FITNESS & HEALTH

Gejala Awal Stroke dan Penanganan Pertama yang Bisa Dilakukan

Raka Lestari
Minggu 09 Mei 2021 / 08:00
Jakarta: Stroke merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan berbahaya. Stroke akan sangat berbahaya jika terlambat dilakukan penanganannya. 

Untuk itu, jika mengalami gejala-gejala stroke sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan lebihh lanjut.

Menurut dr. Dinda Diafiri, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RSUI, stroke di Indonesia masih menjadi pembunuh dan penyebab kecacatan nomor 1 untuk penyakit tidak menular sejak tahun 2014 hingga saat ini.

Slogan SeGeRa Ke RS dari Kementerian Kesehatan RI terkait tanda stroke, yaitu:  

1) Senyum tidak simetris (mencong ke satu sisi), tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba

2) Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

3) BicaRa pelo/tiba-tiba tidak dapat bicara/ tidak mengerti kata-kata/ bicara tidak nyambung


stroke
(Dr. Dinda Diafiri, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RSUI mengatakan bila segera dibawa ke rumah sakit maka penanganan stroke bisa menyelamatkan bagian otak yang belum mengalami kematian. Foto: Ilustrasi/Freepik.com)


4) Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh

5) Rabun, pandangan satu mata kabur, terjadi tiba-tiba

5) Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya, gangguan fungsi keseimbangan, seperti terasa berputar, gerakan sulit dikoordinasi (tremor/gemetar/sempoyongan).

“Jika mengalami gejala-gejala tersebut, pasien harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan, karena setiap detiknya sangatlah berharga," ujar dr. Dinda.

"Stroke memiliki periode emas yaitu 4,5 jam, jika dalam periode emas itu dapat segera ditangani, risiko kematian dan kecacatan stroke dapat diturunkan. Jangan menunda ke rumah sakit dengan harapan gejala akan mengalami perbaikan dengan sendirinya” tambahnya lagi.

Ia mengatakan bila segera dibawa ke rumah sakit maka penanganan stroke bisa menyelamatkan bagian otak yang belum mengalami kematian. Sehingga bisa dikatakan dapat mencegah kematian jaringan yang terlalu luas. 

Banyak beredar mitos di masyarakat terkait stroke seperti diantaranya, melakukan tusuk jarum pada telinga, jari tangan, atau jari kaki saat mengalami gejala stroke, hal ini tidaklah benar,

“Stroke terjadi karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah otak, bukan pada pembuluh darah tepi anggota tubuh lainnya. Melakukan tusuk jarum pada anggota tubuh berisiko infeksi bila jarum tidak steril. Seseorang memiliki gejala stroke harus segera dibawa ke rumah sakit," tegas dr. Dinda.  


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH