medcom
Selasa 25 Oktober 2022 / 18:10
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa Gerakan Nasional Aksi Bergizi akan diadakan Rabu, 26 Oktober 2022 mendatang. Gerakan ini untuk menyuarakan dan mengajak remaja perempuan di Indonesia untuk mengonsumsi tablet tambah darah (TTD).

Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini juga ditujukan untuk menekan kasus stunting di Indonesia. Pemerintah telah membuat target penekanan angka stunting di 2024 sebesar 14 persen, yang semula pada 2021 sebesar 24 persen.

"Target gerakan ini menyasar 1.028 sekolah dengan tujuan pencegahan stunting melalui gerakan remaja putri minum tablet tambah darah (TTD)," kata Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Endang Sumiwi.

Gerakan tersebut dimulai pada 26 Oktober 2022 dengan estimasi jumlah peserta mencapai 1.395.000 orang. Dari total jumlah sasaran remaja putri penerima TTD di Indonesia 12.349.190 orang.

Endang menambahkan bahwa target pemberian tablet tambah darah (TTD) ini akan berkisar 90 persen. Kemenkes mengintervensi pada remaja putri untuk pertumbuhan gizi mereka sekaligus pencegahan anemia.

“Kenapa kita perlu untuk intervensi pada remaja putri, karena sebelum kelahiran harus kita perbaiki kondisi gizinya bahkan sejak remaja. Nantinya akan terbiasa saat sudah dewasa lalu memasuki masa kehamilan," kata Endang.

Ia juga mengatakan bahwa tingkat kesadaran untuk mengonsumsi TTD pada remaja putri di Indonesia masih terbilang sangat rendah. Padahal, persebaran TTD di Indonesia sudah mencapai 72,6 persen.

“Untuk kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah saat ini masih rendah. Yang memperoleh sudah lumayan, sebanyak 72,6 persen. Tapi, hanya 1,4 persen remaja putri yang mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran,”

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada 2018 melaporkan bahwa kasus anemia atau kurang darah pada remaja masih terbilang cukup tinggii, yaitu di atas 20 persen dari total populasi usia remaja.

"Pada usia 5 hingga 14 tahun, kasus anemia 26,8 persen, usia 15 hingga 24 tahun 32 persen," katanya.

Angka-angka ini menjadi perhatian bagi Kemenkes untuk melakukan Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini dengan optimal. Endang menyerukan bahwa gerakan ini untuk memperbaiki perilaku remaja putri untuk memenuhi gizi seimbang mereka.

Gerakan Nasional Aksi Bergizi ini telah bekerja sama dengan 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dengan target sasaran minimal 2 sekolah per kabupaten dan kota. Laporan dari Kemenkes, per 24 Oktober 2022, sudah ada 4.652 sekolah yang terdaftar kegiatan ini.

Aulia Putriningtias
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH