FITNESS & HEALTH
Demo di DPR Meluas Jadi Anarkisme, Mengapa Hal Itu Bisa Terjadi?
Yatin Suleha
Minggu 31 Agustus 2025 / 15:06
Jakarta: Seperti yang kita ketahui beberapa hari ini Jakarta diwarnai dengan demonstrasi. Awalnya demo besar dimulai pada Senin, 25 Agustus 2025 dengan menyuarakan kekecewaan masyarakat terhadap anggota DPR di depan Gedung DPR. Salah satu fokus utama tuntutan unjuk rasa terkait kenaikan tunjangan anggota DPR.
Demonstrasi berlanjut hingga kemarin, Sabtu 30 Agustus 2025 setelah terjadi tragedi ojol dilindas rantis Brimob pada hari sebelumnya yaitu Kamis, 27 Agustus 2025. Affan Kurniawan ojol yang terlindas meninggal dunia.
Baca juga: Tabrak Ojol, Mako Brimob Digeruduk Massa
Pada Jumat, 29 Agustus 2025, para pengemudi ojol semakin ramai berkumpul di Mako Brimob Kwitang. Aksi demonstrasi pun tidak lagi menyasar Gedung DPR. Di Jakarta ada dua konsentrasi massa, yakni Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang dan tempat lainnya.

(Aksi demonstrasi pada 29 Agustus 2025 meninggalkan dampak kerusakan di sejumlah fasilitas umum. Foto: Dok. Medcom.id/Wiwid)
Dan sejak saat itu, banyak terjadi anarkisme. Apa itu anarkisme? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Anarkisme dengan kata dasar “anarki” sebagai “kekacauan (dalam suatu negara)”.
Dijelaskan dalam Wikipedia, sinonim dengan “kerusuhan”. Padahal kata anarki atau anarkisme sebenarnya berakar dari bahasa Yunani, yakni anarchos, yang berarti tanpa penguasa atau “tanpa peraturan”.
Selain anarkis, terjadi juga vandalisme yang merusak fasilitas umum. Beberapa fasilitas umum yang terkena dampak vandalisme atau perusakan yaitu halte TransJakarta, gerbang tol, di Surabaya kebakaran di Gedung Grahadi, dan pusat perbelanjaan dan butik ikut terdampak, misalnya Atrium Senen tutup sejak 29 Agustus. Ada pula beberapa mal besar yang menarik etalase sebagai upaya keamanan.
Tentunya ini telah bergeser dari tujuan menyampaikan isu utama dan maksud awal demonstrasi. Penting untuk memahami bahwa anarkisme serta vandalisme tidak menyelasaikan masalah.
Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Usut Tuntas Kejadian Demonstrasi
Dan meningkatkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum dan dampak buruk dari tindakan vandalisme perlu dilakukan.
Ajak juga mereka untuk mengerti serta peduli terhadap fasilitas umum. Dalam banyak jurnal psikologi, sekolah dan keluarga berperan besar dalam membentuk sikap ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Demonstrasi berlanjut hingga kemarin, Sabtu 30 Agustus 2025 setelah terjadi tragedi ojol dilindas rantis Brimob pada hari sebelumnya yaitu Kamis, 27 Agustus 2025. Affan Kurniawan ojol yang terlindas meninggal dunia.
Baca juga: Tabrak Ojol, Mako Brimob Digeruduk Massa
Pada Jumat, 29 Agustus 2025, para pengemudi ojol semakin ramai berkumpul di Mako Brimob Kwitang. Aksi demonstrasi pun tidak lagi menyasar Gedung DPR. Di Jakarta ada dua konsentrasi massa, yakni Polda Metro Jaya dan Mako Brimob Kwitang dan tempat lainnya.
Terjadi anarkisme dan vandalisme

(Aksi demonstrasi pada 29 Agustus 2025 meninggalkan dampak kerusakan di sejumlah fasilitas umum. Foto: Dok. Medcom.id/Wiwid)
Dan sejak saat itu, banyak terjadi anarkisme. Apa itu anarkisme? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata Anarkisme dengan kata dasar “anarki” sebagai “kekacauan (dalam suatu negara)”.
Dijelaskan dalam Wikipedia, sinonim dengan “kerusuhan”. Padahal kata anarki atau anarkisme sebenarnya berakar dari bahasa Yunani, yakni anarchos, yang berarti tanpa penguasa atau “tanpa peraturan”.
Selain anarkis, terjadi juga vandalisme yang merusak fasilitas umum. Beberapa fasilitas umum yang terkena dampak vandalisme atau perusakan yaitu halte TransJakarta, gerbang tol, di Surabaya kebakaran di Gedung Grahadi, dan pusat perbelanjaan dan butik ikut terdampak, misalnya Atrium Senen tutup sejak 29 Agustus. Ada pula beberapa mal besar yang menarik etalase sebagai upaya keamanan.
Tentunya ini telah bergeser dari tujuan menyampaikan isu utama dan maksud awal demonstrasi. Penting untuk memahami bahwa anarkisme serta vandalisme tidak menyelasaikan masalah.
Baca juga: Presiden Prabowo Perintahkan Usut Tuntas Kejadian Demonstrasi
Dan meningkatkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya menjaga fasilitas umum dan dampak buruk dari tindakan vandalisme perlu dilakukan.
Ajak juga mereka untuk mengerti serta peduli terhadap fasilitas umum. Dalam banyak jurnal psikologi, sekolah dan keluarga berperan besar dalam membentuk sikap ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)